PROFIL 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumberdaya manusia Indonesia.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP No. 25 Tahun 2000, daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan masalah kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga mempunyai kewenangan untuk melakukan integrasi perencanaan dan anggaran. Melalui pelaksanaan otonomi – desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-kegiatan yang lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

B. VISI, MISI, STRATEGI DAN MOTO PUSKESMAS JAGASATRU

Puskesmas Jagasatru adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah dibidang kesehatan dimana Puskesmas Jagasatru merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kota Cirebon dalam upaya menjalankan kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kelurahan Jagasatru.
Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan Cirebon maupun kebijakan dari daerah Kota Cirebon, maka Puskesmas Jagasatru memiliki visi dan misi sebagai berikut:

VISI

UPTD Puskesmas Jagasatru MITRA bagi masyarakat, menuju Kota Cirebon yang RAMAH

MITRA (berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat)
RAMAH (Religius, Aman, Maju, Aspiratif, Hijau)

MISI

1. Memberikan Pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
2. Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga & masyarakat
3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas

STRATEGI

1. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran UPTD Puskesmas Jagasatru baik pelayanan dalam gedung maupun luar gedung
2. Pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Puskesmas Jagasatru
4. Pemantapan kerjasama lintas sektor dengan semua pihak terkait
5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien.

MOTO

UPTD Puskesmas Jagasatru melayani dengan CANTIK
(Cepat, Akurat, Nyaman, Terpercaya, Inovatif dan Kreatif)
\

Dengan Visi, Misi, Strategi serta Moto pelayanan yang jelas, maka diharapkan arah pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dapat berjalan dengan baik, berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat sehingga bermanfaat secara optimal bagi masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Jagasatru mengacu kepada tiga fungsi Puskesmas, yaitu:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Jagasatru maka perlu adanya suatu informasi yang dapat menggambarkan pelaksanaan fungsi Puskesmas dan sebagai gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas Jagasatru. Hal tersebut menjadi latar belakang penyusunan informasi kinerja puskesmas Jagasatru yang disajikan dalam bentuk Profil UPTD Puskesmas Jagasatru.

C. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi mengenai Puskesmas Jagasatru demi tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Kesehatan Kota Cirebon.

Tujuan Khusus
 Memberikan informasi dan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas Jagasatru.
 Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Jagasatru.
 Memberikan informasi analisis kinerja Puskesmas yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan, baik di tingkat Kota Cirebon maupun di Propinsi Jawa Barat.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Untuk memudahkan penelaahan buku profil ini maka dalam penyajiannya disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, Visi, Misi, Strategi dan Moto, maksud dan tujuan serta sistematika Profil UPTD Puskesmas Jagasatru.
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS JAGASATRU
Menggambarkan analisa situasi umum UPTD Puskesmas Jagasatru beserta kondisi wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
BAB III KINERJA PUSKESMAS JAGASATRU
Menyajikan tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas Jagasatru.
BAB IV ANALISIS KINERJA PUSKESMAS JAGASATRU
Menyajikan analisis dari pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas Jagasatru.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Menyajikan kesimpulan dari hasil kinerja Puskesmas Jagasatru dan menyajikan gambaran permasalahan permasalahan yang perlu mendapat perhatian sebagai upaya peningkatan kinerja Puskesmas Jagasatru dalam mendukung tujuan pembangunan kesehatan Kota Cirebon.

BAB. II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS JAGASATRU

A. ANALISA SITUASI

Puskesmas Jagasatru merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Cirebon. Kota Cirebon terletak di pantai utara propinsi Jawa Barat. Secara geografis Kota Cirebon terletak pada posisi 108,33° dan 6,41° LS pada pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian 5 m dari permukaan laut. Kota Cirebon beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24°C – 33°C. Kota Cirebon memiliki 5 Kecamatan, yaitu:
– Kecamatan Kejaksan
– Kecamatan Kesambi
– Kecamatan Pekalipan
– Kecamatan Lemahwungkuk
– Kecamatan Harjamukti
Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru terletak di Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang berjarak kurang lebih 10 Km dari pusat kota Cirebon, dengan luas wilayah 34,59 Ha/m2, yang berbatasan dengan :
– Sebelah Utara
– Sebelah Selatan
– Sebelah Timur
– Sebelah Barat :
:
:
: Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan
Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk
Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk
Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi
Secara Administratif Kelurahan Jagasatru terbagi menjadi 10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, dimana Kelurahan Jagasatru secara geografis terletak di daerah perkotaan dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya.
Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1
Situasi Geografis Kelurahan Jagasatru

Tabel 2.1
Situasi Geografi RW
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
No RW Kategori Jumlah
RT Jarak terjauh ke Fasilitas Kesehatan Kondisi Keterjangkauan RW Rata-Rata Waktu Tempuh ke PKM
Roda 2 Roda 4 Jalan
1 KUTAGARA UTARA Perkotaan 5 ± 75 m V V V ± 5 Menit
2 KUTAGARA SELATAN Perkotaan 5 ± 50 m V V V ± 3 Menit
3 JAGASATRU Perkotaan 4 ± 100 m V V V ± 7 Menit
4 PEGAJAHAN UTARA Perkotaan 6 ± 300 m V V V ± 17 Menit
5 PEGAJAHAN SELATAN Perkotaan 5 ± 250 m V V V ± 15 Menit
6 SUCI MANAH TIMUR Perkotaan 5 ± 100 m V V V ± 7 Menit
7 SUCI MANAH BARAT Perkotaan 5 ± 155 m V V V ± 8 Menit
8 KR. ANYAR Perkotaan 5 ± 175m V V V ± 10 Menit
9 Kra. JAGASATRU BARAT Perkotaan 5 ± 200 m V V V ± 11 Menit
10 Kra. JAGASATRU SELATAN Perkotaan 6 ± 225 m V V V ± 12 Menit
Sumber : BPS 2010 Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Dari Tabel 2.1 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai ke fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Jagasatru relatif singkat, waktu tempuh yang terjauh 17 menit dan waktu tempuh yang terdekat 5 menit ini diukur dengan menggunakan kendaraan umum.
Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Jagasatru adalah RW IV yang berjarak ± 300 m dengan jarak tempuh ± 10 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua.
B. KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI
Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru adalah Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon dengan jumlah penduduk menurut sumber data Discapil Kota Cirebon Desember 2015 sebanyak 12.051 jiwa terdiri dari 6.163 jiwa penduduk laki laki dan 5.888 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.642 KK (Kepala Keluarga). Jumlah penduduk per RW di Kelurahan Jagasatru yang paling banyak adalah RW 05 Pegajahan Selatan yaitu 1.720 jiwa (14,24%), sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah RW 01 yaitu 713 Jiwa (6 %).
Secara rinci jumlah kepala keluarga, rumah dan penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru ditampilkan di Tabel 2.2
Tabel 2.2
Jumlah Kepala Keluarga, Rumah dan Penyebaran Penduduk
di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
NO RW
JAGASATRU LUAS DAERAH (KM²) JUMLAH RUMAH JUMLAH KK RATA-RATA JIWA/KK KEPADATAN PDDK
(KM2) JUMLAH PDDK
1 I 2,5 129 177 3 238 713
2 II 2,53 177 266 5 423 1241
3 III 4,92 178 266 4 223 1324
4 IV 2,46 213 234 4 502 1411
5 V 4,42 267 429 4 368 1720
6 VI 2,96 156 287 4 332 1110
7 VII 3,28 198 238 5 306 1183
8 VIII 3,96 168 272 4 276 1192
9 IX 3,64 118 190 3 206 882
10 X 3,92 159 241 6 284 1275
Jumlah 34,59 1763 2642 4 305 12.051
Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon

Berdasarkan UU No. 56/1960 tentang kategori jumlah penduduk, maka kriteria kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3
Klasifikasi Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk Klasifikasi
0 − 50
51 – 250
251 – 400
> 400 Jiwa / km2
Jiwa / km2
Jiwa / km2
Jiwa / km2 Tidak padat
Sedang / Kurang padat
Padat
Sangat padat

Luas wilayah Kelurahan Jagasatru menurut data yang kami peroleh dari Kelurahan Jagasatru adalah kurang lebih 34,595 Ha meliputi 10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Dengan cara pembagi jumlah penduduk dengan luas daerah maka dapat diketahui kepadatan penduduk Kelurahan Jagasatru rata-rata 367 jiwa/km2, dengan tingkat hunian > 5 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang padat dan potensial terhadap penularan penyakit.
Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing – masing RW di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru di Kelurahan Jagasatru berkisar antara 249 jiwa/km2 sampai dengan 581 jiwa/km2. Wilayah terpadat penduduknya untuk Kelurahan Jagasatru adalah di RW 4 yaitu 581 jiwa/km2.
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin yang ada di Kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada Tabel 2.4 dibawah ini.

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
No Kelompok
Umur
(th) Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Total
1 00 – 04 513 405 918
2 05 – 09 568 505 1,073
3 10 – 14 581 525 1,106
4 15 – 19 493 509 1,002
5 20 – 24 487 480 967
6 25 – 29 510 465 975
7 30 – 34 633 582 1,215
8 35 – 39 584 472 1,056
9 40 – 44 458 435 893
10 45 – 49 387 393 780
11 50 – 54 270 314 584
12 55 – 59 239 266 505
13 60 – 64 203 191 394
14 65 – 69 84 146 230
15 70 – 74 82 95 177
16  75 71 105 176
Jumlah 6.163 5.888 12.051
Sumber : Kelurahan Jagasatru kec Pekalipan Kota Cirebon

Jumlah penduduk Kelurahan Jagasatru yang berada pada golongan usia antara usia 15 – 64 tahun sebanyak 8.618 jiwa ( 70,46 % ) dimana golongan usia tersebut merupakan usia produktif serta merupakan sasaran program yang paling efektif. Sedangkan Rasio Beban Tanggungan di Kelurahan Jagasatru mencapai 29,54%, yang berarti rasio beban tanggungan di wilayah Kelurahan Jagasatru masih cukup tinggi dan ini merupakan beban tanggungan ekonomi penduduk usia produktif. Tingginya rasio beban tanggungan yang mencapai angka 29,54% ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kelurahan Jagasatru, karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia produktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usia yang tidak produktif.
Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan dalam datu daerah dan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan (Lembaga Demografi, FEUI dalam Supartini: 2005)
Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah pria yang terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian di bagi oleh jumlah perempuan yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan demikian ratio jenis kelamin sesuai dengan definisi tersebut akan mencerminkan /100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk kelurahan Jagasatru dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki x 100
Jumlah penduduk perempuan
Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk perempuan (5.888 jiwa) di Kelurahan Jagasatru lebih sedikit dari jumlah penduduk laki-laki (6.163 jiwa) dengan Sex Ratio 104,67 %, oleh karenanya selain perlu memberikan perhatian pada penduduk golongan perempuan supaya lebih intensif, juga perlu dilakukan terhadap penduduk golongan laki-laki sebagai pencari nafkah pada keluarganya.
Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada gambar 2.2 tentang Komposisi Penduduk Laki-laki dan Perempuan.

Gambar 2.2
Perbandingan Jumlah Penduduk Perempuan dan Laki-Laki
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Dari jumlah penduduk di kelurahan Jagasatru yaitu 12.051 jiwa, 6.950 jiwa (56,82%) diantaranya merupakan Masyarakat Miskin ( lihat Tabel 2.5 ), tentunya ini merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas kebijakan tersendiri.
Tabel 2.5.
Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
NO RW JUMLAH JUMLAH PROPORSI
PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK MISKIN
SELURUHNYA MISKIN (%)
1 I 713 581 79,16%
2 II 1,241 782 62,91%
3 III 1,324 754 57,34%
4 IV 1,411 623 43,60%
5 V 1,720 988 56,72%
6 VI 1,110 713 64,77%
7 VII 1,183 394 32,51%
8 VIII 1,192 876 70,19%
9 IX 882 526 57,99%
10 X 1,275 713 55,57%
JUMLAH 12.051 6.950 56,82%
Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian
Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
NO JENIS
PEKERJAAN LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH %
1 PNS 129 61 190 28%
2 Industri Rumah tangga 18 9 27 4%
3 Pedagang keliling 5 2 7 1%
4 Montir 5 0 5 1%
5 Dokter Swasta 0 1 1 0%
6 Pembantu Rumah Tangga 0 21 21 3%
7 TNI 9 0 9 1%
8 POLRI 8 1 9 1%
9 Pensiun PNS/TNI/POLRI 56 96 152 23%
10 Notaris 0 1 1 0%
11 Jasa Pengobatan Alternatif 1 0 1 0%
12 Dosen Swasta 2 0 2 0%
13 Karyawan perusahaan swasta 182 64 246 37%
14 Karyawan perusahaan pemerintah 1 0 1 0%
JUMLAH 416 256 672 100%
Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Jagasatru sebagian besar adalah karyawan swasta sebanyak 246 orang (37%) serta PNS/TNI/Polri 208 orang (31%) sedangkan yang tidak bekerja/pensiunan pegawai sebanyak 152 orang (23%). Bila melihat Tabel 2.5 tersebut diatas kita gabungkan golongan yang bekerja sebagai karyawan swasta ditambah dengan pensiunan dan yang tidak bekerja serta yang bekerja sebagai buruh tidak tetap sebagai golongan yang berpenghasilan rendah, maka jumlah penduduk yang berpenghasilan rendah ada sebanyak 431 orang (64,1%), hal ini tentunya akan mempengaruhi daya beli masyarakat Kelurahan Jagasatru.
Dari gambaran Tabel 2.7 di bawah, dapat dilihat bahwa sebagian besar (76,67%) penduduk kelurahan Jagasatru memiliki pendidikan yang baik yaitu SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Ini berarti tingkat pendidikan masyarakat di wilayah Kelurahan Jagasatru sudah cukup baik
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

NO URAIAN JUMLAH %

1 Tidak Sekolah 299 3.40%
2 Pernah SD 1.324 15.07%
3 Lu Lulus S.D 2.396 27.28%
4 Lulus S.L.T.P. 1.684 19.17%
5 Lulus S.L.T.A. 2.618 29.81%
.6 Lulus Perguruan Tinggi / Akademi 462 5.26%
JUMLAH 8.783 100%
Sumber: Data Kelurahan Jagasatru 2012
Melihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang masih banyak hanya lulusan SD dan bahkan pernah SD tetapi tidak lulus sebanyak 3.720 orang (42%) hal ini tentunya sangat mempengaruhi terhadap kualitas hidup dan kesehatan masyarakat itu sendiri. Perlu adanya antisipasi kedepan dengan bekerjasama antara Lintas Sektoral seperti Kelurahan, Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial untuk mengantisipasi tidak bertambah lagi jumlah anak yang hanya lulusan SD, maupun yang hanya bisa baca tulis saja namun tidak lulus SD karena hal ini akan menimbulkan berbagai masalah seperti masalahkriminal maupun masalah kesehatan seperti Narkoba, Miras maupun PSK.
Sasaran Program Puskesmas tersebut di atas, kemudian di kelompokan pada kelompok sasaran khusus / kelompok rentan. Kelompok usia rentan di wilayah kelurahan Jagasatru ada sebanyak 5.409 orang (%) ini termasuk didalamnya jumlah anak sekolah baik SD, SMP maupun SMA sebanyak 3.131 orang. Bila dibandingkan dengan tenaga, sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Jagasatru, maka hal ini merupakan suatu tantangan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan prima bagi masyarakat Kelurahan Jagasatru.
Dalam menjalankan kegiatan operasional pelayananan progam kesehatan, Puskesmas Jagasatru mempunyai sasaran kelompok rentan lain yang akan menerima pelayanan kesehatan dipuskesmas yaitu meliputi ibu hamil, ibu bersalin dan neonatus (Tabel 2.8). Dimana data tersebut adalah data hasil proyeksi / estimasi tingkat Kota.
Tabel 2.8
Jumlah Sasaran Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru
Tahun 2015

NO NAMA RW SASARAN

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU
MENYUSUI NEONATUS BAYI
0-11 BL BALITA LANSIA ANAK
SEKOLAH
1 Kutagara Utara 15 15 22 14 14 40 120 SD
2 Kutagara Selatan 23 22 35 19 19 67 150
3 Jagasatru 19 19 37 29 29 79 100
4 Pegajahan Utara 25 24 28 23 23 79 85 SLTP
5 Pegajahan Selatan 30 30 34 28 28 68 165
6 Cucimanah Timur 19 19 33 18 18 56 125
7 Cucimanah Barat 22 21 25 19 19 62 145 SMA
8 Kra. Jagasatru Timur 20 18 23 13 13 70 155
9 Kra. Jagasatru Barat 12 10 24 8 8 47 165
10 Kra. Jagasatru Selatan 15 15 14 11 11 52 170
Jumlah 200 193 275 182 182 620 1380
Sumber: Data Sasaran Wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru 2015 – Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Yang merupakan sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya adalah masyarakat miskin. Di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru, jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan program BPJS PBI Pusat sebanyak 3.634 jiwa dan BPJS (PBI) Jamkesda 3.316 jiwa Proporsi penduduk miskin terhadap jumlah penduduk seluruhnya juga tinggi yaitu sebesar 61,2 % di wilayah Kelurahan.
Tabel 2.9
Masyarakat Miskin yang mendapatkan BPJS PBI dan BPJS Jamkesda (PBI)
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

NO
RW JUMLAH
BPJS PBI PUSAT JUMLAH BPJS
(PBI) JAMKESDA JUMLAH
TOTAL
1 I 310 271 581
2 II 289 493 782
3 III 403 351 754
4 IV 333 290 623
5 V 564 424 988
6 VI 467 246 713
7 VII 271 123 394
8 VIII 377 499 876
9 IX 160 3667 526
10 X 460 253 713
JUMLAH 3634 3316 6950
Sumber: Data Peserta Jamkesmas/BPJS (PBI) Wilayah UPTD Pusk. Jagasatru- Dinas Kesehatan Kota Cirebon

C. SUMBERDAYA MANUSIA
1) Ketenagaan

Puskesmas Jagasatru mempunyai tenaga 30 orang pegawai dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini :
Tabel 2.10
Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja
di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
NO JENIS
KETENAGAAN GOL
IV GOL
III GOL
II GOL
I PTT SUKWAN JUMLAH
1 Dokter umum 1 2 0 0 0 0 3
2 Dokter gigi 0 1 0 0 0 0 1
3 Kes. Masyarakat 0 1 0 0 0 0 1
4 Apoteker 1 0 0 0 0 0 1
5 Bidan 0 2 2 0 1 1 6
6 Perawat 0 4 1 0 0 1 6
7 Perawat gigi 0 0 1 0 0 0 1
8 Sanitarian 0 1 0 0 0 0 1
9 Analis 0 1 0 0 0 0 1
10 Promkes 0 1 0 0 0 0 1
11 Nutrisionist 0 0 1 0 0 0 1
12 Asisten Apoteker 0 1 0 0 0 0 1
13 Pelaksana 0 2 0 1 0 1 4
14 Jaga malam / Cleaning service 0 0 0
0 0 2 2
JUMLAH 30
Sumber : Data Puskesmas Jagasatru 2015

2). Struktur organisasi Puskesmas Jagasatru
Puskesmas Jagasatru dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berprofesi sebagai dokter umum. Didalam struktur organisasi UPTD Puskesmas Jagasatru, Kepala Puskesmas dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam hal administrasi seperti Umum, keuangan, program dan pelaporan juga dibantu oleh dokter koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) membawahkan program Kesehatan Lingkungan, Pemberantasan Penyakit, Promosi Kesehatan, Gizi, Usaha Kesehatan Sekolah, PHN dan dokter koordinator Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) membawahkan program pelayanan BP Umum, BP Gigi, BP KIA, Farmasi dan Laboratorium.

Gambar 2.3
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Jagasatru
Tahun 2015

D. SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana Fisik
UPTD Puskesmas Jagasatru menempati sebuah gedung permanen berlantai dua dengan kondisi gedung cukup baik. Gedung tersebut terletak di Jl. Kesambi Dalam No 6 Cirebon. Semua jenis pelayanan kepada pasien baik yang meliputi pelayanan Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA dan KB, Laboratorium, Klinik terpadu serta Farmasi berada di lantai satu sedangkan lantai dua digunakan untuk ruang Kepala Puskesmas, ruang Kepala Sub Bag. Tata Usaha, ruang Staf, ruang komputer dan ruang pertemuan atau aula. (gambar 2.3 dan gambar 2.4).
Gambar 2.4
Denah UPTD Puskesmas Jagasatru Lantai 1

Gambar 2.5
Denah UPTD Puskesmas Jagasatru Lantai 2

2. Alat alat Medik
Puskesmas Jagasatru telah cukup memiliki peralatan medis yang memadai. Peralatan medis tersebut digunakan untuk pelayanan kepada pasien meliputi Poliklinik set, PHN Kit, Dental Unit, USG, Partus set, Laboratorium Sederhana dan lain-lain. Saat ini Puskesmas Jagasatru sedang mengajukan permohonan penyediaan alat-alat untuk kebutuhan pelayanan lainnya.
3. Alat-alat Non Medik
Peralatan non medik yang tersedia di Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik yaitu dengan tersedianya peralatan komputer serta akses internet yang langsung dapat dipergunakan karyawan Puskesmas Jagasatru. Internet yang berada di Puskesmas Jagasatru merupakan suatu jaringan yang tersambung langsung dengan beberapa Puskesmas lain dan juga dengan Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Jaringan ini merupakan bagian dari Sistem Informasi terpadu Puskesmas. Di Kota Cirebon sudah terdapat 22 Puskesmas yang ada telah memiliki jaringan koneksi tersebut.
4. Sarana Transportasi Kedinasan
Untuk memperlancar pelayanan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai Puskesmas Jagasatru terutama kegiatan yang di laksanakan di luar gedung, Puskesmas Jagasatru memiliki kendaraan dinas berupa sepeda motor sebanyak 6 unit dan Mobil Puskesmas Keliling sebanyak 1 unit. Kendaraan tersebut digunakan sebagai sarana transportasi kedinasan terutama untuk pelayanan Posyandu, Posbindu, Pembinaan rumah sehat, penjaringan anak sekolah dan untuk pelaksanaan rujukan ke rumah sakit serta kegiatan operasional kedinasan lainnya.
5 Sarana Kesehatan Lain
Di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru terdapat beberapa sarana pelayanan kesehatan lain, yaitu terdapat 1 orang dokter praktek swasta, 1 orang bidan praktek swasta dan 4 buah apotek. Sedangkan untuk rumah sakit rujukan terdapat RSUD Gunung Jati dan RS Panti Abdi Darma yang dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat.
E. PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, yang ditandai dengan adanya kepengurusan Kampung Siaga di seluruh RW, di Kelurahan Jagasatru.
Selain Kegiatan Kampung Siaga juga terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat, yaitu pembentukan Tim Verifikasi dan Tim Validasi masyarakat miskin di masing masing RW yang berperan dalam menentukan sasaran masyarakat miskin yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional. Tim tersebut di bentuk berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh warga masyarakat kemuadian akan disahkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Lurah dan Camat.
Prestasi lain yang merupakan bukti peran serta masyarakat Kelurahan Jagasatru sudah baik khususnya di bidang adalah diraihnya Juara II Lomba Ponsyandu Tingkat Kota Tahun 2015 oleh Posyandu Cempaka RW 05 Jagasatru.
Di samping itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama Puskesmas dengan lintas sektoral, diantara yaitu :
1) kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama.
2) Rapat Koordinasi bulanan dengan para kader, PKK dan PLKB di Kelurahan Jagasatru.
3) Forum Koordinasi Imunisasi bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK, IBI, PC Muslimat.
4) Kerjasama Puskesmas Jagasatru dengan PT Kalbe divisi Nutritional (Lovamil)

F. KEBERHASILAN-KEBERHASILAN YANG PERNAH DIRAIH UPTD PUSKESMAS JAGASATRU
1. dr. Muhammad Amin sebagai Dokter Teladan Tingkat Nasional Tahun 2013
2. Arifatulfahmi, SKP sebagai Perawat Teladan Tingkat Kota Cirebon Tahun 2013
3. drg. Susi Susanti sebagai Dokter Gigi Teladan Tingkat Nasional Tahun 2015

BAB III
KINERJA UPTD PUSKESMAS JAGASATRU

A. HASIL CAKUPAN PROGRAM
Hasil Cakupan Kegiatan Program yang dilaksanakan di Puskesmas merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk memberi gambaran hasil kinerja Puskesmas yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil cakupan program UPTD Puskesmas Jagasatru, yang terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan .
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
Hasil cakupan Upaya Kesehatan Wajib meliputi program :
1.1. Promosi Kesehatan
1.2. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
1.3. Kesehatan Lingkungan
1.4. Perbaikan Gizi Masyarakat
1.5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
1.6. Pengobatan dan Penanganan Kegawatdaruratan

1.1. PROMOSI KESEHATAN
Tabel 3.1
Hasil Cakupan Program Promosi Kesehatan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015
1 Cakupan (KIP/K) 5% 5,07% 5% Mencapai target ↓
2 Cakupan Penyuluhan Kelp.di dalam gedung 100% 100% 100% Mencapai target =
3 Cakupan Institusi Kes.ber-PHBS 100% 100% 100% Mencapai target =
4 Pengkajian & Pembinaan PHBS di Tatanan RT 65% 89,61% 65% Mencapai target ↓
5 Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di Masy. 100% 100% 100% Mencapai target =
6 Pembinaan UKBM (%) Posy. Purnama & Mandiri 65% 100% 65% Mencapai target ↓
7 Pembinaan Pemberd.Masy (%) RW Siaga Aktif 65% 100% 60% Mencapai target ↓
8 Cakup. Individu/ Keluarga melalui Kunj. Rumah 50% 37,28% 50% Kurang dari target ↑

Hasil cakupan Upaya Program Promosi Kesehatan baik yang dilakukan di dalam dan diluar gedung di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru secara umum telah berjalan dengan cukup baik. Namun kegiatan kegiatan promosi kesehatan individu dan keluarga melalui kunjungan rumah perlu ditingkatkan lagi agar dapat meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan kelompok di tiap kampung / RW melalui pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di seluruh wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.

1.2. KIA DAN KB
Tabel 3.2
Hasil Cakupan Program KIA / KB
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015
1 K1 95 % 96,19% 104 % Melebihi target ↑
2 K4 90 % 90% 93,5 Mencapai target ↑
3 Deteksi Risti 20 % 34,76% 157,5 Melebihi target ↑
4 Persalinan Nakes 90 % 85,64% 90,67 Mencapai target ↑
5 KN1 90 % 88,60% 101,74 Melebihi target ↑
6 N2 90 % 88,08% 100,56 Melebihi target ↑
7 N3 90 % 87,04% 96,51 Mencapai target ↑
8 B2 90 % 90,95% 95,93 Melebihi target ↑
9 B5 90 % 78,19% 90,11 Mencapai target ↑
10 B8 90% 76,59% 98,25 Mencapai target ↑
11 B12 90 % 91,49% 89,53 Kurang dari target ↓
12 PELAYANAN KB 70% 78,73% 78,97 Mencapai target ↑

Hasil Cakupan Program KIA / KB UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 sudah banyak peningkatan dibandingkan pada tahun 2014, hampir semua ada peningkatan capaian cakupan bahkan ada yang melebihi target, namun ada 1 kegiatan yang belum memenuhi target yaitu kegiatan B12. Untuk kegiatan yang sudah baik agar dipertahankan dan yang belum mencapai target dapat ditingkatkan
Kerjasama aktif antara petugas kesehatan (petugas proram KIA, Binwil, Lintas Program), petugas kesehatan dengan kader kesehatan melalui kunjungan rumah dalam penemuan dan pemantauan ibu hamil serta neonatal sehingga penanganan kasus resti baik pada ibu hamil atau pun neonatal dapat dilakukan sedini mungkin dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi.
Diharapkan semua petugas memahami definisi operasional untuk tiap cakupan sehingga dapat menghitung cakupan dengan benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil cakupan yaitu dengan memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai SOP, tertib administrasi KIA serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral selalu dapat terjalin.
Evaluasi yang intensif dan berkesinambungan terhadap hasil cakupan KIA oleh petugas dan seluruh binwil adalah upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil cakupan program KIA.
Hasil cakupan pelayanan KB sudah cukup baik, trend 2014 – 2015 menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Secara kualitas, pencapaian ini sudah lebih baik, oleh karena akseptor KB kurang mantap (Suntik, Pil) sudah mulai mau beralih ke kontrasepsi yang lebih mantap seperti IUD dan WOW.
Upaya pendekatan dan promosi pada klien/masyarakat oleh petugas puskesmas, kader, lintar sektor dengan BKKBN tentang Pengetahuan KB bagi Masyarakat masih perlu lagi digalakkan agar akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih mau dengan kesadarannya sendiri untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mantap. Serta bagi klien yang baru memiliki satu anak mau untuk menunda kehamilannya sampai anak tersebut melewati masa balitanya.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut diatas dapat menekan laju pertumbuhan penduduk khususnya di Kelurahan Jagasatru sehingga kepadatan penduduk dapat berkurang.

Tabel 3.3
Hasil Cakupan Kegiatan MTBM / MTBS
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015
1 MTBS (2bl-5th)
• Balita 100% 25,17% 75,6% Melebihi target ↑
2 MTBM (0-2bl)
• Neonatus (0-28 hr) 100 % 100 % 100% Mencapai target =
• Bayi
(0- 2 bl) 100 % 100% 100% Mencapai target =

Hasil kegiatan MTBM /MTBS UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 & 2015 sudah cukup baik. Dari kegiatan ini telah dapat menjaring beberapa kasus yang berpotensi menjadi wabah seperti campak, diare serta kasus – kasus yang harus segera mendapat penanganan yang cepat dan tepat seperti misalnya demam tinggi, pneumonia dll.
Kegiatan MTBM/MTBS ini harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar pencapaian program-program yang lain ikut terungkit. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dalam kesinambungan program MTBM/MTBS ini.

1.3. KESEHATAN LINGKUNGAN

Tabel 3.4
Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015
1 Klinik sanitasi 10 % 11,1% 12,2 % Mencapai target ↑
2 Pengawasan dan Pembinaan TTU 93 % 100% 100 % Mencapai target =
3 Pengawasan dan Pembinaan TPM 90 % 92% 90 % Mencapai target ↓
4 Pengawasan TPS 93 % 100% 100 % Mencapai target =
5 Kunjungan Rumah 100 % 93,8% 92,6 % Kurang dari target ↑

Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik namun ada beberapa yang harus ditingkatkan lagi, seperti pelayanan klinik sanitasi baru dilaksanakan 12,2% dari semua yang datang berobat ke Puskesmas walaupun sudah mencapai target. Perlu peningkatan kerjasama yang baik antara lintas program serta dengan dokter pemeriksa di BP Umum agar kasus-kasus penyakit bersumber dari lingkungan atau binatang dapat di konsulkan/dirujuk ke klinik sanitasi agar petugas sanitasi bisa mendapatkan data untuk memecahkan /mencari akar permasalahan di lapangan apabila kasus-kasus tersebut sewaktu-waktu menjadi KLB.
Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi perumahan yang merupakan tindak lanjut dari klinik sanitasi, penilaian rumah sehat, perlu ditingkatkan lagi melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor agar terwujudnya wilayah Kelurahan Jagasatru yang bersih dan sehat dengan demikian diharapkan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru pun akan meningkat.

1.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Tabel 3.5
Hasil Cakupan Program Gizi
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015
1 Jumlah balita ( S ) 100% 100% 100% Mencapai target =
2 Balita Yg mempunyai kartu (K) 100% 100% 100% Mencapai target =
3 Balita yg ditimbang naik berat badannya ( N/D ) 80% 74,60% 66,85% Kurang dari target ↓
4 Balita dgn berat badan kurang (BGM ) / KEP nyata 5% 0% 0,096% Kurang dari target (Jumlah BGM berkurang) =
5 Cakupan Penimbangan (K/S) 100 % 100% 100% Mencapai target =
6 Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) 80% 86,76% 88,06% Mencapai target ↑
7 Pencapaian program (N/S) 45% 57,10% 58,87% Mencapai target ↑

Hasil kegiatan program Gizi pada tahun 2015 di Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, hampir seluruhnya mencapai target. Tetapi masih ada beberapa yang trend nya menurun yaitu cakupan D/S dan N/S. Cakupan N/D masih belum mencapai target, tetapi trend nya mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014. Peran serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan posyandu oleh para kader posyandu sudah baik, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian cakupan D/S 88,06% namun demikian ada penurunan trend dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara kualitas masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain perlunya perhatian khusus/intervensi lebih intensif mengenai peningkatkan berat badan tiap kali penimbangan oleh karena masih ada sebanyak 25,4% balita yang tidak mengalami peningkatan berat badan pada saat penimbangan. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas sektor dalam pembinaan/intervensi balita yang tidak/sulit naik berat badannya tersebut.
Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, diharapkan penurunan ini diikuti pula dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita tentang prilaku hidup ber-PHBS, sehingga bayi, balita serta anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat tumbuh dengan sehat.
Diharapkan dengan perhatian yang lebih serta intervensi yang tepat tidak ada lagi balita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.

1.5. PENCEGAHAN DAN PEMBRANTASAN PENYAKIT MENULAR
A. Program Imunisasi
Hasil cakupan program imunisasi secara umum seluruhnya masih belum mencapai target sesuai yang diharapkan meskipun kegiatan sweeping imunisasi telah 100% dilakukan, hal ini pun terlihat dari hasil pencapaian di tahun sebelumnya meskipun ada beberapa pencapaian yang trendnya mengalami peningkatan seperti terdapat pada tabel 3.6 sebagai berikut:.

Tabel 3.6
Hasil Cakupan Program Imunisasi
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015
1 Imunisasi BCG 98 % 72,87% 100,58% Melebihi target ↑
2 Imunisasi DPT Hb1 98 % 78,19% 96,51% Kurang dari target ↑
3 Imunisasi DPT Hb2 95 % 85,11% 95,351% Mencapai target ↑
4 Imunisasi DPT Hb3 90 % 85,11% 92,4% Mencapai target ↑
5 Imunisasi Polio1 90 % 72,87% 100,58% Kurang dari target ↑
6 Imunisasi Polio2 95 % 78,19% 96,51% Mencapai target ↑
7 Imunisasi Polio3 93 % 85,11% 95,35% Mencapai target ↑
8 Imunisasi Polio4 90 % 86,70% 92,4% Mencapai target ↑
9 Imunisasi Campak 90 % 88,30% 84,3% Kurang dari target ↓
10 Imunisasi Hepatitis unijek 75 % 85,11% 95,35% Kurang dari target ↑
11 Imunisasi TT 1 90 % 42,38% 86,50% Kurang dari target ↑
12 Imunisasi TT 2 85 % 35,24% 79% Kurang dari target ↑

Hasil cakupan imunisasi di beberapa RW sudah baik dan trend meningkat, dihapakan capaian dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan lagi, karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa masyarakat bahwa bahan baku untuk pembuatan vaksin berasal dari bahan yang tidak halal sehingga masyarakat tidak mau membawa anaknya diimunisasi. Sehingga upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok rentan perlu dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun kelompok agar program imunisasi dapat berjalan dengan baik sehingga bayi dan balita di wilayah Puskesmas Jagasatru dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Tabel 3.7
Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Jagasatru Tahun 2014 – 2015
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015
1 DT 95 % 91,06% 94,96% Kurang dari target ↑
2 TD 95 % 94,64% 95,62% Mencapai target ↑
3 Campak 95 % 91,28% 94,6% Kurang dari target ↑

Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2015 di sekolah-sekolah pada umumnya sudah Mengalami Peningkatan dibanding tahun lalu, namun masih perlu diperhatikan karena ada beberapa murid yang tidak diijinkan dilakukan imunisasi di sekolah oleh orang tuanya, sehingga pihak sekolah pun tidak mengijinkan anak tersebut untuk diimunisasi.
Anak-anak yang belum diimunisasi pada saat kegiatan BIAS oleh karena sakit atau ijin, dilakukan diimunisasi pada saat kegiatan sweeping oleh petugas.
B. Demam Berdarah (DBD)
Pada tahun 2015 ini ada peningkatan penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi 6 orang, dimana pada tahun-tahun sebelumnya hanya ditemukan 1 kasus pertahun.
Penanganan penderita pasca penemuan kasus melalui pemeriksaan epidemiologi oleh petugas DBD dan SE sudah berjalan dengan baik dengan demikian rantai penularan dapat diputus sedini mungkin. Selain itu juga berkat koordinasi dan kerjasama yang baik antara pihak puskesmas dengan Kecamatan, Kelurahan, RW serta para kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru kasus DBD ini dapat ditekan sampai akhir tahun 2015 melalui gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui kegiatan 3M (menguras, menutup, mengubur).
Hasil cakupan program DBD dapat dilihat pada tabel 3.8, sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil CakupanProgram DBD
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 – 2015

NO KEGIATAN CAPAIAN 2014
CAKUPAN CAPAIAN 2015 CAKUPAN TREND
SASARAN HASIL SASARAN HASIL
1 Penderita DBD – 4 – 6 ↑
2 Penderita DBD yang Ditangani 4 4 100% 6 6 100% ↑
3 Rumah yang diperiksa Jentik 1763 1763 100% 1763 1763 100% =
4 Rumah yang bebas Jentik 1763 1633 92,6% 1763 1763 94,8% ↑
5 Kasus DBD yang di PE 4 4 100% 6 6 100% ↑

Upaya pemeriksaan jentik berkala oleh kader serta kegiatan monitoring pelaksanaan jentik berkala oleh petugas tetap dilakukan sebagai upaya preventif dalam penanggulanagn kasus DBD ini.

C. Surveillans
Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPTD Puskesmas sudah cukup baik karena ditunjang dengan adanya pengumpulan data epidemiologi yang berpotensi menjadi wabah, cepat dan lengkap oleh petugas. Dengan adanya data epidemiologi yang lengkap maka kegiatan penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat sehingga kejadian KLB serta perluasan wilayah KLB dapat dicegah.
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan tokoh masyarakat dan upaya peran serta seluruh masyarakat dalam membangun sistem pengamatan penyakit serta faktor-faktor resiko diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit menular di masyarakat yang dapat berpotensi menjadi KLB.
Adapun penemuan kasus yang berpotensi menjadi wabah dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9
Hasil Kegiatan Surveillans
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015
NO NO NAMA KEGIATAN TH.2014 TH.2015 TREND
SASARAN HASIL SASARAN HASIL
1 Penemuan kasus campak – 10 19 ↑
2 Penemuan kasus DBD – 4 6 ↑
3 Penemuan kasus diare 625 662 826 ↑
4 Penemuan kasus chikungunya – 2 –
5 Penemuan kasus flu burung – – – =
6 Penemuan kasus AFP – – 2 ↑
D. Diare
Pelaksaan program Diare sudah cukup baik, penemuan kasus diare cukup banyak di wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yaitu karena kepadatan penduduk yang sangat tinggi sehingga sanitasi lingkungan menjadi kurang baik, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.
Tabel.3.10
Hasil Cakupan Program Diare
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 – 2015
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2014 2015
1 Penemuan kasus (semua umur) 20% 20% 100% 100% Lebih dari target =
2 Diare Balita 20% 20% 100% 100% Lebih dari target =

Dalam penangan kasus diare, rehidrasi oral merupakan upaya pertolongan pertama yang paling penting dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi dehidrasi akibat diare. Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan kematian akibat diare telah dilakukan melalui kegiatan rehidari oral yaitu pendistribusian oralit oleh kader posyandu kepada penderita diare.
E. ISPA
Pelaksanaan program ISPA di Puskesmas Jagasatru masih perlu ditingkatkan, hal ini ditandai dengan penemuan kasus ISPA yang masih dibawah target pada Tahun 2015 seperti terdapat pada tabel 3.11. Pada kasus ISPA Pneumonia yang memerlukan penanganan lebih lanjut telah dirujuk ke RS, yang kemudian dilakukan pemantauan pasca perawatan oleh petugas dalam rangka care seeking untuk mencegah kematian bayi / balita akibat Pneumonia.
Tabel.3.11
Hasil Cakupan Program ISPA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 – 2015
NO NAMA KEGIATAN TH SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KETERANGAN TREND
1 Penemuan kasus ISPA pneumonia 2014 85 86 77 Kurang dari target ↓
2015 85 85 69 Lebih dari target

F. Hasil Kegiatan Program TB Paru
Tabel. 3.12
Hasil Cakupan Program TB Paru
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 – 2015

NO NAMA KEGIATAN
TARGET
PENCAPAIAN TH.2014 PENCAPAIAN TH.2015 KET TREND
SASARAN ABSOLUT CAKUPAN SASARAN ABSOLUT CAKUPAN
1 Penemuan kasus 90% 11 17 155% 13 15 115% Lebih dari target ↓
2 Perkiraan Suspek < 15% 129 17 13,1% 123 15 8,2% Lebih dari target ↓
3 Angka konversi 80% 11 11 100% 10 9 90% Mencapai target ↑
4 Angka kesembuhan 85% 10 9 90% 16 15 93,7% Mencapai target ↑
5 Angka kesalahan laborat < 5% 129 0 0 63 1 1,5% Mencapai target ↑
6 TB Anak < 12% 12 2 16% 17 1 5,8% Melebihi target ↓
7 RO (+)
BTA (-) < 10% 11 0 0 15 1 6,6% Melebihi target ↑ Pelaksanaan program TB Paru di UPTD Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, penemuan kasus serta penemuan suspek sudah melampaui target yang seharusnya dicapai. Angka konversi belum mencapai target ini disebabkan oleh karena penderita yang ditemukan pada tahun tsb ada beberapa yang belum menyelesaikan pengobatan. Selain penderita yang diobati adalah penderita dengan BTA + (positif), beberapa penderita ada yang tidak dapat mengeluarkan sputum / setelah beberapa pemeriksaan BTA selalu hasilnya – (negatif) oleh karena pada pemeriksaan fisik pasien, didapatkan beberapa gejala yang mengarah pada kelainan TB paru serta hasil dari pemeriksaan RÖ + (positif) maka penderita diberikan pengobatan TB untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB paru pada orang-orang sekitarnya. Angka kesembuhan yang telah mencapai 100% didapat dari pemeriksaan sputum ulang penderita pada bulan terkhir pengobatan yang menyatakan kuman BTA sudah negatif (kuman BTA sudah tidak ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik apus sputum). Laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru mulai tahun 2012 sudah diberikan kewenangan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon sebagai Laboratorium yang dapat dan mampu memeriksa dan membaca hasil pemeriksaan apus sputumnya sendiri. Dengan demikian sejak awal tahun 2012 UPTD Puskesmas Jagasatru tidak perlu lagi merujuk pemeriksaan mikroskopik sputum ke Laboratorium Prn yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Hal ini ditunjang dengan adanya tenaga analis serta sarana prasanana yang telah memenuhi persyaratan sebagai laboratorium pembaca sendiri hasil pemeriksaan TB paru. Dalam menjaga mutu dari hasil pemeriksaan mikroskopik sputum tersebut, sediaan-sediaan pemeriksaan sputum pasien (preparat) di laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru selalu di lakukan pemeriksaan ulang mikrokopik oleh Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai standar prosedur tetap yang harus dilaksanakan dalam penemuan dan penatalaksanaan program TB. Dalam pemeriksaan kroscek ini Laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru telah melaksanakan kegiatannya dengan cukup baik karena angka kesalahan dalam pembacaan preparat adalah 0 atau hasilnya telah sama / sesuai dengan hasil pembacaan Laboratorium Kesehatan Daerah. Dengan adanya fasilitas laboratorium seperti tersebut di atas, sangat memberikan kemudahan tidak hanya bagi dokter pemeriksa, petugas TB, petugas Laboratorium tapi juga bagi penderita TB yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru dapat dengan lebih cepat mendapatkan hasil pemeriksaannya sehingga dapat dengan cepat pula ditentukan penatalaksanaan selanjutnya. Angka TB anak melebihi dari target, hal ini bisa terjadi karena mungkin saja suspek/penderita yang ada di wilayah UPTD puskesmas Jagasatru yang sebenarnya adalah lebih dari angka proyeksi yang telah ditentukan atau juga mungkin karena over diagnosis dari petugas. Untuk mengurangi kemungkinan yang kedua (over diagnosis) petugas UPTD Puskesmas selalu diupayakan untuk selalu memperhatikan SOP penatalaksanaan TB pada anak (termasuk didalamnya sistem skoring). G. Penyakit Kelamin Sampai dengan saat ini belum ditemukan kasus infeksi menular sexual di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru. H. Pes/Rabies Untuk kegiatan program Pes/Rabies pada Tahun 2014 – 2015 tidak ditemukan kasus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru seperti terdapat pada tabel 3.13 sebagai berikut : Tabel. 3.13 Hasil Cakupan Program Pes/Rabies UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 – 2015 TAHUN NAMA KEGIATAN SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KETERANGAN 2014 Rabies 0 0 0 – 2015 Rabies 0 0 0 − I. Filariasis Tidak ditemukan kasus/penderita Infeksi Filariasis pada Tahun 2013 dan 2015 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru. II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 2.1. USAHA KESEHATAN SEKOLAH Tabel 3.14 Data Sekolah Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015 Sekolah Jumlah Sekolah Tahun 2014 Tahun 2015 Jumlah PAUD 3 3 Jumlah TK 2 2 Jumlah SD 8 8 Jumlah SLTP 2 2 Jumlah SLTA 1 1 Tabel 3.15 Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015 NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND 2014 2015 1 Penjaringan TK 100 % 100 % 100 % Mencapai target = 2 Penjaringan SD 100 % 100 % 100 % Mencapai target = 3 Penjaringan SMP/MTS 100 % 100 % 100 % Mencapai target = 4 Penjaringan SMA/MA 100 % 100 % 100 % Mencapai target = 5 Pemeriksaan berkala 100 % 100 % 100 % Mencapai target = 6 Pemberian obat cacing 100 % 100 % 100 % Mencapai target = Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, cakupan program seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas program antar petugas serta koordinasi lintas sektor antara UPTD Puskesmas Jagasatru dengan UPTD Pendidikan Kecamatan Pekalipan sudah terjalin cukup baik, 2.2. KESEHATAN JIWA Tabel 3.16 Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015 NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 KET TREND SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN 1 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa 20% 7.128 92 1,29% 94 Hasil cakupan masih sangat rendah ↓ 2 Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa 100% 92 92 100% 94 94 100% Target tercapai ↓ Perlu adanya refresing ataupun pelatihan lagi untuk dokter puskesmas dan petugas kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini dengan mengunakan metoda 2 (dua) menit pada kasus-kasus gangguan kesehatan jiwa, karena dokter dan petugas di UPTD Puskesmas Jagasatru belum pernah mendapatkan pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa. Kerjasama serta komunikasi harus ditingkatkan antara petugas pemegang program dengan dokter pemeriksa serta dengan seluruh binwil dan kader kesehatan di wilayah kerja untuk penemuan/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa. Sehingga penderita gangguan kesehatan jiwa bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik 2.3. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT Tabel 3.17 Hasil Cakupan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015 NO NAMA KEGIATAN Tahun 2014 Tahun 2015 KET TREND SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN 1 Keluarga rawan yg dibina 298 80% 200 67% 261 80% 159 61% Tidak mencapai target ↓ 2 Bumil yg memperoleh pembinaan 32 − 22 70% 30 80% 24 80% Tidak mencapai target ↑ 3 Bayi resti yg memperoleh pembinaan 24 − 8 33% 24 18 75% Tidak mencapai target ↑ 4 Anak balita resti yg memperoleh pembinaan 58 − 42 73% 64 42 65,8% Tidak mencapai target ↓ 5 Kasus kronis memperoleh pembinaan 5 − 3 59% 4 9 125% Melebihi target ↑ 6 Lansia yg memperoleh pembinaan 325 − 127 39% 800 70 8,75% Tidak mencapai target ↓ 7 Perawatan Tindak Lanjut 19 − 3 16% 17 5 24% Tidak mencapai target ↑ 8 KKR yg selesai dibina KKR yg selesai dibina • KM I 0 0 Tidak ada KM I = • KM II 0 0 Tidak ada KM II = • KM III 0 0 55 55% Meningkat kembali di tahun 2015 ↑ • KM IV 32 44 44 45 45% Meningkat kembali di tahun 2015 ↑ 9 Maternal selesai dibina 24 23% 2 5% 24 20 83,3% Tidak mencapai target ↑ 10 Bayi selesai dibina 57 23% 0 0 18 13 72,2% Tidak mencapai target ↑ 11 Balita selesai dibina 325 23% 3 5% 42 25 59,5% Tidak mencapai target ↑ 12 Lansia selesai dibina 6 23% 212 65% 70 31 44,2% Tidak mencapai target ↓ 13 Penyakit kronis selesai dibina 28 23% 0 0 9 7 77,7% Tidak mencapai target ↑ 14 Perawatan Tindak Lanjut selesai dibina 28 23% 0 0 5 4 80% Tidak mencapai target ↑ Pelaksanaan Program Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat. Dalam pelaksanaannya koordinator perawat (petugas perkesmas) harus bekerja sama dengan petugas lintas program yang lain, sehingga tersedianya data yang memadai yang dapat dipergunakan dalam pemantauan serta intervensi kegiatan kesehatan masyarakat ini. Adapun hasil akhir cakupan pembinaan untuk setiap kelompok rawan yang selesai dibina adalah 23% dari kasus yang ada, dan hasil cakupan program perwatan kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Jagasatru beberapa tidak mencapai target. Perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang lebih intensive untuk pencapaian cakupan perkesmas selanjutnya. 2.4. KESEHATAN MATA Tabel 3.18 Hasil Cakupan Program Kesehatan Mata UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015 NO NAMA KEGIATAN TARGET 2014 2015 KET TREND SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN 1 Penyakit mata yg menyebabkan kebutaan 5% 40 31 77,5% 444 182 41% Mencapai target ↓ 2 Kebutaan karena katarak 5% 72 17 23,61% 52 36 69% Melebihi target ↑ 3 Kebutaan katarak gakin 10 17 17 100% 25 22 88% Melebihi target ↓ Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik seperti terdapat pada tabel 3.18. Trend menunjukan Penurunan namun dari sasaran adanya Peningkatan pelayanan pada Tahun 2015 dibandingkan Tahun 2014. Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas. Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien penderita penyakit Katarak senillis di masyarakat baik oleh dokter, petugas ataupun oleh kader kesehatan. 2.5. LANSIA Tabel 3.19 Hasil Cakupan Program Lansia UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015 NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 KET TREND SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN 1 Pra Lansia 15 % 1.494 58,90% 1.494 59,16% Melebihi target ↑ 2 Lansia 20 % 483 92,13% 483 92,50% Melebihi target ↑ 3 Lansia Resti 40 % 314 40,76% 314 41,56% Melebihi target ↑ Pelayanan Kesehatan Lansia di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik trendnya menurun antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2015. Pelayanan lansia resti belum terlayani sesuai harapan karena meningkatnya jumlah sasaran lansia yaitu sekitar ± 1.494 orang, lansia yang secara aktif datang ke posbindu dan puskesmas hanya 879 orang lansia saja. Meskipun demikian, lansia resti yang sudah dilayani baik oleh petugas puskesmas di lapangan maupun pelayanan di dalam gedung, selalu dilakukan pemantauan oleh petugas, binwil dan kader kesehatan. 2.6. LKB HIV-IMS Untuk kegiatan LKB HIV-IMS Puskesmas Jagasatru tetap melaksanakan kegiatan tersebut, dan telah diperluas kegiatannya diluar wilayah Puskesmas Jagasatru seperti terdapat pada tabel 3.20 Tabel 3.20 Hasil Kegiatan LKB HIV-IMS UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2015 NO Lokasi Tahun 2014 Lokasi Tahun 2015 KET SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN 1 Kel Jagasatru 159 Negatif Kel Jagasatru 197 Negatif 2 Kel. Pulasaren 79 Negatif Kel. Pulasaren 73 Negatif 3 Kel. Pekalangan 25 Negatif Kel. Pekalangan 48 Negatif 4 Pendidikan (SMA) 126 Negatif Kel. Pekalipan 102 Negatif 5 Radio Maritim 18 Negatif Akper Depkes 10 Negatif 6 LP Kesambi 39 4 org RPR/TPHA(+) Grage City Mall 72 Negatif 7 Terminal 49 Negatif STAIN 39 Negatif 8 RRI 27 Negatif Pelayanan Layanan Kesehatan Berkesinambungan (LKB) bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan masyarakat yang disebabkan infeksi menular seksual. Pelaksanaan Program Layanan Kesehatan Berkesinambungan (LKB) HIV IMS UPTD Puskesmas Jagasatru bekerjasama dengan Puskesmas lain di wilayah kerja sasaran dan LSM Cipta Rasa Kota Cirebon. III. KUNJUNGAN PUSKESMAS 3.1. JUMLAH KUNJUNGAN BP UMUM a. Baru Tabel 3. 21 Jumlah Kunjungan Baru BP Umum UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 Tabel 3.22 Jumlah Kunjungan Baru BP Umum UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 Kunjungan baru BP Umum tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada penurunan 4.350 kunjungan (41,37%). b. Lama Tabel 3. 23 Jumlah Kunjungan Lama BP Umum UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 Tabel 3.24 Jumlah Kunjungan Lama BP Umum UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 Kunjungan lama BP Umum tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada peningkatan 5.587 kunjungan (11,22%). 3.2. JUMLAH KUNJUNGAN BP GIGI a. Baru Tabel 3. 25 Jumlah Kunjungan Baru BP Gigi UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 Tabel 3.26 Jumlah Kunjungan Baru BP Gigi UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 Kunjungan baru BP Gigi tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada peningkatan 63 kunjungan (1,57%). b. Lama Tabel 3. 27 Jumlah Kunjungan Lama BP Gigi UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 Tabel 3.28 Jumlah Kunjungan Lama BP Gigi UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 Kunjungan lama BP Gigi tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada penurunan 161 kunjungan (5,27%) 3.3. JUMLAH KUNJUNGAN KIA a. Baru Tabel 3. 29 Jumlah Kunjungan Baru KIA UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 Tabel 3.30 Jumlah Kunjungan Baru KIA UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 Kunjungan baru KIA tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada penurunan 102 kunjungan (9,22%). b. Lama Tabel 3. 31 Jumlah Kunjungan Lama KIA UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 Tabel 3.32 Jumlah Kunjungan Lama KIA UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 Kunjungan lama KIA tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada penurunan 269 kunjungan (6,53%). 3.4. JUMLAH KUNJUNGAN UPTD PUSKESMAS JAGASATRU Tabel 3.33 Jumlah Kunjungan UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 Jenis Kunjungan Jumlah Umum 13302 Askes 9585 Astek 120 Keuring 795 Kartu Sehat 1331 CMS 883 Gratis Lainnya 9624 Total Jumlah 35640 Asal Kunjungan Jumlah Kota Umum 6266 Kota Askes 9541 Kota Astek 113 Luar Kota Umum 7073 Luar Kota Askes 46 Luar Kota Astek 0 Total Jumlah 23039 Klasifikasi Kunjungan 0-1 Tahun 1759 1-5 Tahun 3902 5-14 Tahun 7104 Selebihnya 22875 Total Jumlah 35640 Tabel 3.34 Jumlah Kunjungan UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 Jenis Kunjungan Jumlah Umum 11988 BPJS 16412 Astek 0 Keuring 535 Kartu Sehat 0 CMS 0 Gratis Lainnya 5975 Total Jumlah 34910 Asal Kunjungan Jumlah Kota Umum 4591 Kota BPJS 16340 Kota Astek 355 Luar Kota Umum 6802 Luar Kota Askes 0 Luar Kota Astek 606 Total Jumlah 28694 Klasifikasi Kunjungan Jumlah 0-1 Tahun 737 1-5 Tahun 2496 5-14 Tahun 4161 Selebihnya 25667 Total Jumlah 34910 Jumlah total kunjungan pada tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada penurunan sekitar 730 (1,03%) pengunjung, ini diharapkan karena kesehatan masyarakat meningkat dan pelayanan Puskesmas yang baik. 3.5. 10 PENYAKIT TERBANYAK Tabel 3.35 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015 No Diagnosa Tahun 2015 Jumlah Kunjungan % 1 ISPA 8.528 31.2 2 Hipertensi 1.932 7 3 Cefalgia 1.428 5.2 4 Myalgia 1.390 5.1 5 Diare 965 3.5 6 Febris 537 2.0 7 Commond cold 158 0.6 8 Dermatitis 72 0.3 9 Gastritis 64 0.2 10 Penyakit lain 12.216 44.8 Jumlah 27.290 100 Dari data kunjungan pasien di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015, didapat informasi mengenai 10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Jagasatru. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Penyakit ISPA (30,29%), Hipertensi (7,22%) masih merupakan penyakit terbanyak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru, sedangkan kasus penyakit Cefalgia (5,32%), Myalgia (5%) meningkat menggeser kasus penyakit Diare dan Gastritis yang pada tahun sebelumnya sangat tinggi. Kasus ISPA masih sangat tinggi di wilayah Jagasatru, hal ini terjadi karena wilayah Kelurahan Jagasatru merupakan wilayah yang tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi rata-rata 367 jiwa/Km2, dengan tingkat hunian >5 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang cukup padat dan potensial terhadap penularan penyakit.
Sedangkan pergeseran pola penyakit dari infeksi ke penyakit degeneratif dan penyakit kronik salah satu penyebabnya adalah karena 1. Jumlah penduduk usia 45 – 64 th tinggi di wilayah Jagasatru yaitu sekitar 2.416 orang, 2.Tingkat pendidikan penduduk Jagasatru yang masih rendah yaitu 64,92% Penduduk di Kelurahan Jagasatru adalah mayarakat miskin, tentunya ini erat kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Jagasatru yang akan berdampak baik langsung ataupun tidak langsung pada tingkat kesehatan individu serta masyarakat di kelurahan Jagasatru.

B. KEUANGAN

Tabel 3.36
Jumlah Penerimaan Keuangan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
NO Kegiatan Penerimaan Pengeluaran Saldo
APBN
(Rp) APBD
(Rp)
1. Pengembalian Retribusi 0 61.330.750,- 61.330.750,- 0
2. UKS 0 – 0
3. Wabah, Bencana dan Kesling 0 – 0
4. KIA & KB 0 20.086.000,- 20.086.000,- 0
5. Gizi 0 44.700.000,- 44.700.000,- 0
6. P2P 0 4.387.500,- 4.387.500,- 0
7. JKN 0 618.396.000,- 593.951.757,- 24.444.061,-
8. BOK 77.152.000,- – 77.152.000,- 0

BAB. IV
ANALISIS KINERJA PUSKESMAS JAGASATRU

Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah yang ditemukan di UPTD Puskesmas Jagasatru sampai dengan intervensi kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan Prioritas Masalah
3. Perumusan Masalah
4. Mencari Penyebab Masalah
5. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah
6. Identifikasi Kegiatan

Dengan menganalisa masalah-masalah kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dengan cermat diharapkan UPTD Puskesmas Jagasatru dapat menemukan alternatif pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatan intervensi secara efektif dan efisien. Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru khususnya bidang kesehatan.

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Tabel 4.1
Identifikasi Masalah Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

NO

PROGRAM

TARGET

CAKUPAN

KESENJANGAN

1 Promosi Kesehatan :
1. Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
2. Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas
3. Cakupan Individu / Keluarga melalui Kunjungan rumah
5%

100%

50%
2,34%

62,5%

43,27%
Trend ↓ dibanding th.2013

Trend ↓ dibanding th.2013

Trend ↓ dibanding th.2013

2 Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana :
1. K4
2. Kn1 s/d N3
3. B2 s/d B12

90%
90%
90%

90%
88,60%
84%

Tidak ada kesenjangan
(-) 1,4%
(-) 6%
3
Kesehatan Lingkungan :
Kunjungan Rumah 100% 93,8% (-) 6,2% dengan trend ↑ dibandingkan th. 2013

4
Perbaikan Gizi Masyarakat :
Balita dgn berat badan kurang (BGM) /
KEP nyata
< 5% 0 % Cakupan Gizi tercapai, tetapi masih ada balita dengan berat badan kurang (BGM)/KEP nyata 5 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit : 1. Imunisasi Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar 2. DBD 3. Surveillans 4. Diare 5. ISPA Pneumonia 6. TB Paru a. TB Anak b. TB Rỏ (+) ; BTA (-) − − − 86% >10%
<10% 4 − − 90,58% 200% 0 % Cakupan imunisai dasar tidak tercapai Kasus ↑ dibanding th 2013 Tidak ada kesenjangan Tidak ada kesenjangan Penemuan kasus ISPA Pneumonia Masih kurang TB Anak >>
TB Rỏ (+) ; BTA (-) >>
B. PRIORITAS MASALAH

Penentuan prioritas masalah kesehatan dilakukan antara lain karena keterbatasan sumber daya. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.
Penentuan urutan prioritas masalah kesehatan di UPTD Puskesmas Jagasatru dengan menggunakan metode PAHO, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.2
Prioritas Masalah Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

No Masalah Kesehatan Besarnya Masalah Derajat
Keparahan Ketersediaan Teknologi Kepedulian Masyarakat dan Pejabat Skor Rangking
1 Promosi Kesehatan:
– Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat RW 9 8 9 7 8,25 4
2 Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana :
– K4
– Kn1 s/d N3
– B2 s/d B12 10 8 9 7 8,5 3
3 Kesehatan Lingkungan :
– Kunjungan Rumah 7 8 10 7 8 5
4 Perbaikan Gizi
Masyarakat :
Balita dgn berat badan
kurang (BGM ) / KEP
nyata 10 9 9 9 9,25 1
5 Imunisasi:
Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar 9 8 10 8 8,75 2
6 ISPA Pneumonia 7 8 9 7 7,75 6
7 TB Rỏ (+) BTA (-) >> 7 7 10 6 7,25 7

C. PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dilakukan dengan menganalisa data-data hasil cakupan program UPTD Puskesmas Jagasatru dalam kurun satu tahu yaitu pada bulan Januari sampai dengan Desember Tahun 2015. Dari hasil analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan beberapa prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 3 (tiga) pokok masalah yang akan menjadi prioritas utama dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru.

Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap ke-3 masalah tersebut, siapa yang terkena dampak dari permasalahan tersebut, seberapa besar masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.
Tabel 4.3
Perumusan Masalah Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

No Masalah
Kesehatan Yang terkena Masalah Besarnya Masalah Dimana Terjadinya
Masalah Kapan Masalah tersebut Terjadi

1

Perbaikan Gizi
Masyarakat :
Balita dgn berat badan
kurang (BGM ) / KEP
nyata
Balita • Gangguan Tumbuh Kembang Anak
• Daya tahan anak terhap penyakit sangat rendah
• Kecerdasan anak menurun Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Kurun waktu 1 tahun

2

Imunisasi:
Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar
Balita • Anak/balita tidak mempunyai kekebalan terhadap beberapa penyakit
• Anak/balita dapat mudah terserang penyakit
• Timbul wabah
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru
Kurun waktu 1 tahun
3

Kesehatan Ibu dan Anak:
K4
Kn1 s/d N3
B2 s/d B12
• Ibu Hamil
• Bayi

• Tidak terpantau nya resti bumil
• Terjadi penyulit pada bumil yang tidak diketahui oleh petugas kesehatan
• Penyulit intra dan post partum
• Dapat menyebabkan beberapa kejadian pd bayi spt :IUFD, Asfiksia, BBLR dll.
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru
Kurun waktu 1 tahun

D. PENYEBAB MASALAH

Setelah dilakukan pengkajian terhadap 3 (tiga) pokok masalah, maka dari ketiga pokok masalah tersebut dianalisa lagi terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhinya.
Tabel 4.4
Penyebab Masalah Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
No Masalah Kesehatan Faktor Resiko (Determinan)
Lingkungan Prilaku Yan-Kes Kependudukan
1 Perbaikan Gizi
Masyarakat :
– Balita dgn berat badan kurang (BGM ) / KEP nyata
– Kebiasaan memberikan makanan padat sebelum waktunya – Masih rendahnya kebiasaan memberikan ASI eksklusif
– Kurangnya pengetahuan ttg mkn bergizi
– Pola mkn yg krg baik
– Variasi mkn krg
– Pengolahan mkn krg baik – Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Efektivitas meja IV posyandu masih rendah – Sebagian status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Jumlah penduduk miskin sgt tinggi
– Jumlah anak banyak
– Jarak kelahiran dekat
2 Imunisasi:
– Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar
– Ada faham dari bbrp golongan masyarakat
yg meyakini vaksin yg digunakan diragukan kehalalannya. – Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit
– Kesadaran masih rendah tentang pencegahan penyakit
– Kurangnya pengetahuan ttg pentingnya imunisasi – Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Koordinasi lintas program kurang baik – Sebagian masyarakat status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Jumlah anak banyak

3 Kesehatan Ibu dan Anak:
– K4
– Kn1 s/d N3
– B2 s/d B12 – Masih rendahnya perhatian masyarakat thd kesehatan ibu & anak
– Pengambilan keputusan masih banyak dilakukan oleh kepala keluarga – Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit
– Kurangnya pengetahuan ttg pentingnya memeriksakan kehamilan
– Kesadaran masyarakat masih rendah dalam menjaga kesehatan ibu hamil & balita
– Kesadaran masyarakat masih rendah dalam pencegahan penyakit thd bumil & balita – Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Koordinasi lintas program kurang baik – Sebagian status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Jumlah penduduk miskin sgt tinggi
– Jumlah anak banyak
– Jarak kelahiran dekat

E. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Tabel 4.5
Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternati Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Perbaikan Gizi
Masyarakat :
– Balita dgn berat badan kurang (BGM) / KEP nyata
– Sebagian status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Masih rendahnya kebiasaan memberikan ASI eksklusif
– Kurangnya pengetahuan ttg mkn bergizi
– Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Efektivitas meja IV posyandu masih rendah
– Refresing/pelatihan kader ttg materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Penyuluhan kepada masyarakat ttg pentingnya memelihara kesehatan bayi & balita di posyandu
– Penyuluhan kepada masyarakat ttg Gizi & ASI Ekslusif
– Pendataan tentang PHBS
– Pemberian PMT Pemulihan bagi balita dengan berat badan kurang (BGM)/KEP nyata
– Monitoring PMT Pemulihan Balita Gizi Kurang BGM/Gizi buruk oleh Petugas Kesehatan – Pendataan tentang PHBS
– Refresing/pelatihan kader ttg materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Pemberian PMT Pemulihan bagi balita dengan berat badan kurang (BGM)/KEP nya
– Monitoring PMT Pemulihan Balita Gizi Kurang BGM/Gizi buruk oleh Petugas Kesehatan

2 Imunisasi:
– Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar
– Sebagian masyarakat status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit
– Kurangnya pengetahuan ttg pentingnya imunisasi
– Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Koordinasi lintas program kurang baik – Refresing/pelatihan kader ttg materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi
– Koordinasi lintas program
– Pelayanan Imunisasi di Posyandu
– Sweeping imunisasi – Refresing/pelatihan kader ttg materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Koordinasi lintas program
– Pelayanan Imunisasi di Posyandu
– Sweeping imunisasi
3 Kesehatan Ibu dan Anak:
– K4
– Kn1 s/d N3
– B2 s/d B12 – Sebagian status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Masih rendahnya perhatian masyarakat thd kesehatan ibu & anak
– Pengambilan keputusan masih banyak dilakukan oleh kepala keluarga
– Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Koordinasi lintas program kurang baik – Refresing/pelatihan kader ttg materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Peningkatan pengetahuan dan keterampian Ibu hamil melalui kelas Ibu
– Pelaksanaan PMT Bumil KEK
– Pelacakan dan pendampingan bumil K4
– Kunjungan rumah bumil baru P4K – Refresing/pelatihan kader ttg materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Peningkatan pengetahuan dan keterampilan Ibu hamil melalui kelas Ibu
– Pelaksanaan PMT Bumil KEK
– Pelacakan dan pendampingan bumil K4
– Kunjungan rumah bumil baru P4K

F. CARA PEMECAHAN MASALAH (IDENTIFIKASI KEGIATAN)

Tabel 4.6
Cara Pemecahan Masalah Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih

1 Perbaikan Gizi
Masyarakat :
– Balita dgn berat badan kurang (BGM) / KEP nyata
– Sebagian status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Masih rendahnya kebiasaan memberikan ASI eksklusif
– Kurangnya pengetahuan ttg mkn bergizi
– Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Efektivitas meja IV posyandu masih rendah – Pendataan tentang PHBS
– Refresing/pelatihan kader tentang materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Pemberian PMT Pemulihan bagi balita dengan berat badan kurang (BGM)/KEP nya
– Monitoring PMT Pemulihan Balita Gizi Kurang BGM/Gizi buruk oleh Petugas Kesehatan

2 Imunisasi:
– Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar
– Sebagian masyarakat status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit
– Kurangnya pengetahuan ttg pentingnya imunisasi
– Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Koordinasi lintas program kurang baik – Refresing/pelatihan kader tentang materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Koordinasi lintas program
– Pelayanan Imunisasi di Posyandu
– Sweeping imunisasi
3 Kesehatan Ibu dan Anak:
– K4
– Kn1 s/d N3
– B2 s/d B12 – Sebagian status pendidikan masih rendah
– Sosial ekonomi rendah
– Masih rendahnya perhatian masyarakat thd kesehatan ibu & anak
– Pengambilan keputusan masih banyak dilakukan oleh kepala keluarga
– Promosi Kesehatan kurang
– Penemuan / pencarian kasus kurang
– Koordinasi lintas program kurang baik – Refresing/pelatihan kader tentang materi kesehatan termasuk tentang posyandu
– Peningkatan pengetahuan dan keterampian Ibu hamil melalui kelas Ibu
– Pelaksanaan PMT Bumil KEK
– Pelacakan dan pendampingan bumil K4
– Kunjungan rumah bumil baru P4K

BAB. V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan dan analisis masalah yang telah diuraikan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Permasalahan cakupan program Gizi, Iminisasi, KIA, Promkes, Kesling adalah program yang harus diperhatikan dalam perencanaan kegiatan di tahun berikutnya.
2. Pada umumnya sebagian besar hasil cakupan program di UPTD Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, namun ada beberapa cakupan program yang perlu ditingkatkan lagi diantaranya adalah frekuensi penyuluhan didalam dan diluar gedung, kunjungan ke klinik sanitasi, pelayanan program K4, penurunan angka DO K4, cakupan imunisasi dan pelayanan laboratorium.
3. Seluruh RW di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah mempunyai kepengurusan Kampung Siaga serta telah melaksanakan kegiatan Kampung Siaga.
4. Puskesmas Jagasatru telah memulai beberapa program pengembangan inovatif yaitu Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) dengan pelayanan USG, Konsultasi Jiwa dan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas.

B. SARAN
Dalam rangka peningkatan kinerja Puskesmas Jagasatru secara keseluruhan maka ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti yaitu :
1. Peningkatan kinerja petugas melalui kerjasama lintas program dan pengembangan fungsi bina wilayah serta peningkatan skill / kemampuan petugas melalui kegiatan refreshing program atau pelatihan.
2. Peningkatan pembinaan dan pengawasan oleh dinas kesehatan dalam memantau kinerja Puskesmas.
3. Peningkatan mutu pelayanan dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat.
4. Peningkatan kerjasama lintas sektoral, peranserta masyarakat dan pihak swasta dalam pengembangan program Puskesmas.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

4 Responses to PROFIL 2015

  1. Fadilah uber says:

    Sangat bermanfaat buat kami di manado

  2. Muhammad Anshary, Amd. Kep says:

    Sangat bermanfaat untuk kamu yg sedang dlm. Proses visitasi akreditasi puskesmas dinkalimantan jika boleh diminta datanya, sya kepingin sbegainbahan refernsi utk. Puskesmas kamk

Leave a comment