RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019

https://slideplayer.info/slide/2846447/#.W6w0eyI7utw.facebook

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RUK 2018

COVER RUK-JGST

BAB. I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

 

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupan rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan / atau masyarakat.

Dengan diberlakukannya Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :

  1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.
  2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
  3. Hidup dalam lingkungan sehat dan
  4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

  1. MAKSUD DAN TUJUAN

Dengan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan semua komponen yang ada di Puskesmas Jagasatru dapat:

  1. Menganalisis Situasi Wilayah Kerja, Prilaku Kesehatan masyarakat, dan Lembaga Bersumber Daya Masyarakat yang ada di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru.
  2. Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru, kemudian membuat urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan secara bersama-sama bersama lintas program ataupun lintas sektoral.
  3. Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal dan hambatan eksternal.
  4. Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan bersama-sama lintas program dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan yang ada.
  5. Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Jagasatru dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat satu atau dua tahun kedepan.
  6. Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan yang direncanakan.

  1. VISI, MISI, NILAI DAN MOTO PUSKESMAS JAGASATRU

 

Puskesmas Jagasatru adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah dibidang kesehatan dimana Puskesmas Jagasatru merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kota Cirebon dalam upaya menjalankan kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kelurahan Jagasatru.

Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan Cirebon maupun kebijakan dari daerah kota Cirebon, maka UPT Puskesmas Jagasatru pada tahun 2015 ini memiliki visi dan misi baru menyesuaikan dengan visi misi Kota Cirebon dan Dinas Kesehatan yang baru :

 

VISI

UPT Puskesmas Jagasatru MITRA bagi masyarakat, menuju Kota Cirebon yang RAMAH

MITRA :

  • BerMutu
  • Inofatif
  • Terpercaya
  • Responsif
  • Akurat

BerMutu : Puskesmas Jagasatru memiliki kualitas pelayanan yang baik karena pelayanan sudah sesuai standar pelayanan yang ditetapkan.
Inovatif : UPT Puskesmas Jagasatru selalu berusaha menghasilkan solusi dan gagasan baru dalam memecahkan permasalahan kesehatan.
Terpercaya : UPT Puskesmas Jagasatru terdiri dari orang-orang profesional dibidang kesehatan yang akan melayani masyarakat sesuai dengan kompetensi dan standar pelayanan kesehatan yang sudah ditetapkan.
Responsif : UPT Puskesmas Jagasatru cepat dalam menanggapi  permasalahan kesehatan yang ada.
Akurat : UPT Puskesmas Jagasatru  bekerja secara seksama, cermat, tepat dan benar dalam menanggapi permasalahan kesehatan.

Visi UPT Puskesmas Jagasatru harus sejalan dan mendukung Visi dari Kota Cirebon, oleh sebab itu RAMAH yang menjadi Visi Kota Cirebon, menjadi tujuan akhir dari Visi UPT Puskesmas Jagasatru itu sendiri.

RAMAH sesuai Visi Kota Cirebon yaitu “Terwujudnya Kota Cirebon sebagai Kota yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) pada Tahun 2018” :

  • Religius
  • Aman
  • Maju
  • Aspiratif
  • Hijau

Religius : Pemerintah dan masyarakat Kota Cirebon dalam melaksanakan aktifitasnya baik dalam kehidupan keluarga, bertetangga maupun dalam pekerjaan sehari-hari senantiasa berlandaskan pada norma dan syariat agama yang dianutnya. Sikap hidup yang religius adalah sikap hidup yang menjadikan agama sebagai pedoman utama dalam sikap dan perilaku kita sehari hari.
Aman : Setiap individu manusia dalam melakukan kegiatannya membutuhkan karsa dan kreatifitas. Karsa yang berarti kemauan dan kehendak sedangkan kreatifitas berarti kemampuan atau proses mental untuk menciptakan ide dan gaasan baru. Kedua hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik jika kita memiliki rasa aman.
Maju : Kota Cirebon menjadi kota yang maju, artinya kota yang berkembang ke arah yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan. Kota yang maju adalah kota yang memiliki daya saing tinggi di bandingkan dengan kemajuan kota-kota lain di kawasan regional maupun nasional.
Aspiratif : Kota Cirebon menjadi kota yang aspiratif, yaitu kota yang berbasis pada aspirasi masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengembangan  hasil-hasil pembangunan.
Hijau : Kota Cirebon menjadi kota hijau, artinya kota yang rimbun, sejuk, bersih dan asri. Pembangunan Kota Cirebon senantiasa berorientasi dan mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan hidup.

 

MISI

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, dirumuskan beberapa misi sebagai berikut :

  1. Memberikan Pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
  2. Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga & masyarakat
  3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas

NILAI

Dalam upaya mencapai Visi dan Misi tersebut, telah ditetapkan nilai-nilai yang dianut oleh seluruh karyawan UPT Puskesmas Jagasatru yaitu :

  • Profesional
  • Tanggung jawab
  • Ramah
  • Ikhlas

Profesional : Semua karyawan hendaknya bekerja dengan keahlian dan ketrampilan yang tinggi sesuai dengan pendidikan dan kompetensinya.
Tanggung jawab : Semua karyawan bekerja hendaknya sadar akan kewajibannya dan tugasnya.
 

Ramah

 

:

 

Semua karyawan hendaknya memiliki hati yang baik, menarik budi bahasanya dan sikapnya dalam menjalankan pekerjaannya

Ikhlas : Semua karyawan memurnikan semua kegiatan, aktifitas, kerja dan apapun yang lakukan hanya untuk Allah SWT semata.

Nilai-nilai yan sudah ditetapkan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan tersebut hendaknya juga melekat dengan budaya kerja Malu yang sudah disepakati bersama.

Budaya kerja Malu :

  • Malu tidak disiplin
  • Malu tidak melaksanakan Tata Nilai Puskesmas (Profesional, Tanggung Jawab, Ramah, Ikhlas)
  • Malu tidak melaksanakan Motto pelayanan “CANTIK” (Cepat, Akurat, Nyaman, Terpercaya, Inovatif, Kreatif)

MOTTO

Dalam memberikan pelayanannya mempunyai janji pelayanan berupa motto yaitu UPT Puskesmas Jagasatru melayani dengan CANTIK :

  • Cepat
  • Akurat
  • Nyaman
  • Terpercaya
  • Inovatif
  • Kreatif

Cepat : Karyawan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan cepat sehingga permasalahan dapat cepat diatasi.
Akurat : Karyawan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara seksama, cermat, tepat dan benar.
Nyaman : Karyawan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan baik (karyawan yang cekatan, pelayanan yang ramah ramah seta prosedur pelayanan memiliki standar) sehingga menghadirkan rasa senang dan rasa tanpa dirugikan.
Terpercaya : Karyawan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan standar pelayanan yang sudah ditetapkan.
Inovatif : Karyawan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selalu berusaha untuk berfikir untuk menghasilkan solusi dan gagasan baru dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan.
Kreatif : Karyawan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan kemampuan berfikir ataupun melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi / permasalahan secara cerdas, berbeda dengan yang lain,  serta membawa hasil yang tepat dan bermanfaat.

Dengan Visi, Misi, Nilai serta Moto pelayanan yang jelas, maka diharapkan arah pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru dapat berjalan dengan baik, berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat sehingga bermanfaat secara optimal bagi masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di UPT Puskesmas Jagasatru bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:

  1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
  2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
  3. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
  4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Jagasatru maka perlu adanya suatu informasi yang dapat menggambarkan pelaksanaan fungsi Puskesmas pada penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya sebagai gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas Jagasatru.

 

 

BAB. II

GAMBARAN UMUM

 

  1. ANALISA SITUASI

 

  1. Analisa Geografi

Puskesmas Jagasatru merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Cirebon. Kota Cirebon terletak di pantai utara propinsi Jawa Barat. Secara geografis Kota Cirebon terletak pada posisi 108,33° dan 6,41° LS pada pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian 5 m dari permukaan laut . Kota Cirebon beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24°C − 33°C. Kota Cirebon memiliki 5 Kecamatan, yaitu:

  • Kecamatan Kejaksan
  • Kecamatan Kesambi
  • Kecamatan Pekalipan
  • Kecamatan Lemahwungkuk
  • Kecamatan Harjamukti

Wilayah  kerja  Puskesmas  Jagasatru  terletak  di  Kelurahan  Jagasatru  Kecamatan Pekalipan Kota  Cirebon   yang  berjarak kurang  lebih 10 Km dari  pusat  kota Cirebon,  dengan  luas  wilayah  34,5 ha/m2 , yang berbatasan  dengan :

–          Sebelah Utara

–          Sebelah Selatan

–          Sebelah Timur

–          Sebelah Barat

:

:

:

:

Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan

Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk

Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk

Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi

Secara   Administratif   Kelurahan Jagasatru   terbagi   menjadi  10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis  wilayah tersebut, dimana Kelurahan Jagasatru secara geografis terletak di daerah perkotaan dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya.

Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1

 Peta JGS copy

Situasi Geografis Kelurahan Jagasatru

 

 Tabel 2.1

Situasi Geografi RW
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016
No RW Kategori Jumlah 

RT

Jarak  terjauh  ke Fasilitas Kesehatan                                              Kondisi Keterjangkauan RW                       Rata-Rata  Waktu Tempuh ke Puskesmas
Roda 2 Roda 4 Jalan
1 KUTAGARA UTARA Perkotaan 5 ± 75 m V V V ± 5 Menit
2 KUTAGARA SELATAN Perkotaan 5 ± 50 m V V V ± 3 Menit
3 JAGASATRU Perkotaan 4 ± 100 m V V V ± 7 Menit
4 PEGAJAHAN UTARA Perkotaan 6 ± 300 m V V V ± 17 Menit
5 PEGAJAHAN SELATAN Perkotaan 5 ± 250 m V V V ± 15 Menit
6 SUCI MANAH TIMUR Perkotaan 5 ± 100 m V V V ± 7 Menit
7 SUCI MANAH BARAT Perkotaan 5 ± 155 m V V V ± 8 Menit
8 KR. ANYAR Perkotaan 5 ± 175m V V V ± 10 Menit
9 Kra. JAGASATRU BARAT Perkotaan 5 ± 200 m V V V ± 11 Menit
10 Kra. JAGASATRU SELATAN Perkotaan 6 ± 225 m V V V ± 12 Menit

 Sumber : BPS 2010 Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon

Dari Tabel 2.1 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai ke fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Jagasatru relatif singkat, waktu tempuh yang terjauh 17 menit dan waktu tempuh yang terdekat 5 menit ini diukur dengan menggunakan kendaraan  umum. Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Jagasatru adalah RW IV yang berjarak ± 300 m dengan jarak tempuh ± 10 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua.

  1. Kependudukan / Demografi

Wilayah  Kerja  Puskesmas  Jagasatru  adalah Kelurahan  Jagasatru Kecamatan  Pekalipan Kota  Cirebon  dengan  jumlah  penduduk menurut sumber data Discapil Kota Cirebon Desember 2015 sebanyak 12.231 jiwa terdiri  dari 6.252 jiwa  penduduk  laki laki  dan 5.979 jiwa perempuan  dengan  jumlah  Kepala  Keluarga  sebanyak   2.642 KK (Kepala Keluarga). Jumlah penduduk per RW di Kelurahan Jagasatru yang paling banyak adalah RW 05 Pegajahan Selatan yaitu 1.742 jiwa (14,24%), sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah RW 01 yaitu 734 Jiwa (6 %).

Secara rinci jumlah kepala keluarga, rumah dan penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru ditampilkan di Tabel 2.2

Tabel 2.2

Jumlah Kepala Keluarga, Rumah dan Penyebaran Penduduk

di Wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

No RW

Jagasatru

Luas daerah (km²) Jumlah rumah Jumlah KK Rata-rata jiwa/KK Kepadatan pddk

(km2)

Jumlah pddk
1 I 2,5 129 181 3 238 734
2 II 2,53 177 269 5 423 1243
3 III 4,92 178 268 4 223 1315
4 IV 2,46 213 239 4 502 1429
5 V 4,42 267 441 4 368 1742
6 VI 2,96 156 290 4 332 1118
7 VII 3,28 198 245 5 306 1212
8 VIII 3,96 168 276 4 276 1248
9 IX 3,64 118 193 3 206 907
10 X 3,92 159 242 6 284 1283
Jumlah 34,59 1763 2642 4 305 12.231

               Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon

Berdasarkan UU No. 56/1960 tentang kategori jumlah penduduk, maka kriteria kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3

Klasifikasi Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk Klasifikasi
0  − 50

51 – 250

251 – 400

> 400

Jiwa / km2

Jiwa / km2

Jiwa / km2

Jiwa / km2

Tidak padat

Sedang / Kurang padat

Padat

Sangat padat

Luas wilayah Kelurahan Jagasatru menurut data yang kami peroleh dari  Kelurahan Jagasatru adalah kurang lebih  34,595 Ha meliputi 10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Dengan cara pembagi jumlah penduduk dengan luas daerah maka dapat diketahui kepadatan penduduk Kelurahan Jagasatru rata-rata 367 jiwa/km2, dengan tingkat hunian > 5 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang padat dan potensial terhadap penularan penyakit.

Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing – masing RW di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru di Kelurahan Jagasatru berkisar antara 249 jiwa/km2 sampai dengan 581 jiwa/km2. Wilayah terpadat penduduknya untuk Kelurahan Jagasatru adalah di RW 4 yaitu 581 jiwa/km2.

Komposisi  jumlah penduduk berdasarkan kelompok  umur dan jenis kelamin yang ada di Kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada Tabel 2.4  dibawah ini.

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Di Wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

No Kelompok

Umur

(th)

Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Total
1 00 – 04 446 423 869
2 05 – 09 537 455 992
3 10 – 14 575 496 1071
4 15 – 19 532 536 1068
5 20 – 24 478 478 956
6 25 – 29 505 434 939
7 30 – 34 594 539 1133
8 35 – 39 618 528 1146
9 40 – 44 520 441 961
10 45 – 49 414 403 817
11 50 – 54 299 341 640
12 55 – 59 237 296 533
13 60 – 64 220 206 426
14 65 – 69 105 147 252
15 70 – 74 83 118 201
16 Ø 75 89 138 227
Jumlah 6.252 5.979 12.231
Sumber : Kelurahan Jagasatru kec Pekalipan Kota Cirebon  

Jumlah  penduduk Kelurahan Jagasatru yang berada pada golongan  usia  antara usia  15 – 64  tahun sebanyak 2.416 jiwa ( 19,75 % ) dimana  golongan  usia  tersebut  merupakan  usia  produktif  serta  merupakan sasaran program  yang  paling  efektif.  Sedangkan Rasio Beban Tanggungan di Kelurahan Jagasatru mencapai 80,25%, yang berarti rasio beban tanggungan di wilayah Kelurahan Jagasatru masih cukup tinggi dan ini merupakan beban tanggungan ekonomi penduduk usia produktif. Tingginya  rasio  beban  tanggungan  yang  mencapai  angka 80,25% ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kelurahan Jagasatru, karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia produktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usia yang tidak produktif.

Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan dalam datu daerah dan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan (Lembaga Demografi, FEUI dalam Supartini: 2005)

Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah pria yang terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian di bagi oleh jumlah perempuan yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan demikian ratio jenis kelamin sesuai dengan definisi tersebut akan mencerminkan /100 penduduk perempuan.

Rasio jenis kelamin penduduk kelurahan Jagasatru dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki x 100
Jumlah penduduk perempuan

Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk perempuan (5.979 jiwa) di Kelurahan  Jagasatru lebih sedikit dari jumlah penduduk laki-laki (6.252 jiwa) dengan Sex Ratio 104,67 %, oleh karenanya selain perlu memberikan perhatian pada penduduk golongan perempuan supaya lebih intensif, juga perlu dilakukan terhadap  penduduk  golongan laki-laki sebagai pencari nafkah pada keluarganya.

Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada gambar 2.2  tentang Komposisi Penduduk Laki-laki dan Perempuan.

Gambar 2.2

Perbandingan Jumlah Penduduk Perempuan dan Laki-Laki

Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

Komposisi Penduduk

                            Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon

Dari   jumlah penduduk di kelurahan  Jagasatru yaitu 12.231 jiwa, 6.950 jiwa (57,29%) diantaranya  merupakan Masyarakat Miskin ( lihat Tabel 2.5 ), tentunya ini merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas kebijakan tersendiri.

Tabel 2.5.

Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin

Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

NO RW JUMLAH JUMLAH PROPORSI
PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK MISKIN
SELURUHNYA MISKIN (%)
1 I 734 581 79,16%
2 II 1,243 782 62,91%
3 III 1,315 754 62,06%
4 IV 1,429 623 43,60%
5 V 1,742 988 56,72%
6 VI 1,118 713 63,77%
7 VII 1,212 394 32,51%
8 VIII 1,248 876 70,19%
9 IX 907 526 57,99%
10 X 1,283 713 55,57%
JUMLAH 12.231 6.950 57,29%

          Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon

Tabel 2.6

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian

Di Wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

NO JENIS

 PEKERJAAN

LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH   %
1 PNS 129 61 190 28,27%
2 Industri Rumah tangga 18 9 27 4,02%
3 Pedagang keliling 5 2 7 1,34%
4 Montir 5 0 5 0,74%
5 Dokter Swasta 0 1 1 0,15%
6 Pembantu Rumah Tangga 0 21 21 3,13%
7 TNI 9 0 9 1,34%
8 POLRI 8 1 9 1,34%
9 Pensiun PNS/TNI/POLRI 56 96 152 22,62%
10 Notaris 0 1 1 0,15%
11 Jasa Pengobatan Alternatif 1 0 1 0,15%
12 Dosen Swasta 2 0 2 0,30%
13 Karyawan perusahaan swasta 182 64 246 36,61%
14 Karyawan perusahaan pemerintah 1 0 1 0,15%
JUMLAH 416 256 672 100%

   Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon

Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Jagasatru sebagian besar adalah karyawan swasta sebanyak 246 orang (37%) serta PNS/TNI/Polri 208 orang (31%) sedangkan yang tidak bekerja/pensiunan pegawai sebanyak 152 orang (23%). Bila melihat Tabel 2.5 tersebut diatas kita gabungkan golongan yang bekerja sebagai karyawan swasta ditambah dengan pensiunan dan yang tidak bekerja serta yang bekerja sebagai buruh tidak tetap sebagai golongan yang berpenghasilan rendah, maka jumlah  penduduk yang berpenghasilan rendah ada sebanyak 431 orang (64,1%), hal ini tentunya akan mempengaruhi daya beli masyarakat Kelurahan Jagasatru.

Dari gambaran Tabel 2.7 di bawah, dapat dilihat bahwa sebagian besar (76,67%) penduduk kelurahan Jagasatru memiliki pendidikan yang baik yaitu SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Ini berarti tingkat pendidikan masyarakat di wilayah Kelurahan Jagasatru sudah cukup baik

Tabel 2.7

Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Di Wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

NO URAIAN JUMLAH %
1 Tidak Sekolah 38 0.31%
2 Pernah SD 37 0.30%
3 Lu  Lulus  S.D 2337 19.11%
4 Lulus  S.L.T.P. 2431 19.88%
5 Lulus  S.L.T.A. 6084 49.74%
.6 Lulus  Perguruan  Tinggi / Akademi 1306 10.66%
JUMLAH 12.231 100%

Sumber: Data Kelurahan Jagasatru 2015

Melihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang masih banyak hanya lulusan SD dan bahkan pernah SD tetapi tidak lulus sebanyak 3.720 orang (42%) hal ini tentunya sangat  mempengaruhi  terhadap kualitas hidup dan kesehatan masyarakat  itu sendiri. Perlu adanya antisipasi kedepan dengan bekerjasama antara Lintas Sektoral seperti Kelurahan, Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial untuk mengantisipasi tidak bertambah lagi jumlah anak yang hanya lulusan SD, maupun yang hanya bisa baca tulis saja namun tidak lulus SD karena hal ini akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan sosial lainnya seperti angka kesskitan meningkat, masalah penyalahgunaan Narkoba, Penularan IMS HIV AIDS.

Sasaran Program Puskesmas tersebut di atas, kemudian di kelompokan pada kelompok sasaran khusus / kelompok rentan. Kelompok usia rentan di wilayah kelurahan Jagasatru ada sebanyak 5.409 orang (%) ini termasuk didalamnya jumlah anak sekolah baik SD, SMP maupun SMA sebanyak 3.131 orang. Bila dibandingkan dengan tenaga, sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Jagasatru, maka hal ini merupakan suatu tantangan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan prima bagi masyarakat Kelurahan Jagasatru.

Dalam menjalankan kegiatan operasional pelayananan progam kesehatan, Puskesmas Jagasatru mempunyai sasaran kelompok rentan lain yang akan menerima pelayanan kesehatan dipuskesmas yaitu meliputi ibu hamil, ibu bersalin dan neonatus (Tabel 2.8). Dimana data tersebut adalah data hasil proyeksi / estimasi tingkat Kota.

Tabel 2.8

Jumlah Sasaran Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru

Tahun 2016

 

NO NAMA RW SASARAN
IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU

MENYUSUI

NEONATUS BAYI

0-11 BL

BALITA 12-59 BL LANSIA Ket
1   Kutagara Utara 14 14 14 16 8 40 95  
2 Kutagara Selatan 20 20 20 22 13 67 156
3 Jagasatru 17 17 16 16 12 79 91
4 Pegajahan Utara 18 18 18 18 13 79 153  
5 Pegajahan Selatan 28 28 26 24 23 68 110
6 Cucimanah Timur 20 18 17 17 9 56 239
7 Cucimanah Barat 20 18 15 15 9 62 118  
8 Kra. Jagasatru Timur 20 19 19 19 9 70 162
9 Kra. Jagasatru Barat 14 14 13 13 20 47 93
10 Kra. Jagasatru Selatan 19 16 15 18 8 52 178
Jumlah 190 182 275 178 124 620 1395  

Sumber: Data Sasaran Wilayah UPT Puskesmas Jagasatru 2016–  Dinas Kesehatan Kota Cirebon

Yang merupakan sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya adalah masyarakat miskin. Di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru, jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan program BPJS PBI Pusat sebanyak 3.634 jiwa dan BPJS (PBI) Jamkesda 3.316 jiwa Proporsi penduduk miskin terhadap jumlah penduduk seluruhnya juga tinggi yaitu sebesar 61,2 % di wilayah Kelurahan.

Tabel 2.9

Masyarakat Miskin yang mendapatkan BPJS PBI dan BPJS Jamkesda (PBI)

Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

 

NO

 

RW JUMLAH

BPJS PBI PUSAT

JUMLAH BPJS

(PBI) JAMKESDA

JUMLAH

TOTAL

1 I 310 272 582
2 II 289 503 792
3 III 403 351 754
4 IV 333 294 627
5 V 564 436 1000
6 VI 467 249 716
7 VII 271 123 394
8 VIII 377 501 878
9 IX 160 331 491
10 X 460 288 748
JUMLAH 3677 3348 7025

      Sumber: Data Peserta Jamkesmas/BPJS (PBI) Wilayah UPT Pusk. Jagasatru- Dinas Kesehatan Kota Cirebon

 

 

 

 

 

 

 

  1. HASIL KEGIATAN PUSKESMAS

 

  1. ANALISA KETENAGAAN

 

Puskesmas Jagasatru mempunyai  tenaga 33 orang pegawai dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini :

Tabel 2.10

Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja

di UPT Puskesmas JagasatruTahun 2016

NO JENIS

KETENAGAAN

GOL

IV

GOL

III

GOL

II

GOL

I

PTT SUKWAN JUMLAH
1 Kepala Puslesmas 1 0 0 0 0 0 1
2 Kepala TU 0 1 0 0 0 0 1
3 Dokter umum 0 2 0 0 0 0 3
4 Dokter gigi 0 1 0 0 0 0 1
5 Apoteker 1 0 0 0 0 0 1
6 Bidan 0 2 2 0 1 1 6
7 Perawat 1 3 1 0 0 1 6
8 Perawat gigi 0 0 1 0 0 0 1
9 Sanitarian 0 1 0 0 0 0 1
10 Analis 0 1 0 0 0 1 2
11 Promkes 0 1 0 0 0 0 1
12 Nutrisionist 0 0 1 0 0 0 1
13 Asisten Apoteker 0 1 0 0 0 0 1
14 Pelaksana 0 2 0 1 0 1 4
15 Jaga malam / 0 0 0 0 0 1 1
16 Petugas Kebersihan 0 0 0 0

0

0 2 2
  JUMLAH 33

Sumber : Data Puskesmas Jagasatru 2016

UPT Puskesmas Jagasatru dengan jumlah kunjungan rata-rata perhari ± 150 hingga saat ini belum memiliki tenaga akuntansi, rekam medik dan tenaga IT sesuai akademik untuk menangani masalah keuangan, penataan dokumen medis dan program IT, dimana saat ini masih dilakukan oleh tenaga fungsional Perawat dan Bidan sehingga dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat menjadi kurang maksimal. Hal ini disebabkan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak hanya upaya kesehatan perorangan saja, tetapi ada upaya kesehatan masyarakat yang masih banyak memerlukan perhatian dari semua komponen puskesmas termasuk oleh Perawat dan Bidan fungsionalnya.

  1. ANALISA PERAN SERTA MASYARAKAT

Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, yang ditandai dengan adanya kepengurusan Kampung Siaga di seluruh RW, di Kelurahan Jagasatru.

Selain Kegiatan Kampung Siaga juga terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat, yaitu  pembentukan Tim Verifikasi dan Tim Validasi masyarakat miskin di masing masing RW yang berperan dalam menentukan sasaran masyarakat miskin yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional. Tim tersebut di bentuk berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh warga masyarakat kemuadian akan disahkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Lurah dan Camat.

Prestasi lain yang merupakan bukti peran serta masyarakat Kelurahan Jagasatru sudah baik khususnya di bidang kesehatan adalah pada tahun 2015 Juara III lomba Kampung Siaga Tingkat Kota Cirebon yang diraih oleh Kampung siaga RW 07 Kelurahan Jagasatru, Juara II Lomba cerdas cermat tentang HIV AIDS tingkat Kota Cirebon yang diraih oleh Warga Peduli AIDS (WAPA) Kelurahan Jagasatru, Juara II Lomba Sekolah Peduli Sanitasi Tingkat Kota oleh SD Karang Anyar Kelurahan Jagasatru.

Kelurahan Jagasatru kembali mendapatkan prestasi tingkat kota yaitu diraihnya Juara II Lomba Ponsyandu Tingkat Kota Tahun 2016 oleh Posyandu Cempaka RW 05 Jagasatru.

Di samping itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama Puskesmas dengan lintas sektoral, diantara yaitu :

  • kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama.
  • Pelaksanaan Donor darah di wilayah RW 8, RW 9 dan RW 10 Kelurahan Jagasatru bekerjasama dengan Hotel Intan.
  • Rapat Koordinasi bulanan dengan para kader, PKK dan PLKB di Kelurahan Jagasatru.
  • Forum Koordinasi Imunisasi bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK, IBI, PC  Muslimat.
  • kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini) binaan DPMPKB di wilayah Kelurahan Jagasatru.
  • Kegiatan Siaga Bencana dengan kader, RW, Kelurahan Jagasatru dan Kecamatan Pekalipan.
  • Kegiatan RSBM (Rumah Sakit Berbasis Masyarakat) bekerja sama dengan jejaring RSBM wilayah Kecamatan Pekalipan yaitu dokter spesialis kandungan RSPAD (Rumah Sakit Panti Adi Dharma), dokter spelialis anak RS Ciremai dan dokter spesialis Jantung RS Gunung Jati Cirebon.
  • Kegiatan LKB HIV-AIDS (Layanan Komprehensip Berkesinambungan HIV-AIDS), screening IMS-HIV Aids pada Suscatin dan Pembinaan Kelompok Remaja di Kecamatan Pekalipan, bekerja sama dengan BPMPPKB, KPA, Kantor KUA Kecamatan Pekalipan, LSM Cipta Rasa, kader kesehatan, kader remaja dan seluruh RW Kelurahan Jagasatru.
  • Kerjasama Puskesmas Jagasatru dengan PT Kalbe divisi Nutritional (Lovamil)
  1. ANALISA HASIL CAKUPAN PROGRAM

Hasil Cakupan Kegiatan Program yang dilaksanakan di Puskesmas merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk memberi gambaran hasil kinerja Puskesmas yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil cakupan program UPT Puskesmas Jagasatru, yang terdiri dari Program UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Program UKM Pengembangan, Program UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium dan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

  1. Program UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Hasil cakupan Program UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat meliputi program :

  • Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
  • Pelayanan Kesehatan Lingkungan
  • Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
  • Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
  • Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
  • Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

 

 

 

 

 

 

 

 

  • PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN

Tabel 2.11

Hasil Cakupan Program Promosi Kesehatan

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

 

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND

2014-2016

2014 2015 2016
1 Cakupan (KIP/K) 5% 5,07% 5% 4% Mencapai target ↓↓
2 Cakupan Penyuluhan Kelp.di dalam gedung 100% 100% 100% 75% Mencapai target =
3 Cakupan Institusi Kes.ber-PHBS 100% 100% 100% 100% Mencapai target ==
4 Pengkajian & Pembinaan PHBS di Tatanan RT 65% 89,61% 65% 80% Mencapai target
5 Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di Masy. 100% 100% 100% 100% Mencapai target ==
6 Pembinaan UKBM (%) Posy. Purnama & Mandiri 65% 100% 65% 100% Mencapai target
7 Pembinaan Pemberd.Masy (%) RW Siaga Aktif 65% 100% 60% 100% Mencapai target
8 Cakup. Individu/ Keluarga melalui Kunj. Rumah 50% 37,28% 50% 50% Tidak Mencapai target ↑=

Hasil cakupan Upaya Program Promosi Kesehatan baik yang dilakukan di dalam dan diluar gedung di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru secara umum telah berjalan dengan cukup baik. Namun kegiatan kegiatan promosi kesehatan individu dan keluarga melalui kunjungan rumah perlu ditingkatkan lagi agar dapat meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan kelompok di tiap kampung/RW melalui pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru.

  • USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Tabel 2.12

Data Sekolah Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru

Tahun 2014-2016

Sekolah Jumlah Sekolah
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Jumlah PAUD 2 2 2
Jumlah TK 2 2 2
Jumlah SD 8 8 8
Jumlah SLTP 2 2 2
Jumlah SLTA 1 1 1

 

Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, cakupan program seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas program antar petugas serta koordinasi lintas sektor antara UPT Puskesmas Jagasatru dengan UPT Pendidikan Kecamatan Pekalipan sudah terjalin cukup baik.

Tabel 2.13

Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

 

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2016
1 Penjaringan TK 100 % 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
2 Penjaringan SD 100 % 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
3 Penjaringan SMP/MTS 100 % 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
4 Penjaringan SMA/MA 100 % 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
5 Pemeriksaan berkala 100 % 100% 100% 100% Mencapai target =
6 Pemberian obat cacing 100 % 100 % 100 % 100 % Mencapai target =

 

  • PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Tabel 2.14

Hasil CakupanProgram Kesehatan Lingkungan

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2016
1 Klinik sanitasi 10% 11,1% 12,2 % 9,1% Belum mencapai target ↑↓
2 Pengawasan dan Pembinaan TTU 93% 100% 100% 100% Mencapai target ==
3 Pengawasan dan Pembinaan TPM 90% 92% 90% 93,4% Mencapai target ↓↑
4 Pengawasan TPS 93% 100% 100% 100% Mencapai target ==
5 Kunjungan Rumah Sehat 100% 93,8% 92,6 % 80,1% Belum mencapai target ↓↓

 

Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru tahun 2016 sudah banyak mengalami peningkatan, terlihat dari trend yang meningkat dari hampir seluruh cakupan program kesling. Hasil Cakupan Klinik Sanitasi perlu ditingkatkan lagi yaitu dengan adanya penurunan trend sebanyak 3,1 % dari tahun sebelumnya.

Peningkatan kerjasama yang baik antara kader, binwil,  lintas program serta dengan dokter pemeriksa di BP Umum perlu tetap dilakukan agar kasus-kasus penyakit bersumber dari linkungan atau binatang dapat dengan segera di informasikan /konsulkan/dirujuk ke klinik sanitasi agar petugas surveilans bersama-samapetugas sanitasi bisa mendapatkan data untuk memecahkan/mencari akar permasalahan di lapangan sehingga kasus-kasus tersebut tidak menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa).

Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi perumahan, penilaian rumah sehat, masih perlu ditingkatkan lagi melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor agar terwujudnya wilayah kelurahan jagasatru yang bersih dan sehat dengan demikian diharapkan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru pun akan meningkat.

  • PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK, KELUARGA BERENCANA

Tabel 2.15

Hasil Cakupan Program KIA / KB

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2016
1 K1 95 % 96,19% 104 % 96,84% Melebihi target ↑↓
2 K4 90 % 90% 93,5% 95,26% Mencapai target ↑↑
3 Deteksi Risti 20 % 34,76% 31,5% 43,15% Melebihi target ↓↑
4 Persalinan Nakes 90 % 85,64% 90,67% 93,40% Kurang dari target ↑↑
5 KN1 90 % 88,60% 101,74% 98,26% Kurang dari target ↑↓
6 N2 90 % 88,08% 100,56% 93,64% Kurang dari target ↑↓
7 N3 90 % 87,04% 96,51% 93,64% Kurang dari target ↑↓
8 B2 90 % 90,95% 95,93% 86,52% Melebihi target ↑↓
9 B5 90 % 78,19% 90,11% 96,62% Kurang dari target ↑↑
10 B8 90% 76,59% 98,25% 91,01% Kurang dari target ↑↓
11 B12 90 % 91,49% 89,53% 94,94% Melebihi target ↓↑
12 PELAYANAN KB 75% 78,73% 78,97% 70,48% Melebihi target ↑↓

Hasil Cakupan Program KIA / KB UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016 sudah banyak peningkatan dibandingkan pada tahun 2013, tetapi masih perlu ada peningkatan yang lebih baik lagi pada beberapa cakupan, oleh karena beberapacakupan kegiatan yang belum memenuhi target, diantaranya yaitu kegiatan  Linakes, KN1, N2, N3, B5, B8.

Diperlukan kerjasama aktif antara petugas kesehatan (petugas proram KIA, Binwil, Lintas Program) , petugas kesehatan dengan kader kesehatan melalui kunjungan rumah dalam penemuan dan pemantauan ibu hamil serta neonatal sehingga penanganan kasus resti baik pada ibu hamil atau pun neonatal dapat dilakukan sedini mungkin dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi.

Diharapkan semua petugas memahami definisi operasional untuk tiap cakupan sehingga dapat menghitung cakupandengan benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil cakupan yaitu dengan memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai SOP, tertib administrasi KIA serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

Evaluasi yang intensif dan berkesinambungan terhadap hasil cakupan KIA oleh petugas dan seluruh binwil adalah upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil cakupan program KIA.

Hasil cakupan pelayanan KB sudah cukup baik, trend 2014 –2016 menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Secara kualitas, pencapaian ini sudah lebih baik, oleh karena akseptor KB kurang mantap (Suntik, pil) sudah mulai mau beralih ke kontrasepsi yang lebih mantap seperti IUD dan WOW.

Upaya pendekatan dan promosi pada klien/masyarakat oleh petugas puskesmas, kader, lintar sektor dengan BKKBN tentang Pengetahuan KB bagi Masyarakat masihperlu lagi digalakkan agar akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih mau dengan kesadarannya sendiri untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mantap. Serta bagi klien yang baru memiliki satu anak mau untuk menunda kehamilannya sampai anak tersebut melewati masa balitanya.

Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut diatas dapat menekan laju pertumbuhan penduduk khususnya di Kelurahan Jagasatru sehingga kepadatan penduduk dapat berkurang.

Tabel 2.16

Hasil Cakupan Kegiatan MTBM/MTBS

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2016
1 MTBS (2bl-5th)
  ·         Balita 10% 25,17 75,6% 100% Melebihi target ↑↑
2 MTBM (0-2bl)
  ·         Neonatus (0-28 hr) 100 % 100% 100% 100% Mencapai target ==
  ·         Bayi

(0- 2 bl)

100 % 100% 100% 100% Mencapai target ==

Hasil kegiatan MTBM /MTBS UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014–2016 sudah cukup baik. Dari kegiatan ini telah dapat menjaring beberapa kasus yang berpotensi menjadi wabah seperti campak, diare serta kasus – kasus yang harus segera mendapat penanganan yang cepat dan tepat seperti misalnya demam tinggi, pneumonia dll.

Kegiatan MTBM/MTBS ini harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar cakupan program-program yang lain ikut tercapai. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dalam kesinambungan program MTBM/MTBS ini.

  • PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

Tabel 2.17

Hasil Cakupan Program Gizi

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2016
1 Jumlah balita ( S ) 100% 100% 100% 100% Mencapai target =
2 Balita Yg mempunyai kartu (K) 100% 100% 100% 100% Mencapai target =
3 Balita yg ditimbang naik berat badannya    ( N/D ) 74% 74,60% 66,85% 75,85% Kurang dari target ↓↑
4 Balita dgn berat badankurang        (BGM ) / KEP nyata 5% 0% 0,096% 0,9% Kurang dari target (Jumlah BGM berkurang) ↑↓
5 Cakupan Penimbangan (K/S) 100 % 100% 100% 100% Mencapai target =
6 Tingkat partisipasi masyarakat     (D/S) 84% 86,76% 88,06% 88,14% Mencapai target ↑↑
7 Pencapaian program (N/S) 45% 57,10% 58,87% 64,56% Mencapai target ↑↑

Hasil kegiatan program Gizi pada tahun 2016 di Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, hampir seluruhnya mencapai target. Tetapi masih ada beberapa yang trend nya menurun yaitu cakupan D/S dan N/S.Cakupan N/D masih belum mencapai target, tetapi trendnya mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015.  Peran serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan posyandu oleh para kader posyandu sudah baik, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian cakupan D/S 88,14% dengan demikian ada peningkatan trend dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara kualitas masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain perlunya perhatian khusus/intervensi lebih intensif mengenai peningkatkan berat badan tiap kali penimbangan oleh karena masih ada sebanyak 25,4% balita yang tidak mengalami peningkatan berat badan pada saat penimbangan. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas sektor dalam pembinaan/intervensi balita yang tidak/sulit naik berat badannya tersebut.

Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, diharapkan penurunan ini diikuti pula dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita tentang prilaku hidup ber-PHBS, sehingga bayi, balita serta anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat tumbuh dengan sehat.

Diharapkan dengan perhatian yang lebih serta intervensi yang tepat tidak ada lagi balita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.

  • PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
  1. Program Imunisasi

Hasil cakupan program imunisasi secara umum seluruhnya masih belum mencapai target sesuai yang diharapkan meskipun kegiatan sweeping imunisasi telah 100% dilakukan, hal ini pun terlihat dari hasil pencapaian di tahun sebelumnya meskipun ada beberapa pencapaian yang trendnya mengalami peningkatan.

Pencapaian program imunisasi yang hampir selalu tidak mencapai target ini disebabkan karena jumlah sasaran bayi/balita di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru berdasarkan proyeksi terlalu besar dibandingkan jumlah riil bayi/balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.

Tabel 2.18

Hasil Cakupan Program Imunisasi

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KET TREND  
  2014 2015 2016
  1 Imunisasi BCG 95% 72,87% 100,58% 84,3% Target
  2 Imunisasi DPT Hb1 95% 78,19% 96,51% 91% Target
  3 Imunisasi DPT Hb2 95% 85,11% 95,35% 96,6% Target ↑↑
  4 Imunisasi DPT Hb3 95% 85,11% 92,4% 92,7% Kurang dari target ↑↑
  5 Imunisasi Polio1 95% 72,87% 100,58% 84,3% Target
  6 Imunisasi Polio2 95% 78,19% 96,51% 91% Target
  7 Imunisasi Polio3 95% 85,11% 95,35% 96,6% Target ↑↑
  8 Imunisasi Polio4 95% 86,70% 92,4% 92,7% Kurang dari target ↑↑
  9 Imunisasi Campak 90% 88,30% 84,3% 98,3% Target
  10 Imunisasi Hepatitis unijek 98% 85,11% 95,35% 96,1% Kurang dari target ↑↑
  11 Imunisasi TT 1 90% 42,38% 86,50% 32,63% Kurang dari target
  12 Imunisasi TT 2 85% 35,24% 79% 24,21% Kurang dari target

 

Selain adanya kesenjangan antara data sasaran hasil proyeksi dan data sasaran riil, hasil cakupan imunisasi di beberapa RW rendah karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa masyarakat bahwa bahan baku untuk pembuatan vaksin berasal dari bahan yang tidak halal sehingga masyarakat tidak mau membawa anaknya diimunisasi. Sehingga upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok rentan perlu dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun kelompok agar program imunisasi dapat berjalan dengan baik sehingga bayi dan balita di wilayah Puskesmas Jagasatru dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tabel 2.19

Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2016
1 DT 95% 91,06% 94,96% 83,1% Kurang dari target ↑↓
2 TD 95% 94,64% 95,62% 88,6% Kurang dari target ↑↓
3 Campak 95% 91,28% 94,6% 97,6% Kurang dari target ↑↑

Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2016 di sekolah-sekolah pada umumnya sudah Mengalami Peningkatan, karena ada beberapa murid yang tidak diijinkan dilakukan imunisasi di sekolah oleh orang tuanya, sehingga pihak sekolah pun tidak mengijinkan anak tersebut untuk diimunisasi.

Anak-anak yang belum diimunisasi pada saat kegiatan BIAS oleh karena sakit atau ijin, dilakukan diimunisasi pada saat kegiatan sweeping oleh petugas.

  1. Demam Berdarah (DBD)

Pada tahun 2016 ini ada peningkatan penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi 7 orang, dimana pada tahun-tahun sebelumnya hanya ditemukan 6 kasus pertahun.

Penanganan penderita pasca penemuan kasus melalui pemeriksaan epidemiologi oleh petugas DBD dan SE sudah berjalan dengan baik dengan demikian rantai penularan dapat diputus sedini mungkin. Selain itu juga berkat koordinasi dan kerjasama yang baik antara pihak puskesmas dengan Kecamatan, Kelurahan, RW serta para kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru kasus DBD ini dapat ditekan sampai akhir tahun 2016 melalui gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui kegiatan 3M (menguras, menutup, mengubur).

Adapan hasil cakupan program DBD dapat dilihat pada tabel 2.18, sebagai berikut:

Tabel 2.20

Hasil CakupanProgram DBD

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO KEGIATAN 2014 2015 2016 TREND
SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1 Penderita DBD 4   6   7   ↑↑
2 Penderita DBD  yang Ditangani 4 4 100% 6 6 100% 7 100% =
3 Rumah yang diperiksa Jentik 1763 1763 100% 1763 1763 100% 1765 1765 100% = ↑
4 Rumah yang bebas Jentik 1763 1633 92,6% 1763 1763 94,8% 1765 1657 93,88% ↑ ↓
5 Kasus DBD yang di PE 4 4 100% 6 6 100% 7 7 100% =

Upaya pemeriksaan jentik berkala oleh kader serta kegiatan monitoring pelaksanaan jentik berkala oleh petugas tetap dilakukan sebagai upaya preventif dalam penanggulanagn kasus DBD ini.

  1. Surveillans

Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPT Puskesmas sudah cukup baik karena ditunjang dengan adanya pengumpulan data epidemiologi yang berpotensi menjadi wabah cepat dan lengkap oleh petugas. Dengan adanya data epidemiologi yang lengkap maka kegiatan penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat sehingga kejadian KLB serta perluasan wilayah KLB dapat dicegah.

Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan tokoh masyarakat dan upaya peran serta seluruh masyarakat dalam membangun sistem pengamatan penyakit serta faktor-faktor resiko resikonya diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit menular di masyarakat yang dapat berpotensi menjadi KLB.

Adapun penemuan kasus yang berpotensi menjadi wabah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.21

Hasil Kegiatan Surveillans

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO                                                          NO NAMA KEGIATAN 2014 2015 2016 TREND
SASARAN HASIL SASARAN HASIL SASARAN HASIL
1 Penemuan kasus campak 10   19   7 ↑↓
2 Penemuan kasus DBD 4   6   7 ↑↑
3 Penemuan kasus diare 625 479   826 428 678 ↓ ↑
4 Penemuan kasus chikungunya 2   ↓↓
5 Penemuan kasus flu burung   =
6 Penemuan kasus AFP   2 ↑↓

 

  1. Diare

Pelaksaan program Diare sudah cukup baik, penemuan kasus diare cukup banyak di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yaitu karena kepadatan penduduk yang sangat tinggi sehingga sanitasi lingkungan menjadi kurang baik, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.

Tabel 2.22

Hasil Cakupan Program Diare

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2014 2015 2016
1 Penemuan kasus (semua umur) 10% 100% 100% 100% Lebih dari target =
2 Diare Balita 20% 100% 100% 100% Lebih dari target =

 

Dalam penangan kasus diare, rehidrasi oral merupakan upaya pertolongan pertama yang paling penting dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi dehidrasi akibat diare. Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan kematian akibat diare telah dilakukan melalui kegiatan rehidari oral yaitu pendistribusian oralit oleh kader posyandu kepada penderita diare.

  1. ISPA

Pelaksanaan program ISPA di Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, hal ini ditandai dengan penemuan kasus ISPA yang cukup baik. Pada kasus ISPA Pneumonia yang memerlukan penanganan lebih lanjut telah dirujuk ke RS, yang kemudian akan dilakukan pemantauan pasca perawatan oleh petugas dalam rangka care seeking untuk mencegah kematian bayi/balita akibat Pneumonia.

Tabel 2.23

Hasil Cakupan Program ISPA

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TAHUN SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KETERANGAN TREND
1 Penemuan kasus ISPA pneumonia 2014 85 86 77 Kurang dari target ↓↑
2015 85 85 69 Kurang dari target
2016 981 99 137 Lebih dari target

Penemuan kasus Ispa Pneumonia di perlukan kerjasama yang baik antara petugas ISPA, MTBS, dokter pemeriksa serta kader kesehatan.

  1. Hasil Kegiatan Program TB Paru

Tabel 2.24

Hasil Cakupan Program TB Paru

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN  

TARGET

 

PENCAPAIAN KET TREND
2014 2015 2016
SASARAN ABSOLUT CAKUPAN SASARAN ABSOLUT CAKUPAN SASARAN ABSOLUT CAKUPAN
1 Penemuan kasus 100% 11 17 155% 13 15 115% 12 18 150% Lebih dari target ↑↑
2 Perkiraan Suspek 68% 110 129 117% 123 15 8,2% 91 18 19% Lebih dari target ↑↓
3 Angka konversi 85% 11 11 100% 10 9 90% 18 16 88,8% Mencapai target ↓↑
4 Angka kesembuhan 100% 10 9 90% 16 15 93,7% 17 15 88,2% Mencapai target =
5 Angka kesalahan laborat < 5% 129 0 0 63 1 1,5% 100 2 2% Mencapai target =
6 TB Anak > 10% 12 2 16% 17 1 5,8% 26 4 15% Melebihi target ↓↓
7 RO (+)

BTA (-)

< 10% 11 0 0 15 1 6,6% 26 4 15% Melebihi target ↓↓

Pelaksanaan program TB Paru di UPT Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, penemuan kasus serta penemuan suspek sudah melampaui target yang seharusnya dicapai. Angka konversi belum mencapai target ini disebabkan oleh karena penderita yang ditemukan pada tahun tsb ada beberapa yang belum menyelesaikan pengobatan.

Selain penderita yang diobati adalah penderita dengan BTA + (positif), beberapa penderita ada yang tidak dapat mengeluarkan sputum / setelah beberapa pemeriksaan BTA selalu hasilnya – (negatif) oleh karena pada pemeriksaan fisik pasien, didapatkan beberapa gejala yang mengarah pada kelainan TB paru serta hasil dari pemeriksaan RÖ + (positif) maka penderita diberikan pengobatan TB untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB paru pada orang-orang sekitarnya.

Angka kesembuhan yang telah mencapai 100% didapat dari pemeriksaan sputum ulang penderita pada bulan terkhir pengobatan yang menyatakan kuman BTA sudah negatif (kuman BTA sudah tidak ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik apus sputum).

Laboratorium UPT Puskesmas Jagasatru mulai tahun 2012 sudah diberikan kewenangan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon sebagai Laboratorium yang dapat dan mampu memeriksa dan membaca hasil pemeriksaan apus sputumnya sendiri. Dengan demikian sejak awal tahun 2012 UPT Puskesmas Jagasatru tidak perlu lagi merujuk pemeriksaan mikroskopik sputum ke Laboratorium Prn yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Hal ini ditunjang dengan adanya tenaga analis serta sarana prasanana yang telah memenuhi persyaratan sebagai laboratorium pembaca sendiri hasil pemeriksaan TB paru. Dalam menjaga mutu darihasil pemeriksaan mikroskopik sputum tersebut, sediaan-sediaan pemeriksaan sputum pasien (preparat) di laboratorium UPT Puskesmas Jagasatru selalu di lakukan pemeriksaan ulang mikrokopik oleh Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai standar prosedur tetap yang harus dilaksanakan dalam penemuan dan penatalaksanaan program TB. Dalam pemeriksaan kroscek ini Laboratorium UPT Puskesmas Jagasatru telah melaksanakan kegiatannya dengan cukup baik karena angka kesalahan dalam pembacaan preparat adalah 0 atau hasilnya telah sama/sesuai dengan hasil pembacaan Laboratorium Kesehatan Daerah.

Dengan adanya fasilitas laboratorium seperti tersebut di atas, sangat memberikan kemudahan tidak hanya bagi dokter pemeriksa, petugas TB, petugas Laboratorium  tapi juga bagi penderita TB yang ada di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru dapat dengan lebih cepat mendapatkan hasil pemeriksaannya sehingga dapat dengan cepat pula ditentukan penatalaksanaan selanjutnya.

Angka TB anak melebihi dari target, hal ini bisa terjadi karena mungkin saja suspek/penderita yang ada di wilayah UPT puskesmas Jagasatru yang sebenarnya adalah lebih dari angka proyeksi yang telah ditentukan atau juga mungkin karena over diagnosis dari petugas. Untuk mengurangi kemungkinan yang kedua (over diagnosis) petugas UPT Puskesmas selalu diupayakan untuk selalu memperhatikan SOP penatalaksanaan TB pada anak (termasuk didalamnya sistem skoring).

  1. Pes/Rabies

Untuk kegiatan program Pes/Rabies pada tahun 2014 – 2016 tidak ada penemuan kasus di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru.

Tabel 2.25

Hasil Cakupan Program Pes/Rabies

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

TAHUN SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KETERANGAN
2014 0 0 0
2015 0 0 0
2016 0 0 0

  1. Filariasis

Tidak ditemukan kasus/penderita Infeksi Filariasis pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru.

Tabel 2.26

Hasil Cakupan Program Filariasis

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

TAHUN SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KETERANGAN
2014 0 0 0
2015 0 0 0
2016 0 0 0

  1. Malaria

Tidak ditemukan kasus/penderita Malaria pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru.

Tabel 2.27

Hasil Cakupan Program Malaria

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

TAHUN SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KETERANGAN
2014 0 0 0
2015 0 0 0
2016 0 0 0

  1. Penyakit Kelamin

LKB HIV-IMS

Untuk kegiatan LKB HIV-IMS Puskesmas Jagasatru tetap melaksanakan kegiatan tersebut, dan telah diperluas kegiatannya diluar wilayah Puskesmas Jagasatru seperti terdapat pada tabel 2.28

Tabel 2.28

Hasil Kegiatan LKB HIV-IMS UPT Puskesmas Jagasatru

Tahun 2014-2016

NO Lokasi 2014 2015 2016 KET
SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1  Kel Jagasatru 159 Negatif 197 Negatif 139 Negatif  
2 Kel. Pulasaren 79 Negatif 73 Negatif 77 Negatif  
3 Kel. Pekalangan 25 Negatif 48 Negatif 24 Negatif  
4 Pendidikan (SMA) 126 Negatif         MA An-Nur, Budiarti, Taman Siswa
5 Radio Maritim 18 Negatif          
6 LP Kesambi 39 4 org RPR/TPHA(+)          
7 Terminal 49 Negatif          
8 Kel Pekalipan     102 Negatif 29 Negatif  
9 Akper Depkes     10 Negatif      
10 Grage City Mall     72 Negatif      
11 STAIN     39 Negatif      
12 RRI     27 Negatif      
13 VCT RW 10 Jgs         7 Negatif  
14 VCT RW 7 Pls         24 Negatif  
15 VCT Penasun         27 Negatif  
16 Suscatin         112 Negatif  
17 LSL         14 1 Positif HIV
18 TB         21 Negatif  
19 Poltekes Cirebon         13 Negatif  
20 Luar Wilayah         8 1 Positif HIV
Jumlah yang diperiksa 495   568   494    

Pelayanan Layanan Kesehatan Berkesinambungan (LKB) bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan masyarakat yang disebabkan infeksi menular seksual. Pelaksanaan Program Layanan Kesehatan Berkesinambungan (LKB) HIV IMS UPT Puskesmas Jagasatru bekerjasama dengan Puskesmas lain di wilayah kerja sasaran dan LSM Cipta Rasa Kota Cirebon.

1.6.  PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

Pelaksanaan Program Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal , sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat. Dalam pelaksanaannya koordinator perawat (petugas perkesmas) harus bekerja sama dengan petugas lintas program yang lain, sehingga tersedianya data yang memadai yang dapat dipergunakan dalam pemantauan serta intervensi kegiatan kesehatan masyarakat ini.

Tabel 2.29

Hasil Cakupan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 KET TREND
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN
1 Keluarga rawan yg dibina 80% 298 67% 159 61% 261 80% Mencapai target
2 Bumil yg memperoleh pembinaan 32 70% 24 80% 30 83,3% Mencapai target
3 Bayi resti yg memperoleh pembinaan 24 33% 18 75% 20 70% Tidak mencapai target
4 Anak balita resti yg memperoleh pembinaan 58 73% 42 65,8% 64 75% Tidak mencapai target
5 Kasus kronis yg memperoleh pembinaan 5 59% 9 125% 4 125% Mencapai target =
6 Lansia yg memperoleh pembinaan 325 39% 70 8,75% 240 44,5% Tidak mencapai target
7 Perawatan Tindak Lanjut 19 16% 5 24% 17 58,8% Tidak mencapai target ↑↑
8 KKR yg selesai dibina
·     KM I     0         Tidak ada KM I
·     KM II     0         Tidak ada KM II ↑↑
·     KM III     0 55 55%     Meningkat kembali di tahun 2015
·     KM IV     44 45 45% 209 74% Meningkat kembali di tahun 2015

Lanjutan Tabel 2.29 :

NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 KET TREND
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN
9 Maternal selesai dibina 23% 32 5% 20 83,3% 75 80% mencapai target
10 Bayi selesai dibina 23% 24 0 13 72,2% 14 64% mencapai target
11 Balita selesai dibina 23% 57 5% 25 59,5% 48 29% mencapai target
12 Lansia selesai dibina 23% 325 65% 31 44,2% 107 100% mencapai target
13 Penyakit kronis selesai dibina 23% 6 0 7 77,7% 5 125% mencapai target ↑↑
14 Perawatan Tindak Lanjut selesai dibina 23% 20 0 4 80% 10 20% mencapai target

Adapun hasil akhir cakupan pembinaan untuk setiap kelompok rawan yang selesai dibina adalah 23% dari kasus yang ada, dan hasil cakupan program perwatan kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Jagasatru beberapa tidak mencapai target. Perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang lebih intensive untuk pencapaian cakupan perkesmas selanjutnya.

  1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

II.1. Pelayanan Kesehatan Jiwa

II.2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

II.3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

II.4. Pelayanan Kesehatan Olah Raga

II.5. Pelayanan Kesehatan Lansia

II.6. Pelayanan Kesehatan Indera

II.7. Pelayanan Kesehatan Kerja

II.8. Pelayanan Kesehatan Lainnya

  • PELAYANAN KESEHATAN JIWA

Tabel 2.30

Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Keterangan TREND
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN
1 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa 20% 35.640 1,29% 34.910 0,26% 33.276 0,38% Hasil cakupan masih sangat rendah ↑ ↓
2 Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa 100% 92 100% 94 100% 25 100% Target tercapai = =

Perlu adanya refresing ataupun pelatihan lagi untuk dokter puskesmas dan petugas kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini dengan mengunakan metoda 2 (dua) menit pada kasus-kasus gangguan kesehatan jiwa, karena dokter dan petugas di UPT Puskesmas Jagasatru belum pernah mendapatkan pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa.

Kerjasama serta komunikasi harus ditingkatkan antara petugas pemegang program dengan dokter pemeriksa serta dengan seluruh binwil dan kader kesehatan di wilayah kerja untuk penemuan/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa. Sehingga penderita gangguan kesehatan jiwa bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.

  • PELAYANAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

Tabel 2.31

Hasil Cakupan Program Kesehatan Gigi Masyarakat

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Keterangan TREND
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN
1 Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat 60% 10 100% 10 100% 10 100% Target tercapai = =
2 Pembinaan Kesehatan Gigi di TK 80% 2 100% 2 100% 2 100% Target tercapai = =
3 Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI 80% 8 100% 8 100% 7 100% Target tercapai = =
4 Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK 80% 87 93,1% 47 74,47% 71 100% Tidak mencapai target
5 Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD 80% 295 95,59% 1501 62,23% 845 100% Target tercapai
6 Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi 100%     35 100% 62 100% Target tercapai = =
7 Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi 100%     934 100% 813 100% Target tercapai = =

Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya peningkatan pelayanan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.  Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas. Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien dan Posyandu di masyarakat baik oleh dokter, petugas.

  • PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER

Tabel 2.32

Hasil Cakupan Program Kesehatan Tradisional

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Keterangan TREND
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN
1 Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad) 13% 52 57,69% 52 57,69% 53 18,87%

 

Mencapai target ↑ ↓
2 Pengobat Tradisional Terdaftar/ berijin 100% 52 1,92% 52 1,92% 10 100% Target tercapai = =
3 Pembinaaan Kelompok Taman Obat Keluarga (TOGA) 100% 177 28,25% 177 28,25% 10 100% Target tercapai =↑

Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya peningkatan pelayanan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Pelayanan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad) perlu ditingkatkan lagi pembinaannya.

  • PELAYANAN KESEHATAN OLAH RAGA

Tabel 2.33

Hasil Cakupan Program Kesehatan Olah Raga

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Keterangan TREND
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN
1 Pembinaan Kelompok Olahraga 100% 1 100% 6 100% 6 100% Mencapai terget ↑=

Pelayanan Kesehatan Olah Raga di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya peningkatan pembinaan pelayanan pada tahun 2016. Pelayanan Pembinaan Upaya Kesehatan Olag Raga perlu ditingkatkan lagi pembinaannya.

  • PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Pelayanan Kesehatan Lansia di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik trendnya meningkat antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2015. Pelayanan lansia resti belum terlayani sesuai harapan karena dari jumlah sasaran lansia yaitu sekitar ± 1.494 orang, lansia yang secara aktif datang ke posbindu dan puskesmas hanya 879 orang lansia saja. Meskipun demikian, lansia resti yang sudah dilayani baik oleh petugas puskesmas di lapangan maupun pelayanan di dalam gedung, selalu dilakukan pemantauan oleh petugas, binwil dan kader kesehatan.

Tabel 2.34

Hasil Cakupan Program Lansia

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET 2014 2015 2016 KET TREND
SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1 Pra Lansia 15 % 1.494 58,90% 1.494 59,16% 323 65,05% Melebihi target ↑↓
2 Lansia 20 % 483 92,13% 483 92,50% 902 58,20% Melebihi target = ↓
3 Lansia Resti 40 % 314 40,76% 314 41,56% 170 57,64% Melebihi target ↑↑

  • PELAYANAN KESEHATAN INDERA

Tabel 2.35

Hasil Cakupan Program Kesehatan Mata

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET 2014 2015 2016 KET TREND
SASARAN HASIL  CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1 Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak sekolah 8% 64 220 343,75% 64 220 343,75% 18 40 222,22% Melebihi target =↓
2 Penanganan kasus kelaianan refraksi 100% 40 31 77,5% 40 31 77,5% 40 40 100% Mencapai i target =
3 skrining katarak 100% 11 101 918,18% 11 101 918,18% 13 14 107% Melebihi target =↑
4 Penanganan Penyakit Katarak 100% 72 17 23,61% 72 17 23,61% 14 14 100% Mencapai i target =↓
5 rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Militus ke RS 100%    
6 Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI 80% 1    
7 Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang ditangani 100% 1    

Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya peningkatan pelayanan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.  Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas. Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien penderita penyakit katarak senillis di masyarakat baik oleh dokter, petugas ataupun oleh kader kesehatan.

  • PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Tabel 2.36

Hasil Cakupan Program Kesehatan Kerja

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Keterangan TREND
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN
1 Pembinaan Pos UKK 20% 5 28,57% Hasil cakupan masih sangat rendah =↑
2 Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK) 100% 2 50% Target tercapai =↑

Pelayanan Kesehatan Kerja di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, dan menunjukan adanya peningkatan pelayanan pada tahun 2016.  Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas. Namun kegiatan tersebut masih perlu ditingkatkan lagi.

  • UKP, kefarmasian, dan laboratorium

III. 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum

III. 2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

III. 3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP

III. 4. Pelayanan Gawat Darurat

III. 5. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP

III. 6. Pelayanan Persalinan

  • Pelayanan Rawat Inap untuk Puskesmas yang Menyediakan Pelayanan Rawat Inap

III. 8. Pelayanan Kefarmasian

III. 9. Pelayanan Laboratorium

PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

  • PELAYANAN KESEHATAN UMUM
    1. Baru

Tabel 2.37

Jumlah Kunjungan Baru BP Umum 

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

 

Tabel 2.38

Jumlah Kunjungan Baru BP Umum 

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

Tabel 2.39

Jumlah Kunjungan Baru BP Umum 

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

  Kunjungan baru BP Umum tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada peningkatan 661 kunjungan (17,66%).

  1. Lama

Tabel 2.40

Jumlah Kunjungan Lama BP Umum

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

 

Tabel 2.41

Jumlah Kunjungan Lama BP Umum

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

Tabel 2.42

Jumlah Kunjungan Lama BP Umum

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

Kunjungan lama BP Umum tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 2.869 kunjungan (11,56%).

  • PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
  1. Baru

Tabel 2.43

Jumlah Kunjungan Baru BP GIGI

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

Tabel 2.44

Jumlah Kunjungan Baru BP GIGI

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

Tabel 2.45

Jumlah Kunjungan Baru BP Gigi

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

Kunjungan baru BP Gigi tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan  462  kunjungan (29,35%).

  1. Lama

Tabel 2.46

Jumlah Kunjungan Lama BP GIGI

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

 

Tabel 2.47

Jumlah Kunjungan Lama BP GIGI

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

 

Tabel 2.48

Jumlah Kunjungan Lama BP Gigi

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

Kunjungan lama BP Gigi tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 345 kunjungan (31,19%)

III. 3. PELAYANN KIA-KB YANG BERSIFAT UKP

  1. Baru

Tabel 2.49

Jumlah Kunjungan Baru KIA

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

Tabel 2.50

Jumlah Kunjungan Baru KIA

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

 

Tabel 2.51

Jumlah Kunjungan Baru KIA

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

Kunjungan baru KIA tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 266 kunjungan (112,71%).

 

  1. Lama

Tabel 2.52

Jumlah Kunjungan Lama KIA

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

Tabel 2.53

Jumlah Kunjungan Lama KIA

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

Tabel 2.54

Jumlah Kunjungan Lama KIA

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

Kunjungan lama KIA tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 389 kunjungan (21,55%).

III. 4. PELAYANAN GAWAT DARURAT

Tabel 2.55

Hasil Cakupan Gawat Darurat

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TH SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KETERANGAN TREND
1 Pelayanan Gawat Darurat 2014 40    
2015 44  
2016 52  

Pelayanan gawat darurat yang dilakukan Puskesmas Jagasatru adalah pelayanan kasus kejang, sesak, penurunan kesadaran, trauma, muntah hebat, demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri dada dan kecelakaan lalu lintas tahun 2016 dibanding tahun 2015 ada peningkatan 8 kasus (85%)

III. 5. PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKP

Tabel 2.56

Hasil Cakupan Program Gizi UKP

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TH SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN KET TREND
1 Pelayanan Klinik Gizi 2014    
2015 18 18  
2016 24 24  

Pelayanan gizi didalam gedung yang dilakukan Puskesmas Jagasatru adalah pelayanan rujukan dari pelayanan BP Anak maupun pelayanan BP Umum dan konsultasi gizi. Adapun jenis pelayanan yang dilakukan berupa konsultasi Hipertensi, Diabetus millitus dan konsultasi gizi kurang dan buruk. Kegiatan klinik gizi dilakukan setiap hari sebelum kegiatan posyandu dan dilanjutkan setelah kegiatan posyandu sampai selesai pelayanan.

III. 6. PELAYANAN PERSALINAN

       Puskesmas Jagasatru tidak melakukan pelayanan persalinan

  • Pelayanan Rawat Inap

Puskesmas Jagasatru tidak melakukan pelayanan rawat inap

III. 8. Pelayanan Kefarmasian

Tabel 2.57

Hasil Cakupan Pelayanan Farmasi

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET 2014 2015 2016 KET TREND
SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1 Umum 9715 12119 12515    
2 BPJS 13303 14649 14385    
3 Gratis 9802 6295 3370    
4 Jumlah Resep 32820 33063 30270    
5 Jumlah Kunjungan 35640 34910 33276    
6 Selisih 2820 1847 30006    

Cakupan pelayanan farmasi yang dilakukan Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik semua dilayani. Adapun selisih resep dengan jumlah kunjungan karena Rujukan, KIR, Konsultasi, Tindakan Gigi tanpa Obat, Imunisasi, Posbindu

III. 9. Pelayanan Laboratorium

Tabel 2.58

Hasil Cakupan Pelayanan Laboratorium

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014-2016

NO NAMA KEGIATAN TARGET 2014 2015 2016 KET TREND
SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1 Sampling     1986   2527   2392    
2 Hematologi     567   843   1090    
3 Kimia     2033   1671   1732    
4 Imunologi Serologi     1498   1448   1644    
5 Urologi     439   438   223    
6 Mikrobiologi     305   448   409    

Cakupan pelayanan laboratorium yang dilakukan Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik. Pelayanan laboratorium melayani rujukan dalam gedung seperti BP KIA, BP Umum BP anak maupun pemeriksaan langsung. Adapun jenis layanan laboratorium yang dilakukan seperti tersebut diatas.

III.10. JUMLAH KUNJUNGAN UPT PUSKESMAS JAGASATRU

 

Dibawah ini akan ditampilkan jumlah kunjungan UPT Puskesmas Jagasatu dari tahun 2014 dan tahun 2016.

Tabel 2.59

Jumlah Kunjungan

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

Kunjungan Penderita Jumlah
Umum 13.302
Askes 9.585
Astek 120
Keuring 795
Kartu Sehat 1.331
CMS 883
Gratis Lainnya 9.624
Total Jumlah 35.640

 

Asal Penderita Jumlah
Kota Umum 6.266
Kota Askes 9.541
Kota Astek 113
Luar Kota Umum 7.073
Luar Kota Askes 46
Luar Kota Astek 0
Total Jumlah 23.039

 

 

Klasifikasi Penderita Jumlah
0 – 1 th 1.759
1 – 5 th 3.902
5 – 14 th 7.104
Selebihnya 22.875
Total Jumlah 35.640

Tabel 2.60

Jumlah Kunjungan

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

Kunjungan Penderita Jumlah
Umum 11988
BPJS 16412
Astek 0
Keuring 535
Kartu Sehat 0
CMS 0
Gratis Lainnya 5975
Total Jumlah 34910

 

Asal Penderita Jumlah
Kota Umum 4591
Kota BPJS 16340
Kota Astek 355
Luar Kota Umum 6802
Luar Kota Askes 0
Luar Kota Astek 606
Total Jumlah 28694

 

Klasifikasi Penderita Jumlah
0 – 1 th 737
1 – 5 th 2496
5 – 14 th 4161
Selebihnya 25667
Total Jumlah 34910

Tabel 2.61

Jumlah Kunjungan

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

 

Kunjungan Penderita Jumlah
Umum 13238
BPJS 16353
Astek 0
Keuring 435
Kartu Sehat 42
CMS 0
Gratis Lainnya 3208
Total Jumlah 33.276

 

Asal Penderita Jumlah
Kota Umum 5933
Kota BPJS 14406
Kota Astek 0
Luar Kota Umum 9878
Luar Kota Askes 0
Luar Kota Astek 376
Total Jumlah 30.593

 

Klasifikasi Penderita Jumlah
0 – 1 th 1487
1 – 5 th 3463
5 – 14 th 3646
Selebihnya 24740
Total Jumlah 33.276

 

Jumlah total kunjungan pada tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan sekitar 1.634 (4,91%) pengunjung, ini diharapkan karena kesehatan masyarakat meningkat dan pelayanan Puskesmas yang baik.

 

 

10 (Sepuluh) PENYAKIT TERBANYAK

Tabel 2.62

Jumlah 10 Penyakit Terbanyak

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

No Diagnosa Tahun 2014
Jumlah Kunjungan %
1 ISPA 8.200 30,29
2 Hipertensi 1.955 7,22
3 Cefalgia 1.439 5,32
4 Myalgia 1.355 5,00
5 Diare 865 3,19
6 Febris 386 1,43
7 Commond cold 178 0,66
8 Dermatitis 78 0,29
9 Gastritis 44 0,16
10 Penyakit lain 12.574 46,44
Jumlah 27.074 100

Tabel 2.63

Jumlah 10 Penyakit Terbanyak

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

No Diagnosa Tahun 2015
Jumlah Kunjungan %
1 ISPA 8.528 31.2
2 Hipertensi 1.932 7
3 Cefalgia 1.428 5.2
4 Myalgia 1.390 5.1
5 Diare 965 3.5
6 Febris 537 2.0
7 Commond cold 158 0.6
8 Dermatitis 72 0.3
9 Gastritis 64 0.2
10 Penyakit lain 12.216 44.8
Jumlah 27.290 100

Tabel 2.64

Jumlah 10 Penyakit Terbanyak

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

No Diagnosa Tahun 2016
Jumlah Kunjungan %
1 ISPA 9712 28.96
2 Reumatik 1027 3.06
3 Pencernaan 1966 5.86
4 Hipertensi 1869 5.57
5 Kulit 1213 3.62
6 Diare 2549 7.60
7 Mata 1309 3.90
8 Pharyngitis 956 2.85
9 Telinga 877 2.62
10 Infeksi Saluran Kemih 478 1.43
11 Penyakit lain 11575 34.53
Jumlah 33276 100

Dari data kunjungan pasien di UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016, didapat informasi mengenai 10 penyakit terbanyak di UPT Puskesmas Jagasatru. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Penyakit ISPA (28,96) masih merupakan penyakit terbanyak di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru, sedangkan Diare (7,60%) kasus penyakit Pencernaan (5,86%) meningkat menggeser kasus penyakit Hipertensi (7%), Cefalgia (5,2%). Kasus ISPA masih sangat tinggi di wilayah Jagasatru, hal ini terjadi karena wilayah Kelurahan Jagasatru merupakan wilayah yang tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi rata-rata 367 jiwa/Km2, dengan tingkat hunian >5 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang cukup padat dan potensial terhadap penularan penyakit.

Sedangkan pergeseran pola penyakit dari infeksi ke penyakit degeneratif dan penyakit kronik salah satu penyebabnya adalah karena 1. Jumlah penduduk usia 45 – 64 th tinggi di wilayah Jagasatru yaitu sekitar 2.416 orang, 2.Tingkat pendidikan penduduk Jagasatru yang masih rendah yaitu  64,92% Penduduk di Kelurahan Jagasatru adalah mayarakat miskin, tentunya ini erat kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Jagasatru yang akan berdampak baik langsung ataupun tidak langsung pada tingkat kesehatan individu serta masyarakat di kelurahan Jagasatru.

IV.jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

  1. Puskesmas Pembantu

UPT Puskesmas Jagasatru tidak memiliki Puskesmas Pembantu

  1. 2. Puskesmas Keliling

UPT Puskesmas Jagasatru tidak memiliki Puskesmas Keliling

  1. 3. Bidan Desa

Program Bidan Desa UPT Puskesmas Jagasatru tidak memiliki

  1. 4. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Dokter Praktek Swasta 1 sarana

Bidan Praktek Swasta 1 sarana

RSBM Kebidanan, Anak dan Jantung

 

KEUANGAN

 

Sumber pembiayaan operasional dan kegiatan program di UPT Puskesmas bearasal dari Dinas Kesehatan Kota yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon ataupun berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yaitu dari BOK dan JKN.

Adapun besaran jumlah penerimaan keuangan di UPT Puskesmas Jagasatru dapat di lihat pada Tabel 2.65.

 

 

 

 

 

 

Tabel 2.65

Jumlah Penerimaan Keuangan

UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

NO Kegiatan Penerimaan Pengeluaran Saldo
APBN

(Rp)

APBD

(Rp)

1. Pengembalian Retribusi 0 22.568.250,- 22.568.250,- 0
2. UKS 0   0
3. Wabah, Bencana dan Kesling 0   0
4. KIA & KB 0 20.973.000,- 20.973.000,- 0
5. Gizi 0 44.700.000,- 44.700.000,- 0
6. P2P 0 1.815.500,- 1.815.500,- 0
7. JKN 0 788.524.061,- 663.846.653,- 124.677.408,-
8. BOK   183.551.000- 183.551.000- 0

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB. III

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Sesuai dengan arah kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Cirebon serta Tugas pokok UPT Puskesmas Jagasatru, sasaran yang ingin dicapai pemerintah Kota Cirebon pada tahun 2013 – 2018 dalam bidang kesehatan adalah “Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas” dengan arah kebijakan “Menyediakan Jaminan Pelayanan Kesehatan Dasar bagi seluruh Warga Kota Cirebon dan menyediakan biaya Operasional Pelayanan Kesehatan Rujukan.

Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di UPT Puskesmas Jagasatru, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :

  1. Identifikasi Masalah
  2. Penentuan Prioritas Masalah
  3. Perumusan Masalah
  4. Mencari Penyebab Masalah
  5. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah
  6. Identifikasi Kegiatan

Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru dengan cermat, diharapkan UPT Puskesmas Jagasatru dapat menemukan alternatif pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatan intervensi secara efektif dan efisien. Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya bidang kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru.

  1. IDENTIFIKASI MASALAH
  2. UPAYA KESEHATAN WAJIB

Tabel 3.1

Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan Wajib

di UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

 

NO

 

 

PROGRAM

 

 

TARGET

 

 

CAKUPAN

 

 

KESENJANGAN

 

1 Promosi Kesehatan :

1.     Cakupan Individu/ Keluarga melalui Kunjungan rumah

 

50 %

 

50%

 

Trend = dibanding th.2015

 

2 Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana :

1.      Persalinan Nakes

2.      N1 s/d N3

3.      B5 s/d B8

 

 

90 %

90 %

90 %

 

 

93,41 %

93.64%

94,94 %

Trend ↑ dibandingkan th.2015

 

(+) 3,41 %  ↑

(+) 3,64 %  ↑

(+) 4,94 %  ↑

3

 

Kesehatan Lingkungan :

1.    Kunjungan Rumah

100 % 63,87 % (-) 36,13 dengan trend ↓
4 Perbaikan Gizi Masyarakat :

1.      Balita yg ditimbang naik berat badannya    ( N/D )

2.      Pencapaian program (N/S)

 

80 %

 

45 %

 

66,85 %

 

58,87 %

 

 

(-) 13,15 % dengan trend ↓

 

(+)13,87 %dengan trend ↑

5

 

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit :

1.      Imunisasi

Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar

2.      DBD

3.      Surveillans, menemuan diare

4.      Diare

5.      ISPA Pneumonia

 

 

 

 

86

 

 

 

 

 

7

826

69

 

 

 

 

 

Cakupan imunisai dasar tidak tercapai

Angka Kejadian meningkat ↑

Ada Penurunan

Tidak ada kesenjangan

Trend ↓

 

 

 

 

 

 

  1. PRIORITAS MASALAH

Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di UPT Puskesmas Jagasatru baik dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan maka, didapatlah 4 (empat) masalah yaitu :

  1. Rendahnya Cakupan Individu/ Keluarga melalui Kunjunganrumah
  2. Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak
  3. Rendahnya Cakupan Balita yang berat badannya naik saat penimbangan
  4. Rendahnya Cakupan Pelayanan Imunisasi pada Balita

Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA

NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan.

 

Tabel 3.2

ANALISIS PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

 
  NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
  1 Rendahnya Cakupan Individu / Keluarga melalui Kunjungan Rumah 3 3 2 8
  2 Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak 3 3 3 9
  3 Rendahnya Cakupan Balita Yang Berat Badannya naik saatPenimbangan 3 2 2 7
  4 Rendahnya Cakupan Pelayanan Imunisasi pada Balita 4 4 4 12

 

Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan. Dengan demikian pioritas masalah yang ada di UPT Puskesmas Jagasatru adalah “Rendahnya Cakupan Pelayanan Imunisasi Pada Balita

  1. PERUMUSAN MASALAH

Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru dilakukan dengan menganalisa data-data hasil cakupan program UPT Puskesmas Jagasatru dalam kurun satu tahu yaitu pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2016. Dari hasil analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan beberapa prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 3 (tiga) pokok masalah yang akan menjadi prioritas utama dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru.

Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap ke-3 masalah tersebut, siapa yang terkena dampak dari permasalahan tersebut, sebesr apa masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.

Tabel 3.3

Perumusan Masalah Kesehatan

Di UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2015

No Masalah

Kesehatan

Yang terkena Masalah Besarnya Masalah Dimana Terjadinya

Masalah

Kapan Masalah tersebut Terjadi
1 Imunisasi:

Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar

 

Balita ·   Anak/balita tidak mempunyai kekebalan terhadap beberapa penyakit

·   Anak/balita dapat mudah terserang penyakit

·   Timbul wabah

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru

 

Kurun waktu 1 tahun
2 Kesehatan Ibu dan Anak:

Persalinan Nakes

N1 s/d N3

B5 s/d B8

 

·       Ibu Hamil

·       Bayi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

·    Tidak terpantau nya resti bumil

·    Terjadi penyulit pada bumil yang tidak diketahui oleh petugas kesehatan

·    Penyulit intra dan post partum dapat menyebabkan beberapa kejadian pd bayi spt :IUFD, Asfiksia, BBLR dll.

 

 

 

 

 

 

 

 

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru

 

Kurun waktu 1 tahun
3 Promkes & Kesling :

Rendahnya Cakupan Individu / Keluarga melalui Kunjungan Rumah

·       Bayi

·       Balita

·       Remaja

·       Ibu Hamil

·       Lansia

 

·    Tidak terpantaunya keluarga rawan

·    Tidak terpantaunya bumil, bayi dan balita resti

·    Tidak terpantaunya kasus kronis dan lansia

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jagasatru

 

Kurun waktu 1 tahun

 

  1. PENYEBAB MASALAH

Setelah dilakukan pengkajian terhadap 3 (tiga) pokok masalah, maka dari ketiga pokok masalah tersebut dianalisa lagi terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhinya.

Tabel 3.4

Penyebab Masalah Kesehatan

Di UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016

No Masalah Kesehatan Faktor Resiko (Determinan)
Lingkungan Prilaku Yan-Kes Kependudukan
1 Imunisasi:

–   Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar

 

–    Ada faham dari beberapa golongan masyarakat yang  meyakini vaksin yang digunakan diragukan kehalalannya. –   Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit

–   Kesadaran masih rendah tentang pencegahan penyakit

–   Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya imunisasi

–   Ada sebagian kecil masyarakat yang menolak anaknya diimunisasi

 

–    Promosi Kesehatan kurang

–    Kurangnya Koordinasi lintas program & lintas sektor

–    Data sasaran estimasi tidak sinkron dengan data riil

–    Tugas rangkap petugas

–    Penemuan / pencarian kasus kurang

–    Kompetensi petugas kesehatn belum optimal

–    Perencanaan kurang sempurna

–  Sasaran estimasi terlalu tinggi

–  Sebagian masyarakat  status sosial ekonomi masih rendah

–  Mobilisasi masyarakat yang tinggi

 

2 Kesehatan Ibu dan Anak:

–     Persalinan Nakes

–     N1 s/d N3

–     B5 s/d B8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

–   Masih rendahnya perhatian masyarakat thd kesehatan ibu & anak

–   Pengambilan keputusan masih banyak dilakukan oleh kepala keluarga

–   Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit

–   Kurangnya pengetahuan ttg pentingnya memeriksakan kehamilan

–   Kesadaran masyarakat masih rendah dalam menjaga kesehatan ibu hamil & balita

–   Kesadaran masyarakat masih rendah dalam pencegahan penyakit thd bumil & balita

–    Promosi Kesehatan kurang

–    Penemuan / pencarian kasus kurang

–    Kurangnya Koordinasi lintas program dan lintas sektoral

–    Kompetensi petugas kesehatan kurang optimal

–    Tugas rangkap petugas kesehatan

–    Perencanaan kurang sempurna

–  Sebagian  status sosial ekonomi masih rendah

–  Jumlah penduduk miskin sgt tinggi

–  Sasaran estimasi terlalu tinggi

–  Mobilisasi masyarakat yang tinggi

 

3 Promkes & Kesling :

Rendahnya Cakupan Individu / Keluarga melalui Kunjungan Rumah

–     Beberapa orang masyarakat merasa kurang senang dikunjungi oleh petugas kesehatan –   Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit

–   Kesadaran masih rendah tentang pencegahan penyakit

–   Beberapa Masyarakat lebih suka menyembunyikan penyakitnya

–    Kunjungan rumah rumah yang kurang dilakukan oleh petugas kesehatan

–    Tugas rangkap petugas

–    Kurangnya Koordinasi lintas program & lintas sektor

–    Kompetensi petugas kesehatn belum optimal

–  Mobilisasi masyarakat yang tinggi

–  Sasaran estimasi terlalu tinggi

 

Gambar 3.1

POHON MASALAH

PELAYANAN IMUNISASI BELUM OPTIMAL

 

           (Pernyataan Negatif)

4
1
Akibat
Masalah Utama
RENDAHNYA CAKUPAN IMUNISASI

 

 

Sebab

2D
2B
2C
2A

SASARAN ESTIMASI BALITA TERLALU TINGGI DIBANDINGKAN SASARAN RIIL BALITA
ADA SEBAGIAN KECIL MASYARAKAT YANG MENOLAK ANAKNYA DI IMUNISASI

 

 

 

 

 

DUKUNGAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR BELUM OPTIMAL

 

KOMPETENSI PETUGAS KESEHATAN BELUM OPTIMAL

3D
3C
3B
3A

ANAK BALITA SAKIT SAAT JADWAL IMUNISASI
BEBERAPA MASYARAKAT MASIH MENGANUT PARADIGMA SAKIT

 

FAHAM DARI BEBERAPA GOLONGAN MASYARAKAT YANG MERAGUKAN KEHALALAN VAKSIN
KURANGYA PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI

Keterangan :

  • Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Imunisasi)
  • Penyebab Pokok Dominan 2D (Adanya Sebagian Kecil Masyarakat Yang Menolak anaknya di imunisasi).
  • Penyebab Spesifik Dominan No.3D (Kurangnya Pengetahuan Masyarakat tentang Pentingnya Imunisasi)
  • Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Imunisasi Belum Optimal)

ANALISIS USG

Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
S : Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA

NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan

Tabel 3.5

ANALISIS PENETAPAN PENYEBAB MASALAH POKOK YANG DOMINAN

 
  NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
  1 Jumlah sasaran estimasi balita terlalu tinggi dibandingkan sasaran  riil balita di lapangan 3 3 3 9
  2 Dukungan Lintas Program dan Lintas Sektoral belum Optimal 3 3 2 8
  3 Kompetensi Petugas Keshatan belum Optimal 2 2 2 6
  4 Adanya sebagian kecil masyarakat yang menolak anaknya diimunisasi 4 4 4 12

Gambar 3.2

POHON MASALAH

PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK BELUM OPTIMAL

 

           (Pernyataan Negatif)

4
Akibat
RENDAHNYA CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

 

 

Masalah Utama
1

Sebab

2D
2B
2C
2A

JUMLAH SASARAN IBU HAMIL RIIL DI LAPANGAN TIDAK SESUAI DENGAN SASARAN ESTIMASI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA

 

 

 

 

 

ADANYA TUGAS RANGKAP PADA PETUGAS KESEHATAN IBU DAN ANAK
KOMPETENSI PETUGAS KESEHATAN BELUM OPTIMAL
KURANGNYA KOORDINASI DENGAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL

3D
3C
3B
3A

KURANG SEMPURNANYA PERENCANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK

 

KURANGNYA PENEMUAN / PENCARIAN IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
KURANGNYA KOORDINASI LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
KURANGNYA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA MEMERIKSAKAN KEHAMILAN KE PUSKESMAS

Keterangan :

  • Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak)
  • Penyebab Pokok Dominan 2D (Jumlah Sasaran Ibu Hamil Riil di Lapangan tidak sesuai dengan Sasaran Estimasi Ibu Hamil).
  • Penyebab Spesifik Dominan No.3D (Kurangnya Sempurnanya Perencanaan Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak)
  • Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Belum Optimal)

ANALISIS USG

Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
S : Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA

ILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan

Tabel 3.6

ANALISIS PENETAPAN PENYEBAB MASALAH POKOK YANG DOMINAN

 
  NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
  1 Kurangnya koordinasi dengan lintas program dan lintas sektoral 3 3 3 9
  2 Kompetensi Petugas Kesehatan belum Optimal 3 3 2 8
  3 Adanya tugas rangkap pada petugas kesehatan ibu dan anak 2 2 2 6
  4 Jumlah sasaran Ibu Hamil riil di lapangan tidak sesuai dengan sasaran estimasi Ibu Hamil di wilayah kerja 4 4 4 12

Gambar 3.3

POHON MASALAH

           (Pernyataan Negatif)

PELAYANAN PROMOSI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN BELUM OPTIMAL

 

4
1
Akibat
Masalah Utama
RENDAHNYA CAKUPAN PELAYANAN INDIVIDU/KELUARGA MELALUI KUNJUNGAN RUMAH

Sebab

2D
2B
2C
2A

BEBERAPA MASYARAKAT KURANG SENANG DIKUNJUNGI OLEH PETUGAS KESEHATAN
KUNJUNGAN RUMAH OLEH PETUGAS KESEHATAN BELUM OPTIMAL

 

BEBERAPA MASYARAKAT LEBIH SENANG MENYEMBUNYIKAN PENYAKITNYA

 

MOBILISASI MASYARAKAT YANG TINGGI

 

3C
3B
3A
3D

ADANYA TUGAS RANGKAP PADA PETUGAS PROMKES DAN KESLING
KURANG SEMPURNANYA PERENCANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH
KOMPETENSI PETUGAS KESEHATAN BELUM OPTIMAL
DUKUNGAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL BELUM OPTIMAL

Keterangan :

  • Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Pelayanan Pelayanan Individu/Keluarga melalui Kunjungan Rumah)
  • Penyebab Pokok Dominan 2D (Kunjungan Rumah Oleh Petugas Kesehatan Belum Optimal).
  • Penyebab Spesifik Dominan No.3D (Kurang Sempurnanya Perencanaan Kegiatan Kunjungan Rumah)
  • Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Promosi dan Kesehatan Lingkungan Belum Optimal)

ANALISIS USG

Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
S : Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA

NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan

Tabel 3.7

ANALISIS PENETAPAN PENYEBAB MASALAH POKOK YANG DOMINAN

 
  NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
  1 Beberapa Masyarakat kurang senang dikunjungi oleh tenaga kesehatan 3 3 2 8
  2 Beberapa Masyarakat lebih suka Menyembunyikan Penyakitnya 3 3 3 9
  3 Mobilisasi Masyarakat yang Tinggi 2 2 2 6
  4 Kunjungan Rumah oleh Petugas Kesehatan Belum Optimal 4 4 4 12

 

 

 

  1. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

 

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternati Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Imunisasi:

–    Cakupan semua antigen rendah

–    Sasaran estimasi balita terlalu tinggi dibandingkan sasaran riil balita

–    Dukungan lintas program dan lintas sektoral belum optimal

–    Kompetensi petugas kesehatan kurang optimal

–    Ada sebagian kecil masyarakat yang menolak anaknya di imunisasi

–    Anak balita sakit saat imunisasi

–    Beberapa Masyarakat masih menganut Paradigma sakit

–    Faham dari beberapa golongan masyarakat yang  meragukan kehalalan Vaksin.

–    Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya imunisasi.

–    Tugas rangkap petugas kesehatan

–    Promosi Kesehatan kurang

–    Mobilisasi penduduk tinggi

–  Perencanaan kurang sempurna

–  Koordinasi lintas program dan lintas sektor

–  Fokus Grup Diskusi masalah imunisasi

–  Meningkatkan Pemantauan wilayah setempat imunisasi oleh petugas

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat imunisasi

–  Sweeping imunisasi

–  Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi balita di posyandu

–  Refresing/pelatihan kader ttg materi kesehatan di posyandu

 

–  Koordinasi lintas program dan lintas sektoral

–  Fokus Grup Diskusi tentang Imunisasi

–  Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi balita di posyandu

–  Sweeping imunisasi

–  Meningkatkan Pemantauan wilayah setempat imunisasi oleh petugas kesehatan

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat imunisasi oleh petugas kesehatan

–  Evaluasi program

 

 

 

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternati Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
2 Kesehatan Ibu dan Anak:

–    Persalinan Nakes

–    Kn1 s/d N3

–    B2 s/d B12

–   Kurangnya Koordinasi lintas program dan lintas sektoral

–   Kompetensi petugas kesehatan kurang optimal

–   Tugas rangkap petugas kesehatan Ibu dan Anak

–  Sasaran estimasi  Ibu Hamil terlalu tinggi dibandingkan sasaran riil Ibu Hamil di wilayah kerja

–  Kurangnya pengetahuan ttg pentingnya memeriksakan kehamilan

–    Penemuan / pencarian kasus kurang

–  Kurang sempurnanya Perencanaan Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat

 

 

 

–  Koordinasi lintas program dan lintas sektor

–  Refresing/pelatihan kader ttg P4K

–  Meningkatkan Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak oleh petugas

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dananak

–  Peningkatan pengetahuan Ibu hamil melalui kelas Ibu

–  Pelaksanaan PMT Bumil KEK

–  Pelacakan dan pendampingan bumil K4

–  Kunjungan rumah bumil baru P4K

–  Koordinasi lintas program dan lintas sektoral

–  Peningkatan pengetahuan Ibu hamil melalui kelas Ibu

–  Meningkatkan Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak oleh petugas

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak

–  Kunjungan rumah bumil baru P4K 

–  Pelacakan dan pendampingan bumil K4

–  Pelaksanaan PMT Bumil KEK

 

 

 

 

 

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternati Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
3 Promosi Kesehatan & Kesling :

Rendahnya Cakupan Individu / Keluarga melalui Kunjungan Rumah

–   Beberapa masyarakat kurang senang dikunjungi oleh petugas kesehatan

–   Beberapa Masyarakat sengaja menyembunyikan penyakitnya

–   Mobilisasi Masyarakat yang tinggi

–   Kunjungan rumah rumah oleh petugas kesehatan belum Op[timal

–   AdanyaTugas rangkap pada petugas promkes dan kesling

–    Dukungan lintas program dan lintas sektoral belum optimal

–   Kompetensi petugas kesehatn belum optimal

–   Kurang sempurnanya perencanaan kegiatan kunjungan rumah

–  Koordinasi lintas program dan lintas sektor

–  Refresing/pelatihan kader ttg materi PHBS

–  Penyuluhan PHBS kepada masyarakat

–  Meningkatkan kunjungan rumah petugas

–  Meningkatkan Pemantauan Wilayah Setempat oleh binwil

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat oleh binwil

 

–  Koordinasi lintas program dan lintas sektor

–  Meningkatkan kunjungan rumah petugas kesehatan

–  Meningkatkan Pemantauan Wilayah Setempat oleh binwil

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat

–  Refresing/pelatihan kader ttg materi PHBS

 

 

Alternatif pemecahan masalah didapatkan berdasarkan brainstorming anggota tim yang kemudian akan didapatkan pemecahan masalah terpilih yang diperoleh dengan menggunakan analisis USG.

ANALISIS USG

Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
S : Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA

NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan

 

Tabel 3.8

ANALISIS ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH RENDAHNYA

CAKUPAN IMUNISASI

 
  NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
  1 Fokus Grup Diskusi tentang Imunisasi 4 4 4 12
  2 Penyuluhan tentang Pentingnya Imunisasi bagi balita di Posyandu 5 3 3 11
  3 Meningkatkan Pemantauan Wilayah Setempat Imunisasi oleh petugas imunisasi 3 3 3 9
  4 Evaluasi Pemantauan Wilayah Setempat Imunisasi oleh petugas imunisasi 2 2 2 6

Alternatif pemecahan masalah Imunisasi adalah Fokus Grup Diskusi tentang Imunisasi

ANALISIS USG

Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
S : Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA

NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan

Tabel 3.9

ANALISIS ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH RENDAHNYA CAKUPAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

 
  NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
  1 Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil melalui Kelas Ibu 3 3 3 9
  2 Meningkatkan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak di wilayah setempat 4 4 4 12
  3 Evaluasi  Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak di wilayah setempat 2 2 2 6
  4 Kunjungan rumah bumil baru P4K 3 3 2 8

Alternatif pemecahan masalah Kesehatan Ibu dan Anak adalah Peningkatan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak

ANALISIS USG

Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
S : Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA

NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan

Tabel 3.10

ANALISIS ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PROMOSI KESEHATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

 
  NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
  1 Refresing Kader tentang  Masalah PHBS 2 2 2 6
  2 Evaluasi Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat oleh Petugas Kesehatan 3 3 2 8
  3 Meningkatkan Kunjungan Rumah oleh Petugas Kesehatan 4 4 4 12
  4 Meningkatan Pemantauan Wilayah Setempat oleh Petugas kesehatan 3 3 3 9

Alternatif pemecahan masalah Promosi kesehatan dan kesehatan Lingkungan adalah Meningkatkan Pemantauan Wilayah Setempat oleh Petugas Kesehatan

 

  1. CARA PEMECAHAN MASALAH (IDENTIFIKASI KEGIATAN)
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah  

Pemecahan Masalah Terpilih

 

1 Imunisasi:

–    Cakupan semua antigen rendah

–    Ada sebagian kecil masyarakat yang menolak anaknya di imunisasi

–    Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya imunisasi.

–    Beberapa Masyarakat masih menganut Paradigma sakit

–    Faham dari beberapa golongan masyarakat yang  meragukan kehalalan Vaksin.

–  Grup Diskusi tentang Imunisasi

–  Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi balita di posyandu

–  Meningkatkan Pemantauan wilayah setempat imunisasi oleh petugas

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat imunisasi

 

2 Kesehatan Ibu dan Anak:

–    Persalinan Nakes

–    Kn1 s/d N3

–    B2 s/d B12

–  Sasaran estimasi  Ibu Hamil terlalu tinggi dibandingkan sasaran riil Ibu Hamil di wilayah kerja

–  Kurang sempurnanya Perencanaan Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat

–  Kurangnya pengetahuan ttg pentingnya memeriksakan kehamilan

–    Penemuan / pencarian kasus kurang

–  Meningkatkan Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak oleh petugas

–  Peningkatan pengetahuan Ibu hamil melalui kelas Ibu

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak

–  Kunjungan rumah bumil baru P4K

 

3 Promosi Kesehatan & Kesling :

Rendahnya Cakupan Individu / Keluarga melalui Kunjungan Rumah

–   Kunjungan rumah rumah oleh petugas kesehatan belum Optimal

–   Kurang sempurnanya perencanaan kegiatan kunjungan rumah

–   Beberapa Masyarakat sengaja menyembunyikan penyakitnya

–   Mobilisasi Masyarakat yang tinggi

–  Meningkatkan kunjungan rumah petugas

–  Meningkatkan Pemantauan Wilayah Setempat oleh petugas

–  Evaluasi Pemantauan wilayah setempat

–  Refresing/pelatihan kader ttg materi PHBS

 

 

BAB. IV

RENCANA USULAN KEGIATAN

Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan untuk tahun 2018. Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya berasal dari APBD dan JKN dan BOK.

Dalam Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018 ini, meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang yaitu berupa :

  1. Kegiatan tahunan yang akan datang meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional dan program hasil analisis masalah
  2. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun 2015
  3. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam Format RUK Puskesmas yaitu dalam bentuk matrik.

Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018, di susun dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.

Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018  dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

 

 

 

 

 


 

BAB V.

PENUTUP

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.

Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas Yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya dan  untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan telah disusun Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018  ini, semoga di tahun mendatang UPT Puskesmas Jagasatru dapat melaksanakan fungsinya sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan masayarakat secara maksimal sehingga dapat tercipta Masyarakat dan Lingkungan yang sehat di kelurahan Jagasatru.

Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh UPT Puskesmas Jagasatru, untuk kemajuan kami sebagai petugas kesehatan juga untuk kemajuan masyarakat Kelurahan Jagasatru.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah membatu dalam penyelesaian Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018 ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Protected: RUK 2016

This content is password protected. To view it please enter your password below:

Posted in Uncategorized | Enter your password to view comments.

Selamat Datang

Tim  AKREDITASI

Selamat datang di Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon…

Mohon Maaf bila dalam penyambutan kurang berkenan….

Begini kami adanya

Posted in Uncategorized | Leave a comment

HKN-52

SAMBUTAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PADA

PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL

14 NOVEMBER 2016

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Saudara-saudara sekalian di seluruh tanah air

Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat    dan    karunia-Nya,    sehingga    kita    diberikan kesempatan memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-52 yang dilaksanakan setiap tanggal 12 November.

Tema HKN ke-52 adalah Indonesia Cinta Sehat: dengan Sub Tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat. Hal ini dimaksudkan untuk membangkitkan kembali pesan-pesan  kesehatan  bahwa  sehat  itu  harus  dijaga, bergaya hidup sehat, berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan nasional. Sehingga nantinya, akan terbangun kemandirian masyarakat yang sadar akan kesehatan untuk
mencapai pada Indonesia Kuat.

Pada   kesempatan   yang   baik   ini,   ijinkan   saya
mengucapkan Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-52

 kepada   segenap   jajaran   kesehatan,   para   pemangku kepentingan,    mitra    kesehatan    dan    seluruh    elemen masyarakat sebangsa dan setanah air, dimanapun saudara melaksanakan pengabdian bidang kesehatan.

Saudara – saudara yang saya hormati,

Dalam   Rencana   Pembangunan   Jangka   Panjang (2005-2024) menetapkan bahwa pembangunan kesehatan menuju  ke  arah  pengembangan  upaya  kesehatan,  dari upaya kesehatan yang bersifat Kuratif bergerak ke arah upaya kesehatan Preventif dan Promotif, sesuai kebutuhan dan tantangan kesehatan.

Tantangan   kesehatan   saat   ini,   bahwa   Indonesia menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih tingginya  penyakit  infeksi,  meningkatnya  penyakit  tidak menular   dan   muncul   kembali   penyakit-penyakit   yang seharusnya sudah teratasi.

Menurut Global Burden of Disease 2010 dan Health Sector  Review 2014,  kematian  yang  diakibatkan  oleh penyakit tidak menular, yaitu Stroke menduduki peringkat
pertama. Dengan demikian, trend ini kemungkinan akan berlanjut   seiring  dengan   perubahan   perilaku   hidup   di masyarakat.  Tentunya,  hal  ini  menjadi  ancaman  bagi produktifitas bangsa kita. Usia produktif yang besar dan seharusnya  memberikan  kontribusi  pada  pembangunan akan terancam  apabila  derajat  kesehatannya  terganggu oleh penyakit tidak menular dan perilaku hidup yang tidak
sehat.

 Dalam    mengatasi    hal    ini,    diperlukan    upaya pendekatan  promotif  dan  preventif  yang  sangat  efektif untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan. Karena
pada  dasarnya,  pencegahan  penyakit  menular  maupun tidak menular sangat tergantung pada perilaku individu. Yang didukung dengan kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan, menciptakan  sumber  daya  kesehatan  yang  berkualitas serta dukungan regulasi.

Saudara – saudara yang saya hormati,

Perlu  kita pahami  bersama,  pelaksanaan  Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah berjalan selama dua tahun ini menjelaskan bahwa biaya pelayanan kesehatan peserta    JKN    masih    didominasi    pada    pembiayaan kesehatan   di   tingkat   lanjutan   dengan   menghabiskan anggaran 74%. Hal ini bisa membahayakan dana Jaminan Sosial Kesehatan, karena akan menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan BPJS Kesehatan.

Dalam mengurangi beban anggaran, beberapa hal yang harus kita lakukan, yaitu (1) Pelayanan kesehatan harus  sebagian  besar  dapat  diselesaikan  di  pelayanan kesehatan primer. (2) Menekan angka rujukan pelayanan kesehatan. (3) Menambah kapasitas SDM Kesehatan untuk dapat  menyelesaikan  berbagai  persoalan  di  pelayanan kesehatan   primer,   terutama   terkait   dengan   kepastian diagnosa yang dirujuk. (4) Membuat teknologi informasi yang  dapat  menunjang  kepastian  diagnosa  di  layanan primer. (5)   Tingkatkan   kemampuan   SDM   Kesehatan,

sarana dan prasarana penunjang, seperti laboratorium dan penunjang lain dengan support kebutuhan bahan habis pakai yang memadai. (6) Memberikan insentif yang cukup dan   berkeadilan   sebagai   penyeimbang,   agar   dapat mendorong retensi tenaga kesehatan pada daerah DTPK.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Program  prioritas  Pembangunan  Kesehatan  pada

periode   2015   –    2019   dilaksanakan   melalui   Program

Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sekaligus sebagai  tindak  lanjutnya  telah  terbit  Peraturan  Menteri Kesehatan   Nomor 39   Tahun 2016   tentang   Pedoman Penyelenggaraan    Program    Indonesia    Sehat    dengan Pendekatan Keluarga.

Dalam rangka penyelenggaraan Program Indonesia Sehat   dengan   Pendekatan   Keluarga,   ditetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga, yaitu (1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB); (2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; (3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap; (4) Bayi  mendapat  Air  Susu  Ibu  (ASI)  eksklusif; (5)  Balita mendapatkan  pemantauan  pertumbuhan; (6)   Penderita tuberculosis    paru    mendapatkan    pengobatan    sesuai standar; (7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur; (8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan; (9) Anggota keluarga tidak  ada  yang  merokok; (10)  Keluarga  sudah  menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); (11) Keluarga

mempunyai akses sarana air bersih; dan (12) Keluarga menggunakan jamban sehat.

Program    Indonesia    Sehat    dengan    Pendekatan Keluarga  dilaksanakan  secara  bertahap  dengan  target pada akhir tahun 2019, seluruh Puskesmas di Indonesia telah  dapat  melaksanakannya.  Target  ini  cukup  berat mengingat   jumlah   Puskesmas   di   Indonesia   sebanyak 9.601   yang   tersebar   di   34   Provinsi   dengan   kondisi geografis dan keadaan masyarakatnya berbeda-beda. Oleh karena   itu,   sampai   dengan   tahun 2018,   kita   akan memfokuskan pada 9 Provinsi Prioritas, yaitu Sumatera Utara, SumateraSelatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa  Barat,  Jawa  Timur,  Jawa  Tengah  dan  Sulawesi Selatan.

Atas   dasar   pengalaman   di   9   Provinsi   Prioritas tersebut, kita akan menggerakkan Provinsi lain, untuk mulai melaksanakan     Program     Indonesia     Sehat     dengan Pendekatan  Keluarga  di  Puskesmas  wilayahnya.  Tentu saja  hal  ini  tanpa  menutup  kesempatan  bagi  provinsi-provinsi  di  luar 9  provinsi  prioritas  untuk  memulainya
sebelum tahun 2019.

Saudara – saudara yang saya hormati,

Seiring  dengan  Program  Indonesia  Sehat  dengan Pendekatan Keluarga. Pada tanggal 15 November 2016 di Bantul, DI.Yogyakarta, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko   Widodo   akan   meluncurkan   Gerakan   Masyarakat Hidup Sehat atau disingkat dengan GERMAS. Yaitu suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama  oleh  seluruh  komponen  bangsa  dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

 Tujuan GERMAS ini,  agar  masyarakat berperilaku sehat, sehingga diharapkan berdampak pada kesehatan yang terjaga, terciptanya lingkungan yang bersih, sehingga jika    dalam    kondisi    sehat,    produktivitas    masyarakat meningkat dan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk berobat akan berkurang.

Kegiatan GERMAS Hidup sehat dilakukan dengan cara, antara lain melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur   dan   buah,   tidak   merokok,   tidak   mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban.

Pelaksanaan GERMAS harus dilaksanakan seluruh lapisan masyarakat, lintas kementerian dan lintas sektor baik pemerintah pusat dan daerah, swasta, dunia usaha, organisasi   kemasyarakatan,   serta   masyarakat,   untuk bersama-sama     berkontribusi     menciptakan     gerakan masyarakat hidup sehat.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Peringatan HKN ke 52 ini tentu merupakan momen untuk   berbagi   tantangan   dan   menguatkan   komitmen, meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberi   makna   pada   masyarakat   akan   pentingnya kesehatan. Semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat   memandirikan   dan   memberdayakan,   dalam pencapaian   derajat   kesehatan   harus   menjadi   konsep pembangunan nasional kita.

Oleh  karenanya,   dalam   rangka   mewujudkan   visi pembangunan nasional serta sejalan dengan tema Hari Kesehatan  Nasional  ke-52  ini,  saya  meminta  perhatian
beberapa hal :

  1. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsurpenopang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, di samping unsur pendidikan dan ekonomi. Untuk itu sebagai investasi, orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek – aspek promotif dan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitatif.
  2. Kementerian Kesehatan     mengapresiasi     kepadabeberapa Pemerintah Kabupaten/Kota serta Provinsi yang      mengalokasikan 10%      dari      anggaran pembangunan untuk sektor kesehatan.
  3. Pelaksanaan Gerakan Masyarakat  Hidup Sehat harusdimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian dari masyarakat terkecil yang membentuk kepribadian, dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian. Artinya dengan keluarga sehat dapat dengan mudah menciptakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
  4. Diperlukan kerjasama  baik  lintas  program  maupun lintas sektor, akademisi, kepala daerah, pelaku usaha, organisasi masyarakat dll sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing dengan bangsa lain.
  5. Mengingatkan kembali pada Gerakan Revolusi Mental di  jajaran  kesehatan  dengan    3  nilai  utama  yaituintegritas, kerja keras dan gotong royong yang harus menjadi  budaya  kerja  bangsa  Indonesia.  Sehingga dengan budaya kerja ini, kita dapat memberikan warna dan arah pada Pembangunan Kesehatan.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Sebelum mengakhiri sambutan saya, perkenankanlah saya    mengajak    semua    untuk    mengikuti    rangkaian peringatan   HKN   ini,   untuk   mengenang   para   pejuang pembangunan kesehatan, meneladani hal – hal yang telah mereka lakukan dan mendoakan mereka, khususnya yang telah wafat, agar mendapatkan ampunan serta tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Selanjutnya   saya   mengajak   semua   pihak   untuk bekerjasama      dalam      pelaksanaan pembangunan kesehatan yang sedang kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Akhirnya marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa – Allah Subhanahu Wata’ala agar berkenan memberikan bimbingan dan meridhoi semua usaha luhur yang kita lakukan.

Selamat Hari Kesehatan Nasional, “Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat”

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Waramatullahi Wabarakatuh,

MENTERI KESEHATAN RI

ttd

Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek,Sp.M(K)

 Hari Kesehatan Nasional Ke-52 Kota Cirebon

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RENSTRA 2014-2018

BAB   I

PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang

              Pemerintah selalu berupaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat karena kesehatan adalah hak dan investasi, dan semua warga negara berhak atas kesehatannya, untuk itu maka pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.

              Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan juga antara lain untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat secara efektif dan efisien, agar semua lapisan masyarakat memperoleh layanan kesehatan secara mudah.

              Meningkatnya persaingan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan telah mendorong puskesmas agar dikelola secara profesional. Selain itu, masih adanya kelemahan dalam manajemen puskesmas, seperti sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya, sumber daya keuangan belum mencukupi, sistem informasi masih dilakukan secara manual dan sarana/prasarana puskesmas masih belum sesuai dengan kebutuhan. Dalam era otonomi, Puskesmas didorong untuk menyusun perencanaan yang matang sesuai dengan analisis situasi setempat dalam bentuk rencana strategis (renstra) puskesmas

              Dengan berpedoman pada dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Cirebon tahun 2014 – 2018 ( Renstra Dinkes 2014 – 20018 ), maka disusunlah rencana Strategis untuk mengantisipasi permasalahan kesehatan ditingkat Puskesmas. Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Jagasatru dibuat untuk masa kerja lima tahun mendatang.

              Renstra Puskesmas Jagasatru merupakan Dokumen Perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program – program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Puskesmas dengan dorongan peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2014 – 2018. Renstra ini dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas Jagasatru dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dirasakan masyarakat.

              Adapun maksud penyusunan Renstra ini adalah tersedianya dan tersusunnya dokumen perencanaan kesehatan.  Sedangkan tujuan penyusunan Renstra adalah tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan kondisi atau masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.

  1. Dasar Hukum

              Renstra merupakan dokumen perencanaan teknis-strategis yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahan daerah secara terencana dan bertahap.

              Berdasarkan PP 108 ayat 1 : Rencana Strategik atau dokumen perencanaan daerah lainnya yang disahkan oleh DPRD dan Kepala Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra, adalah rencana lima tahunan yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan daerah.

Dasar Hukum lainnya adalah :

  • Undang-undang no. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
  • Undang-undang kesehatan no. 36 Tahun tentang Kesehatan.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah , Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
  • KEPMENKES RI No. 1457/MENKES/SK/X/2003 .Tentang: SPM Bidang kesehatan di Kabupaten/Kota tanggal 10 Oktober 2003. menggantikan Kepmenkes dan Kesos No. 1747/SK/XII/2000. Tentang: Pedoman Penetapan SPM Bidang kesehatan di Kabupaten/Kota.
  • Peraturan Daerah Kota Cirebon no. 12 Tahun 2008. tentang Rincian Urusan Pemerintah yang dilaksanakan Pemerintahan Kota Cirebon
  • Peraturan Daerah Kota Cirebon no. 14 Tahun 2008. tentang Dinas-dins Daerah pada pemerintah Kota Cirebon
  • Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
  • Keputusan Walikota Cirebon no. 23 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.
  • Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) Tahun 2009
  • Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Rencana Strategis Kota Cirebon Tahun 2003 – 2008.

  1. Pengertian Umum

Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Walikota Cirebon, nomor 43 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Kesehatan Kota Cirebon adalah :

UPTD Puskesmas sebagai unsur pelaksana teknis mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional urusan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya meliputi; Upaya Pelayanan Kesehatan wajib dan Pengembangan diantaranya :  Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan pemberantasan penyakit, Imunisasi, pengobatan dan penyuluhan kesehatan.

  1. SISTEMATIKA RENSTRA

BAB     I  Pendahuluan

  1. Latar Belakang
  2. Dasar Hukum
  3. Pengertian Umum
  4. Sistematika Renstra

BA      II  Gambaran Umum Organisasi

  1. Tupoksi
  2. Evaluasi Umum ( Internal dan Eksternal )
  3. Isu – isu Strategis

BAB  III   Visi, Misi, Nilai, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

BAB IV   Kesimpulan, Rekomendasi dan Harapan

BAB  II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

 

 

  1. Tugas Pokok dan Fungsi ( TUPOKSI )

1.1.    Tugas Pokok Dan Fungsi Puskesmas

Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan  Walikota Cirebon, nomor 43 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Kesehatan Kota Cirebon adalah :

UPTD Puskesmas sebagai unsur pelaksana teknis mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional urusan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya meliputi; Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan pemberantasan penyakit, Imunisasi, pengobatan dan penyuluhan kesehatan.

Tugas Pokok:

  1. Perencanaan kegiatan kerja UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat
  2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pembinaan pengembangan upaya kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya meliputi : Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan pemberantasan penyakit, Imunisasi, pengobatan dan penyuluhan kesehatan.
  3. Pembagian tugas pelaksanaan UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat
  4. Pembimbingan pelaksanaan tugas UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat
  5. Pemeriksanaan dan pengawasan pelaksanaan urusan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pembinaan pengembangan upaya kesehatan diwilayah kerjanya meliputi : Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan pemberantasan penyakit, Imunisasi, pengobatan dan penyuluhan kesehatan.
  6. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pembinaan pengembangan upaya kesehatan diwilayah kerjanya meliputi : Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan pemberantasan penyakit, Imunisasi, pengobatan dan penyuluhan kesehatan.
  7. Pengoreksian pelaksanaan tugas UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat.
  8. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya
  9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat dan.
  10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat membawahkan :

     –  Sub Bagian Tata Usaha

  1. Susunan Organisasi Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon:

Kepala Puskesmas membawahkan:

  1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, mambawahkan:
  2. Pelaksana Administrasi
  3. Pelaksana Kepegawaian
  4. Pelaksana Pengadaan dan Pemeliharaan Barang
  5. Koordinator Pencegahan dan Pemberaantasan Penyakit
  6. Surveilans Epidemiologi
  7. Imunisasi
  8. ISPA
  9. TB Paru
  10. Diare
  11. Demam Berdarah Dengue
  12. Kusta
  13. HR HIV AIDS
  14. Koordinator Kesehatan Keluarga
    1. KIA dan KB
    2. MTBS
    3. Gizi
    4. UKS
    5. Lansia
  15. Koordinator Pelayanan Kesehatan
    1. Kefarmasian
    2. Loket Pendaftaran
    3. Poli Umum
    4. Poli Gigi
    5. UKGS
    6. Promosi Kesehatan
    7. Laboratorium
    8. PHN
    9. Kesehatan Jiwa
  16. Koordinator Kesehatan Lingkungan
    1. Kesehatan Lingkungan
    2. Klinik Sanitasi

  1. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi
  1. Kepala Puskesmas
  2. Tugas Pokok

Melaksanakan kebijakan Operasional sebagian tugas dinas dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pembinaan pengembangan upaya kesehatan masyarakat secara paripurna di Wilayah Kerja

  1. Fungsi
  • Penyusunan Rencana kegiatan UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat
  • Pelaksanaan memimpin penyelenggaraan tehnis operasional dan Fungsional tugas – tugas UPTD Puskesmas
  • Pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat
  • Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan UPTD Puskesmas dan Unit kerja lain dibidang tugasnya
  • Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya
  • Perumusan kebijakan petunjuk tekhnis dibidang tugas UPTD Puskesmas
  • Pemfasilitasian kepada perangkat instansi vertikal, otonom dan masyarakat dalam lingkup bidang tugasnya
  • Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas UPTD Puskesmas
  • Pelaporan pelaksanaan tugas UPTD
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kebijakan kepala Dinas dan peraturan perundang- undangan.
  • Memberikan penilaian pegawai PTT, CPNS dan PNS dilingkungan Puskesmas ( DP 3 )
  • Pengelolaan dukungan teknis dan administratif.

  1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
    1. Tugas Pokok

Memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD

  1. Fungsi
  • Perencanaan kegiatan kerja sub Bagian Tata Usaha meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan.
  • Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan.
  • Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan.
  • Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan.
  • Pembimbingan pelaksanaan tugas sub Bagian Tata Usaha
  • Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha
  • Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya.
  • Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Pelaksana Administrasi
    1. Tugas Pokok

Pelaksana aktifitas administrasi dan pelaporan SP3 di Puskesmas

  1. Fungsi
  • Pengelolaan persuratan puskesmas:
  • Pencatatan surat masuk di buku surat masuk
  • Pembuatan kartu disposisi agar di tindaklanjuti oleh kepala Puskesmas untuk intruksi selanjutnya.
  • Pencatatan surat keluar di buku surat keluar
  • Penomoran surat keluar
  • Pengiriman surat ke tempat tujuan
  • Menerima laporan program dari tiap unit pelayanan dan pelaksana program
  • Memeriksa laporan yang diterima
  • Memasukkan data ke dalam format SP3
  • Menyusun laporan tahunan dan perencanaan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Pelaksana Kepegawaian
  1. Tugas Pokok

Mengkoordinasi semua aktifitas Kepegawaian di lingkungan puskesmas

  1. Fungsi
    • Perencanaan program dan rencana operasional kepegawaian Puskesmas:
    • Pengendalian dan pengkoordinasian kepegawaian puskesmas;
  1. Menyusun Arsip Kepegawaian
  2. Membuat usulan kenaikan pangkat / golongan
  3. Membuat usulan kenaikan gaji berkala
  4. Membuat usulan SKUMPTK (Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga)
  5. Membuat SKP yang telah dinilai oleh kepala Puskesmas
  6. Membuat Surat Cuti Karyawan
  7. Membuat Daftar Urutan Kepangkatan
  8. Membuat Buku Induk Pegawai
  • Pengelolaan dukungan teknis dan administrative kepegawaian

  1. Pelaksana Pengadaan dan Pemeliharaan Barang
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan kegiatan pengelolaan barang, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan pengelolaan barang

  1. Fungsi
  • Pendataan kebutuhan alat medis dan non medis dari setiap unit di Puskesmas Jagasatru setahun sekali.
  • Pengajuan kebutuhan alat-alat tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Cirebon untuk satu tahun anggaran
  • Pengajuan kebutuhan insidentil alat medis dan non medis  yang harus segera diadakan untuk kelancaran pelayanan kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
  • Penerimaan dan pemeriksaan alat-alat medis dan non medis yang diserahkan oleh Dinas Kesehatan.
  • Pelaksanaan pencatatan alat-alat yang diterima tersebut kedalam buku inventaris barang.
  • Pendistribusian alat-alat tersebut ke unit yang membutuhkan.
  • Pencatatan alat yang baru diterima ke dalam  Kartu Inventaris Ruangan.
  • Penerimaan laporan kerusakan alat medis dan non medis dari setiap unit di Puskesmas Jagasatru
  • Pengkoordinasian perbaikan kerusakan alat-alat tersebut dan kalau tidak bisa diatasi melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kota Cirebon untuk ditindak lanjuti.
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Koordinator Pencegahan dan Pemberaantasan Penyakit
    1. Tugas Pokok
  • Mengkoordinasi pelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (Surveilans Epidemiologi, Imunisasi, ISPA, TB Paru, Diare, DBD, Kusta, HR HIV / AIDS, Malaria dan Rabies).
  • Mengkoordinasi pencatatan dan pelaporan program
  • Melaporkan hasil koordinasi kepada Kepala Puskesmas Jagasatru
    1. Fungsi
  • Pemantauan pelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit [ P2P ]
  • Pemantauan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
  • Pengkoordinasian permasalahan setiap pemegang Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
  • Pengkoordinasian permasalahan yang ditemukan dan pemecahan masalahnya dengan Kepala Puskesmas Jagasatru
  • Pengkoordinasian rencana tindak lanjut kegiatan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
  • Pelaksanaan evaluasi hasil cakupan seluruh Program  P2P
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Surveilans Epidemiologi
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan kegiatan surveilans Epidemiologi, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan Surveilans Epidemiologi

  1. Fungsi
  • Perencanaan kegiatan surveilans epidemiologi di Puskesmas
  • Pelaksanaan temuan Kasus, yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan, Laporan Masyarakat, lintas program dan sektoral terkait
  • Pencatatan temuan kasusdi Format Pengaduan yang berisi tentang penjelasan kasus.
  • Penanganan kasus pengaduan yang disetujui oleh Kepala Puskesmas untuk.
  • Pelaksana melakukan Kunjungan Lapangan bersama program terkait.
  • Pelaksana Program SE bersama program terkait menganalisa hasil kunjungan.
  • Penentukan dan melaksanakan tindakan penyelesaian atas masalah yang ada.
  • Pembuatan laporan tindakan bersama tim diketahui oleh Kepala Puskesmas.
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Imunisasi
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan program, menyelenggarakan pelayanan imunisasi, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi  hasil  cakupan program imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru .

  1. Fungsi
  • Perencanaan program imunisasi di  Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru.
  • Pelaksanaan pelayanan Imunisasi .
  • Pelaksanaan pendataan sasaran Imunisasi di Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru
  • Perencanaan kebutuhan vaksin di Puskesmas
  • Pelaksanaan pengambilan dan penyimpanan Vaksin
  • Pengelolaan rantai vaksin
  • Pencatatan stok vaksin
  • Pencatatan suhu vaksin.
  • Pelaksanaan sweeping bagi sasaran imunisasi yang tidak kontak ke Petugas Puskesmas.
  • Pembuatan grafik Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS) cakupan imunisasi.
  • Penyelenggaraan pertemuan lintas program dan lintas sektor untuk pengevaluasian grafik PWS Imunisasi.
  • Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan.
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. ISPA
  2. Tugas Pokok

Membuat perencanaan program ISPA dan  melakukan pencarian, penemuan  dan pendeteksian dini kasus serta mengawas, mengendalikan dan mengevaluasi kasus ISPA Pneumonia.

  1. Fungsi
  • Pendeteksian dini  kasus ISPA Pneumonia.
  • Pelaksanaan kunjungan rumah penderita bersama Tim Terpadu Puskesmas Jagasatru
  • Penyuluhan pada penderita atau keluarga tentang pencegahan dan pengobatan penyakit ISPA Pneumonia
  • Pencatatan hasil kunjungan ke dalam Buku Visum
  • Penganalisaan kasus bersama Tim Terpadu Puskesmas Jagasatru untuk membuat rencana tindak lanjut
  • Pembuatan Asuhan Keperawatan kasus ISPA Pneumonia.
  • Pencatatan dan Pelaporan kasus ISPA Pneumonia
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. TB Paru
    1. Tugas Pokok

Melakukan perencanaan program, melaksanakan pelayanan pengobatan TB Paru, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi keberhasilan pengobatan TB Paru

  1. Fungsi
    1. Pencarian kasus TB Paru
  • Penindaklanjutan rujukan pasien   TB Paru dari Poli Umum.
  • Pelaksanaan konseling  kepada Penderita TB Paru dan keluarganya.
  • Penetapan anggota keluarga penderita yang akan bertindak sebagai Pemantau Makan Obat (PMO)
  • Pemberian Formulir Persetujuan (informed concent) untuk ditandatangani penderita yang setuju untuk menjalani pengobatan TB Paru.
  • Pelaksanaan kunjungan ke rumah penderita  bersama  dengan Petugas Surveilans Epidemiologi, Sanitarian dan  petugas PHN (Public Health Nursing).
  • Pelaksanaan survai kontak TB Paru kepada seluruh anggota keluarga penderita
  • Pembuatan Asuhan Keperawatan dan pengobatan penderita TB Paru.
  • Penilaian hasil evaluasi laboratorium akan keberhasilan pengobatan TB Paru dalam kurun waktu dua bulan, lima bulan dan enam bulan setelah pengobatan dimulai.
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Diare
    1. Tugas Pokok

Melakukan perencanaan program, melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan penderita Diare

  1. Fungsi
  • Pendeteksian dini kasus Diare
  • Pencatatan kejadian/kasus di buku register
  • Penyuluhan tentang cara pemberian oralit atau cara pembuatan larutan gula garam di Klinik Sanitasi
  • Pelaksanaan rujukan ke Rumah Sakit pada kasus  diare dengan dehirasi  berat oleh Dokter di Poli Umum .
  • Pelacakan kasus dengan kunjungan lapangan ke lokasi penderita diare bersama Tim Terpadu Puskesmas Jagasatru
  • Pengisian Form Rehidrasi Rumah tangga sesuai dengan kondisi di lapangan
  • Pencatatan hasil kunjungan lapangan pada buku visum
  • Pelaksanaan analisis kasus bersama koordinator Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
  • Penyampaian hasil kunjungan dan hasil analisis kepada Kepala Puskesmas
  • Pencatatan dan Pelaporan Program Diare
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Demam Berdarah Dengue
    1. Tugas Pokok

Melakukan perencanaan program, melaksanakan kegiatan program DBD, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil cakupan  Program DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru

  1. Fungsi
    • Pendeteksian dini suspek kasus Demam Berdarah, baik yang ditemukan di Poli Umum  maupun yang ditemukan  dari laporan masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.
    • Pelaksanaan rujukan untuk pemeriksaan Laboratorium oleh Dokter di Poli Umum.
    • Pengkajian hasil pemeriksaan laboratorium  oleh Dokter .
    • Pelaksanaan rujukan ke Rumah Sakit  oleh Dokter  apabila hasil Laboratorium menunjang ke arah DBD .
    • Penyelidikan Epidemiologi ke Lokasi radius 100 meter dari rumah penderita apabila kasus rujukan tersebut positif DBD .
    • Pengkoordinasian hasil penyelidikan epidemiologi dengan Kepala Puskesmas
    • Penyampaian laporan hasil penyelidikan epidemiologi ke Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Cirebon, untuk penentuan akan dilakukan atau tidaknya fogging focus.
    • Penyuluhan pra fogging kepada masyarakat  di wilayah setempat.
    • Pengkoordinasian pelaksanaan fogging focus bersama petugas dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon .
    • Pelaksanaan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) mingguan di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru yang dilakukan oleh kader kesehatan dan hasilnya dilaporkan ke Puskesmas pada akhir minggu ke empat setiap bulan.
    • Pelaksanaan rekapitulasi data hasil cakupan PJB dari seluruh RW.
    • Pembuatan grafik kasus DBD dan grafik hasil cakupan PJB untuk kemudian dilakukan analisis
    • Pemaparan grafik-grafik tersebut dalam pertemuan Lintas program dan Lintas sektor
    • Pengambilan Abate ke Dinkes Kota Cirebon dan mendistribusikannya ke masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru.
    • Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Program DBD.
    • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Kusta
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan program, melaksanakan kegiatan penatalaksanaan penderita Kusta dan mengevaluasi hasil kegiatan program kusta

  1. Fungsi
  • Pencarian kasus baru kusta lewat Survai kasus ( Case Survey ), survei kontak dan survai pada anak sekolah ( School Survey)
  • Pelaksanaan rujukan Suspek Kusta ke  Wasor (Pengawas Operasional) Dinkes Kota Cirebon .
  • Pengobservasian suspek selama  3 bulan
  • Pengklasifikasian tipe Kusta [ PB / MB]
  • Pelaksanaan Konseling tentang perjalanan penyakit, proses pengobatan dan efek samping Obat
  • Permintaan obat ke Bidang P2P untuk diambil di UPTD Farmasi
  • Pengajuan informed concent [ formulir persetujuan ] untuk ditandatangani penderita yang setuju untuk menjalani pengobatan Kusta .
  • Pelaksanaan asuhan keperawatan dan pengobatan kusta sesuai dengan instruksi dokter .
  • Pelaksanaan kunjungan rumah penderita beserta tim terpadu dan dokter Puskesmas Jagasatru
  • Pelaksanaan survai kontak kepada seluruh anggota keluarga yang serumah .
  • Pencatatan hasil pemeriksaan survai kontak pada kartu penderita .
  • Pemeriksaan kecacatan penderita kusta setiap bulan pada saat pengambilan obat rutin MDT (Multi Drug Therapy)
  • Pencatatan dan pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. HR HIV AIDS
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan pelayanan program HR HIV/AIDS, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi  hasil kegiatan program

  1. Fungsi
  • Pendeteksian dini kasus HIV/AIDS
  • Pelaksanaan konsultasi VCT [ Volunteer Counceling & Testing ]
  • Pemeriksaan dan pengobatan kasus-kasus Infeksi oportunistik yang ringan.
  • Pelaksanaan tindakan medis bila diperlukan
  • Pelaksanaan rujukan ke institusi Pelayanan Lanjutan .
  • Pendistribusian obat Anti Retro Viral bagi penderita yang tidak bersedia kontak dengan Rumah Sakit Umum Gunung Jati Cirebon .
  • Pendampingan klien dan keluarganya .
  • Pelaksanaan konsultasi / konseling kepada keluarga Penderita .
  • Pelaksanaan kegiatan preventif dan promotif HIV/AIDS untuk masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas  Jagasatru .
  • Penyelenggaraan pertemuan keluarga penderita [ Family Gathering ]
  • Pemotivasian perubahan perilaku penderita yang masih aktif menggunakan narkoba.
  • Pemfasilitasian pemberdayaan Orang Dengan HIV/AIDS [ODHA] melalui pelatihan-pelatihan keterampilan.
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Koordinator Kesehatan Keluarga
    1. Tugas Pokok
  • Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan seluruh Program Kesehatan Keluarga (KIA/KB, MTBM, MTBS, Gizi, UKS dan Lansia).
  • Mengkoordinasi pencatatan dan pelaporan program
  • Melaporkan hasil koordinasi kepada Kepala Puskesmas Jagasatru
    1. Fungsi
  • Pemantauan pelaksanaan Program Kesehatan Keluarga.
  • Pemantauan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Program
  • Pengkoordinasian permasalahan setiap pemegang Program Kesehatan Keluarga
  • Pengkoordinasian permasalahan yang ditemukan dan pemecahan masalahnya dengan Kepala Puskesmas Jagasatru
  • Pengkoordinasian rencana tindak lanjut kegiatan Program Kesehatan Keluarga
  • Pelaksanaan evaluasi  hasil cakupan Program Kesehatan Keluarga

  1. KIA dan KB
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan program, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan program KIA dan KB

  1. Fungsi
  • Perencanaan program KIA dan KB.
  • Persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk pelayanan .
  • Pelaksanaan tindakan  Pencegahan Infeksi pada seluruh proses pelayanan  KIA dan KB .
  • Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru
  • Pelayanan program Keluarga Berencana
  • Pembuatan Asuhan Kebidanan .
  • Pelayanan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda) untuk bayi usia 0 sampai dengan dua bulan
  • Penyelenggaraan RSBM ( Rumah Sakit Berbasis Masyarakat )  di Puskesmas Jagasatru yang operatornya adalah dokter spesialis  kandungan dan dokter spesialis anak  .
  • Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan VDRL pada Ibu Hamil.
  • Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan Pap smear .
  • Pelaksanaan konsultasi [ konseling ] kepada klien .
  • Pelayanan dan pengobatan kelainan  reproduksi sesuai dengan kewenangan dan atas ijin Dokter  serta dilaksanakan sesuai Protap Pengobatan .
  • Pelaksanaan rujukan kasus yang tidak bisa ditangani oleh Bidan .
  • Pembuatan dan penganalisaan Grafik Pemantauan Wilayah Setempat  ( PWS) KIA
  • Pemaparan Grafik PWS  kepada kader Posyandu
  • Pencatatan dan pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. MTBS
    1. Tugas Pokok

Melakukan pelayanan kesehatan terhadap terhadap balita sakit usia 2 bulan sampai 60 bulan

  1. Fungsi
  • Persiapan alat alat medis dan non medis yang diperlukan untuk pelayanan
  • Pelaksanaan anamnesa
  • Penimbangan Berat Badan klien
  • Pemeriksaan fisik
  • Pengklasifikasian penyakit klien
  • Pemberian konseling kepada orang tua klien .
  • Pelaksanaan pengobatan sesuai standar operasional prosedur .
  • Pelaksanaan rujukan ke poli lain
  • Penggalangan kerjasama Lintas Program
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Gizi
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan program, melaksanakan pelayanan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil cakupan program Gizi

  1. Fungsi
    • Perencanaan program gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru .
  • Pembinaan dan pengawasan kegiatan penimbangan Balita di Posyandu
  • Pendeteksian dan pengintervensian dini Tumbuh Kembang Balita di Wilayah Kerja
  • Pembinaan Kadarzi [ Keluarga Sadar Gizi ]
  • Pengumpulan data indikator Kadarzi yang sudah dilaksanakan oleh Kader Posyandu .
  • Pemberian Makanan Tambahan [ PMT ] Penyuluhan untuk seluruh Balita di Posyandu .
  • Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan bagi Balita gizi buruk
  • Pendistribusian vitamin A kepada seluruh Balita usia enam bulan ke atas setiap bulan Februari dan Agustus.
  • Pelaksanaan konseling Gizi
  • Pendistribusian Makanan Pendamping Air Susu Ibu [ MP-ASI ] untuk bayi usia 6 – 11 bulan dan Balita usia 12 – 23 bulan yang berasal dari Keluarga Miskin .
  • Pemantauan Garam Beryodium di masyarakat , Rumah Tangga dan pedagang Kaki Lima
  • Pendataan Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi
  • Pembuatan dan penganalisaan Grafik Pemantauan Wilayah Setempat  [PWS] Gizi
  • Pemaparan Grafik PWS Gizi  pada pertemuan Lintas Program dan Lintas sektoral
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. UKS
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan kegiatan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan Kesehatan Anak

  1. Fungsi
  • Perencanaan kegiatan program Kesehatan Anak
  • Pendataan sasaran .
  • Penjaringan anak sekolah yang dilaksanakan sekali dalam setahun .
  • Pengambilan dan pendistribusian Obat Cacing untuk anak kelas 1 SD.
  • Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja untuk siswa SD sampai SLTA atau yang sederajat.
  • Pemantauan anak balita dari umur 2 tahun sampai dengan pra sekolah.
  • Pemeriksaan SDIDTK dari bayi sampai dengan anak pra sekolah
  • Pemeriksaan kelainan refraksi kelas 5 SD/MI
  • Pemeriksaan berkala dilaksanakan 2 kali dalam setahun
  • Pelatihan dan pembinaan dokter kecil setiap tahun
  • Pembinaan panti dan SLB
  • Pelayanan konseling anak remaja baik dari sekolah maupun masyarakat
  • Pengisian kohort anak balita. dari umur 1 tahun sampai 5 tahun
  • Pemberian tablet Fe bagi rematri
  • Pencatatan dan pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Lansia
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan pelayanan kesehatan Lansia, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan program Lansia

  1. Fungsi
  • Perencanaan program Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru
  • Pelayanan kesehatan lansia di Poli Lansia dan di Posbindu ( Pos Pembinaan Terpadu)
  • Pelaksanaan rujukan kasus Lansia ke Poli lainnya atau ke Institusi Pelayanan Lanjutan.
  • Pembuatan Asuhan Keperawatan pasien Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru .
  • Pelaksanaan pengobatan sesuai dengan Standar operasional prosedur .
  • Pencatatan dan pelaporan.
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Koordinator Pelayanan Kesehatan
    1. Tugas Pokok
  • Mengkoordinasi pelaksanaan Kegiatan seluruh Program Pelayanan Kesehatan (pendaftaran, poli umum, poli gigi,  program UKGS, promosi kesehatan, laboratorium, kesehatan jiwa, PHN ).
  • Mengkoordinasi pencatatan dan pelaporan
  • Melaporkan hasil koordinasi kepada Kepala Puskesmas Jagasatru
    1. Fungsi
  • Pemantauan pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan.
  • Pemantauan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Program Pelayanan Kesehatan
  • Pengkoordinasian permasalahan setiap pemegang Program Pelayanan Kesehatan
  • Pengkoordinasian permasalahan yang ditemukan dan pemecahan masalahnya dengan Kepala Puskesmas Jagasatru
  • Pengkoordinasian rencana tindak lanjut kegiatan Progarm Pelayanan Kesehatan
  • Pelaksanaan evaluasi seluruh hasil cakupan Program Pelayanan Kesehatan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Kefarmasian
  2. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan kegiatan kefarmasian, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan kefarmasian

  1. Fungsi
  • Pembuatan perencanaan kebutuhan obat tahunan.
  • Pemantauan persediaan obat ( Stock opname )
  • Penyediaan obat-obatan untuk pelayanan kefarmasian harian
  • Pelayanan resep yang masuk ke Loket Obat .
  • Pencatatan pengeluaran dan pemasukan obat .
  • Pencatatan pengeluaran obat harian
  • Pembuatan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) pada setiap akhir bulan .
  • Pembuatan laporan pemakaian obat Narkotika dan Psikotropika
  • Pengambilan obat ke UPTD Farmasi
  • Pendataan dan pengembalian obat kadaluarsa ke UPTD Farmasi
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Loket Pendaftaran
    1. Tugas Pokok

Melaksanakan aktifitas pelayanan Loket   Pendaftaran  Puskesmas Jagasatru

  1. Fungsi
  • Pelaksanaan persiapan kelengkapan pendaftaran.
  • Pemanggilan pasien sesuai nomor urut.
  • Pencatatan identitas pasien baru .
  • Pencatatan kunjungan pasien sesuai dengan poli yang dituju.
  • Pengambilan kartu status pasien sesuai nomor medrec .
  • Penyerahan kartu status pasien ke petugas masing-masing poli.
  • Pencatatan dan pelaporan harian / bulanan
  • Penghitungan hasil retribusi harian .
  • Penyesuaian pengeluaran karcis retribusi dengan jumlah uang hasil retribusi yang diterima.
  • Penyetoran 40% dari hasil retribusi ke pengelola keuangan Puskesmas Jagasatru sebulan sekali.
  • Penyetoran hasil retribusi ke Dinas Kesehatan Kota Cirebon setiap hari.
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Poli Umum
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan pelayanan kesehatan dasar, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan Poli Umum Puskesmas Jagasatru

  1. Fungsi
  • Perencanaan kebutuhan barang dan alat medis untuk pelayanan di Poli Umum .
  • Pelaksanaan tindakan Pencegahan Infeksi pada seluruh proses Pelayanan di Poli Umum .
  • Pelaksanaan anamnesa kepada Pelanggan
  • Pemeriksaan fisik Pelanggan
  • Penegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik diatas .
  • Pelaksanaan tindakan medis bila diperlukan
  • Pemberian pengobatan
  • Pelaksanaan rujukan Pelanggan ke Poli lain  di Puskesmas Jagasatru atau ke Institusi   Pelayanan lanjutan                    .
  • Pengkoordinasian pembuatan rekapitulasi data pelanggan sesuai kriteria
  • Pengevaluasian hasil kegiatan pelayanan di Poli Umum
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Poli Gigi
    1. Tugas Pokok

Membantu kegiatan pelayanan  Kesehatan Gigi di Poli Gigi  Puskesmas Jagasatru

  1. Fungsi
  • Persiapan alat dan bahan untuk pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Jagasatru .
  • Pelaksanaan tindakan Pencegahan Infeksi pada seluruh proses pelayanan di Poli Gigi .
  • Pencatatan data pasien ke buku register kunjungan
  • Pelaksanaan anamnesa .
  • Pemeriksaan Tensi darah untuk pasien yang akan dilakukan pencabutan Gigi .
  • Pelaksanaan tindakan medis gigi sesuai standar operasional  prosedur Perawat Gigi
  • Pencatatan hasil pemeriksaan pasien di buku register dan kartu status pasien
  • Pelaksanaan penyuluhan Kesehatan Gigi untuk perorangan dan kelompok di Wilayah Kerja
  • Pengumpulan sampah medis yang akan diserahkan ke Sanitarian untuk dikelola lebih lanjut .
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. UKGS
    1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan program, melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil  cakupan program UKGS dan UKGMD di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru

  1. Fungsi
  • Pengkoordinasian dengan pihak sekolah TK, SD, MI, MTs, dan MAN di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru bekerjasama dengan Petugas UKS
  • Pengkoordinasian dengan pihak kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru
  • Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah dan masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru
  • Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada kegiatan Penjaringan kesehatan anak Sekolah dan Masyarakat .
  • Pelaksanaan rujukan anak sekolah dan Masyarakat ke Poli Gigi Puskesmas Jagasatru apabila ditemukan kasus kelainan gigi dan mulut yang harus segera ditindak lanjuti  .
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Promosi Kesehatan
  2. Tugas Pokok :

Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan penyelenggaraan promosi kesehatan baik di dalam gedung dan diluar gedung.

  1. Fungsi :
  • Perencanaan operasional kegiatan promosi Kesehatan di Puskesmas.
  • Pelaksanaan penyuluhan kesehatan di dalam dan diluar gedung
  • Penggalangan kemitraan dengan lintas program dan lintas sector
  • Pendataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  • Pemaparan hasil cakupan PHBS kepada para kader dan tokoh masyarakat
  • Penggalangan kemitraan dengan tokoh masyarakat untuk menindak lanjuti hasil cakupan PHBS yang rendah di Rw tertentu agar ikut berperan dalam memotivasi masyarakat ber- PHBS.
  • Pengaturan penyelenggaraan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
  • Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
  • Pelaporan pelaksaan tugas kegiatan promosi Kesehatan;
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

  1. Laboratorium
  1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan pelayanan , mengawasi , mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan Laboratorium Puskesmas Jagasatru

  1. Fungsi
  • Perencanaan kebutuhan alat dan
  • Pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi pada seluruh proses pelayanan Laboratorium .
  • Pemeriksaan laboratorium sesuai standar operasional prosedur
  • Pewarnaan sputum suspek penderita TB Paru yang kemudian diserahkan ke Laboratorium PRM Puskesmas Kalijaga untuk tindak lanjut pemeriksaan BTA  .
  • Pembuatan apus darah tebal yang kemudian diserahkan ke Labkesda untuk  tindak lanjut pemeriksaan Malaria.
  • Pengumpulan dan pencatatan data rujukan spesimen beserta hasil pemeriksaan laboratoriumnya
  • Penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium kepada Petugas Pelayanan  Kesehatan
  • Pelaksanaan screening anak sekolah dan Ibu hamil untuk pendeteksian dini kasus penyakit yang harus segera ditindak lanjuti .
  • Penyuluhan manfaat pemeriksaan laboratorium  baik bagi perorangan maupun kelompok  .
  • Pengumpulan dan pengelolaan sampah medis di ruang Laboratorium  yang selanjutnya diserahkan kepada Petugas Sanitasi  untuk ditindak lanjuti pemusnahannya  .
  • Pencatatan dan pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. PHN
  1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan program Public Health Nursing [PHN], mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan program PHN

  1. Fungsi
  • Perencanaan program PHN di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru
  • Pelaksanaan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan komunitas
  • Pengkoordinasian pembuatan Asuhan Keperawatan oleh para Pelaksana Program terkait dan Petugas Bina Wilayah .
  • Pendataan KK rawan .
  • Pelaksanaan kunjungan ke rumah penderita kasus penyakit berbasis lingkungan bersama Tim Terpadu dan petugas pelaksana program terkait
  • Pelaksanaan monitoring pengisian Kantong Barcelona [ Kantong Deteksi RW rawan] yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dan petugas Bina Wilayah .
  • Penganalisaan data di Kantong Barcelona
  • Pemutasian kartu di Kantong Barcelona sesuai dengan proses Asuhan Keperawatan yang sedang berlangsung .
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Kesehatan Jiwa
  1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan program Kesehatan Jiwa, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan program Kesehatan Jiwa

  1. Fungsi
  • Pendeteksian dini kasus yang ditemukan di Poli Umum dan dari pelayanan Konseling Psikologi .
  • Pencatatan kasus di buku register
  • Kunjungan ke rumah penderita bersama dengan dokter
  • Penentuan dignosa
  • Pelaksanaan rujukan sesuai kasus
  • Pelaporan dan Pencatatan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Koordinator Kesehatan Lingkungan
  1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan program, melaksanakan sekaligus mengordinir  kegiatan Penyehatan Lingkungan, Penyehatan Makanan dan Minuman, Penyehatan Tempat-Tempat Umum dan Industri, Penyehatan Air serta melakukan pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian hasil kegiatan program Kesehatan Lingkungan di Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.

  1. Fungsi
  • Pengkoordinasian seluruh kegiatan Kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru
  • Pemeriksaan , pengawasan dan pembinaan Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru .
  • Pemeriksaan dan pengawasan sarana air minum dan jamban keluarga.
  • Pemeriksaan dan pengawasan Tempat-tempat Umum
  • Pemeriksaan dan pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan .
  • Pemeriksaan dan pengawasan Tempat Pembuangan Sampah Sementara
  • Pelaksanaan konseling di Klinik Sanitasi .
  • Pelaksanaan kunjungan ke rumah penderita penyakit berbasis lingkungan bersama dengan Tim Terpadu lainnya dan Pelaksana  Program Terkait .
  • Pengkoordinasian pengelolaan sampah medis dari semua Poli  di Puskesmas Jagasatru.
  • Pembuatan Laporan Program Kesehatan Lingkungan  bulanan, triwulan, semester dan tahunan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Kesehatan Lingkungan
  1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan program, melaksanakan  kegiatan Penyehatan Lingkungan, Penyehatan Makanan dan Minuman, Penyehatan Tempat-Tempat Umum dan Industri, Penyehatan Air serta melakukan pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian hasil kegiatan program Kesehatan Lingkungan di Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru

  1. Fungsi
    • Perencanaan Program Kesehatan Lingkungan
    • Pemeriksaan, pengawasan dan pembinaan Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru .
    • Pemeriksaan dan pengawasan sarana air minum dan jamban keluarga .
    • Pemeriksaan dan pengawasan Tempat-tempat Umum
    • Pemeriksaan dan pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan .
    • Pemeriksaan dan pengawasan Tempat Pembuangan Sampah Sementara
    • Pelaksanaan konseling di Klinik Sanitasi .
    • Pelaksanaan kunjungan ke rumah penderita penyakit berbasis lingkungan bersama dengan Tim Terpadu lainnya dan Pelaksana  Program Terkait .
    • Pengelolaan sampah medis dari semua Poli di Puskesmas Jagasatru.
    • Pembuatan Laporan Program Kesehatan Lingkungan  bulanan , triwulan ,semester dan tahunan
    • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

  1. Klinik Sanitasi
  1. Tugas Pokok

Membuat perencanaan, melaksanakan kegiatan Klinik Sanitasi, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan Klinik Sanitasi

  1. Fungsi
  • Perencanaan kegiatan Klinik sanitasi
  • Pencatatan registrasi klien
  • Pelayanan klien yang datang ke Puskesmas untuk konsultasi
  • Pelaksanaan konseling klinik sanitasi dengan penderita dan atau keluarga penderita
  • Penyimpulan permasalahan kesehatan klien dengan indikasi berhubungan dengan faktor lingkungan
  • Pemberian saran pemecahan sederhana, mudah dan murah sesuai dengan masalah kesehatan klien
  • Pembuatan jadwal kunjungan rumah keluarga klien/penderita bila diperlukan
  • Pelaksanaan kunjungan rumah keluarga klein/penderita bila diperlukan dan pemberian saran kepada keluarga penderita/klien
  • Pencatatan dan Pelaporan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

 

  1. Evaluasi Umum
  2. Lingkungan Internal
  3. Kekuatan
  • Memiliki visi, misi, struktur organisasi, dan uraian kerja (Tugas pokok dan fungsi) yang jelas .
  • Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana fisik yang memadai
  • Tersedianya SDM dgn latar belakang kesehatan (profesional).
  • Adanya SOP/SPM untuk acuan pelaksanaan tugas.
  • Budaya kerja staf yang sudah baik
  • Dukungan kader kesehatan dan tokoh masyarakat terhadap kegiatan kesehatan.
  • Kemitraan dengan kelurahan yang cukup baik.

  1. Kelemahan
  • Perencanaan program pembangunan kesehatan yang masih berorientasi budget (budget oriented).
  • Sistem lnformasi Kesehatan belum optimal, mulai dari proses pengumpulan data, pengolahan, penyajian dan analisis data.
  • Promosi kesehatan (seperti; PHBS) belum berjalan dengan baik
  • Koordinasi lintas program dan lintas sektor belum optimal.
  • Kompetensi Sumber Daya Manusia belum merata.
  • Perbedaan persepsi sakit antara Nakes dengan masyarakat.(masyarakat baru mau berobat bila sudah dalam kondisi sakit yang parah).
  • Penerapan sanksi / disiplin pegawai belum optimal.
  • Belum adanya sistem reward berbasis kinerja .

  1. Lingkungan Eksternal
  2. Peluang
  • Jumlah penduduk dengan sosial ekonomi menengah cukup besar
  • Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
  • Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu meningkat
  • Akses terhadap pelayanan kesehatan mudah dijangkau
  • Tersedianya anggaran puskesmas dari APBD II (pengembalian retribusi) BPJS, APBD I dan APBN serta sumber pembiayaan lain.

  1. Ancaman
  • Terbatasnya anggaran untuk operasional puskesmas
  • Ketergantungan masyarakat miskin dalam pembiayaan kesehatan dari pemerintah kota.
  • Tuntutan masyarakat terhadap jenis pelayanan kesehatan yang bermutu meningkat.
  • Meningkatnya jumlah penduduk miskin.
  • Letak geografis Kota Cirebon sebagai kota transit memudahkan pola penyebaran penyakit.

  1. Isu Strategis
  1. Masih mendominasinya penyakit menular, terutama yang berbasis lingkungan, misalnya kasus ISPA, Diare, TB- Paru, DBD dan penyakit infeksi lain .
  2. Prevalensi Gizi buruk masih diatas 1 % (berdasarkan indikator DEPKES digunakan menurut BB/TB target  DEPKES <1%.)
  3. Masih belum meratanya Perilaku Hidup Bersih Sehat di masyarakat, karena masih ditemukan 40,07 % rumah tidak sehat sehingga penyakit berbasis lingkungan masih memerlukan penanganan dan perhatian.
  1. Meningkatnya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan
  2. Masih terdapatnya pasien miskin yang tidak termasuk Jamkesmas berdasarkan data verifikasi
  1. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dengan peran posyandu purnama mandiri tahun 2013 sebesar 41,17 %
  2. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan melalui pendidikan formal dan non formal.

 

  1. MATRIKS SWOT STRATEGI PROGRAM :
  FAKTOR KEKUATAN FAKTOR KELEMAHAN
1.     Memiliki visi, misi, struktur organisasi, dan uraian kerja (Tugas pokok dan fungsi) yang jelas . 1.   Perencanaan program pembangunan kesehatan yang masih berorientasi budget (budget oriented).
2.     Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana fisik yang memadai 2.   Sistem lnformasi Kesehatan belum optimal, mulai dari proses pengumpulan data, pengolahan, penyajian dan analisis data.
3.     Tersedianya SDM dgn latar belakang kesehatan  (profesional). 3.   Promosi kesehatan (seperti; PHBS) belum berjalan dengan baik
4.     Adanya SOP/SPM untuk acuan pelaksanaan tugas. 4.   Koordinasi lintas program dan lintas sektor belum  optimal.
5.     Budaya kerja staf yang sudah baik 5.   Kompetensi Sumber Daya Manusia belum merata
6.     Dukungan kader kesehatan dan tokoh masyarakat terhadap kegiatan kesehatan. 6.   Perbedaan persepsi sakit antara Nakes dengan masyarakat.(masyarakat baru mau berobat bila sudah dalam kondisi sakit yang parah).
7.   Penerapan sangsi / disiplin pegawai belum optimal.
8.   Belum adanya sistem reward berbasis kinerja .
FAKTOR PELUANG STRATEGI

KEKUATAN + PELUANG

STRATEGI

 KELEMAHAN + PELUANG

1.   Jumlah penduduk dengan sosial ekonomi menengah cukup besar Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu bagi masyarakat termasuk kelompok masyarakat miskin.

 

Dayagunakan sarana yg memadai untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan

 

Optimalkan kader kesehatan untuk meningkatkan kegiatan kesehatan

 

 

 

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

 

 

Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna meningkatkan cakupan program dan dukungan untuk keberhasilan program kesehatan.

 

 

 

 

2.   Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
3.   Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu meningkat
4.   Akses terhadap pelayanan kesehatan mudah dijangkau
5.   Tersedianya anggaran puskesmas dari APBD II (pengembalian retribusi) BPJS, APBD I dan APBN serta sumber pembiayaan lain.
FAKTOR ANCAMAN STRATEGI

KEKUATAN + ANCAMAN

STRATEGI

KELEMAHAN + ANCAMAN

1.   Terbatasnya anggaran untuk operasional puskesmas Mengoptimalkan sistem / infrastruktur Puskesmas dengan mengacu pada profesionalism tenaga kesehatan.

 

Meningkatkan kemitraan dengan sarana pelayanan kesehatan swasta utk peningkatan pelayanan

 

 

 

 

Revitalisasi dan optimalisasi Posyandu melalui peningkatan kualitas ,kemampuan dan ketrampilan kader, serta kelengkapan sarana dan prasarana Posyandu.

 

Perencanaan kegiatan program disesuaikan berdasarkan data dan informasi yang akurat.

 

Optimalkan SOP untuk pelayanan kesehatan

 

 

 

 

2.   Ketergantungan masyarakat miskin dalam pembiayaan kesehatan dari pemerintah kota.
3.   Tuntutan masyarakat terhadap jenis pelayanan kesehatan yang bermutu meningkat.
4.   Meningkatnya jumlah penduduk miskin.
5.   Letak geografis Kota Cirebon sebagai kota transit memudahkan pola penyebaran penyakit.

 

 

BAB   III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

 

  1. Visi Puskesmas Jagasatru

Visi Puskesmas Jagasatru adalah sebagai berikut :

“ UPTD Puskesmas Jagasatru MITRA bagi masyarakat menuju Kota Cirebon yang RAMAH.”

MITRA (berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat)

RAMAH (Religius, Aman, Maju, Aspiratif, Hijau)

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Puskesmas Jagasatru yang berada ditengah-tengah pemukiman penduduk yang cukup padat, dan sebagian besar masyarakatnya adalah berdagang dan buruh. Keberadaannya harus menjadi puskesmas yang efektif dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, dan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat sesuai dengan mutu pelayanan dan profesional, termasuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat miskin. Responsif diartikan harus tanggap dan mampu menjawab terhadap berbagai permasalahan kesehatan yang berada diwilayah kerja Puskesmas Jagasatru.

Puskesmas Jagasatru  yang merupakan bentuk pelayanan publik  harus dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan  dengan pelayanan yang bermutu, adil dan merata.serta terjangkau secara ekonomi.

Dengan menerapkan pelayanan kesehatan yang bermutu diharapkan  masyarakat mendapat kepuasan sesuai dengan kebutuhan dan harapannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sejalan dengan visi dan misi Dinas Kesehatan Kota Cirebon yaitu ”Terwujudnya Masyarakat Sehat yang  Mandiri dan Berkeadilan Menuju Kota Cirebon  yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH)”.

  1. Misi Puskesmas Jagasatru :

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, dirumuskan beberapa Misi sebagai berikut :

  • Memberikan Pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
  • Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga & masyarakat
  • Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas

Dengan Visi dan Misi yang jelas, maka diharapkan arah pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dapat memberikan pelayanan dengan berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat dengan berperilaku RAMAH kepada masyarakat.

 

  1. Tujuan
  2. Tujuan Umum

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat yang ditandai dengan penduduknya yang hidup dengan perilaku sehat dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta memiliki derajat kesehatan yang optimal, terutama kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan keluarga miskin.

  1. Tujuan Khusus
  2. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka dan memilih serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima
  3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat dalam memberikan pelayanan.
  4. Memberdayakan individu dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri dan lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif

  1. Sasaran Pembangunan Kesehatan
  2. Meningkatnya secara bermakna kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki keadaan kesehatannya serta menjangkau pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan, melalui pemasyarakatan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS).
  3. Meningkatnya secara bermakna ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan, bayi memperoleh immunisasi lengkap, jumlah bayi ditimbang setiap bulan, jumlah penduduk dengan gizi seimbang, jumlah penduduk dengan buang air di jamban saniter, jumlah penduduk memperoleh air bersih, jumlah pemukiman bebas dari vektor demam berdarah, jumlah penduduk menjadi peserta Jamkesmas,
  4. Meningkatnya jumlah wilayah/kawasan sehat, tempat-tempat umum sehat, tempat kerja sehat, rumah sehat, sarana sanitasi, sarana air minum, sarana pembuangan limbah, lingkungan sosial termasuk pergaulan sehat dan keamanan lingkungan, sehinggan masyarakat terbebas dari penyakit yang berbasis lingkungan.
  5. Meningkatnya kerjasama lintas sektor dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, kontribusi positif dari masyarakat terhadap kesehatan, serta membaiknya perilaku dan lingkungan hidup yang kondusif bagi terwujudnya masyarakat sehat
  6. Meningkatnya status gizi masyarakat, dan menurunnya angka angka kesakitan pada ibu hamil.
  7. Tersedianya data dan informasi yang akurat melalui pengumpulan dan pengolahan data yang benar guna menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Jagasatru.

            Sebagai penjabaran dari Visi UPTD Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

  • Memberikan Pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
  • Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga & masyarakat
  • Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas

            Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta hukum kesehatan. Fungsi-fungsi administrasi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

  1. Strategi dan Kebijakan

            Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Puskesmas Jagasatru pada tahun 2018, serta sesuai misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2014 – 2018 akan ditempuh strategi dan kebijakan, yaitu melakukan pemberdayaan seluruh staf Puskesmas Jagasatru yaitu:

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu bagi masyarakat termasuk kelompok masyarakat miskin. Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Sandar Pelayanan Minimal (SPM). Peningkatan Upaya Pelayanan Kesehatan yang dipadukan secara serasi dan seimbang, dengan prioritas upaya kesehatan bagi penduduk miskin, peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, penanggulangan masalah gizi pada balita dan ibu, pencegahan dan penyakit menular, serta upaya peningkatan kesehatan lingkungan pemukiman, terutama penduduk yang tinggal di daerah kumuh, melalui kerjasama dengan kelurahan dan masyarakat termasuk swasta
  2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Peningkatan promosi kesehatan, dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat.
  3. Revitalisasi dan optimalisasi Posyandu melalui peningkatan kualitas, kemampuan dan ketrampilan kader, serta kelengkapan sarana dan prasarana Posyandu.
  4. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak termasuk swasta, guna meningkatkan cakupan program dan dukungan untuk keberhasilan program kesehatan. Dengan cara pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan, agar masyarakat dan swasta mampu secara mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan kesehatan; seperti dana sehat untuk kegiatan Kampung Siaga.
  5. Mengoptimalkan sistem/infrastruktur Puskesmas dengan mengacu pada profesionalisme sumber daya manusia kesehatan yang ada, ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, sehinga mampu melaksanakan tugas pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan Standard Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.
  6. Perencanaan kegiatan program kesehatan berdasarkan data dan informasi yang akurat merupakan upaya untuk menyusun perencanaan kesehatan yang berdasarkan kepada “ akar “ masalah yang ditemukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Sedangkan beberapa program sebagai strategi yang relevan dengan sasaran  yang telah ditetapkan yaitu program dan kegiatan sebagai berikut :

  1. Program Wajib yang dilaksanakan di  Puskesmas Jagasatru  meliputi :
  2. Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
  • Penyelenggaraan promosi kesehatan melalui kegiatan di Posyandu
  • Pembinaan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  1. Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman melalui program Siaga Kesehatan Lingkungan
    1. Penyehatan Tempat -Tempat Umum
    2. Penyehatan tempat pengolahan makanan dan minuman
    3. Penyehatan pembuangan sampah
    4. Penyehatan lingkungan perumahan dan lingkungannya
    5. Penyehatan air bersih / minum
    6. Penyehatan pembuangan kotoran / tinja
    7. Peningkatan Peran Klinik Sanitasi.

  1. Program Kesehatan Keluarga
  1. Pembinaan dan peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, lansia dan KB menuju keluarga sehat dan sejahtera melalui kegiatan di kampung siaga. (Posyandu dan Posbindu).
  2. Pembinaan dan peningkatan kemampuan sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas terhadap kesehatan ibu, anak, remaja, lansia dan KB menuju keluarga yang sehat dan sejahtera.
  3. Program perbaikan Gizi
    1. Pembinaan pelaksanaan perbaikan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat menuju keluarga sadar gizi
    2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dan Pemulihan bagi penderita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
    3. Pemantauan perkembangan berat badan di Posyandu dan membuat
    4. Pemantauan Garam beryodium yang beredar di masyarakat
    5. Pembinaan upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi khususnya masalah gizi buruk.

  1. Program Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
  1. Pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan Surveilance penyakit (Penyelidikan Epidemiologi).
  2. Pemberian imunisasi lengkap di Puskesmas dan Posyandu
  3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue
  4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit tuberculosis
  5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit pnemonia pada balita
  6. Pencegahan dan penanggulangan penyakit diare pada balita
  7. Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV / AIDS
  8. Eliminasi penyakit kusta
  9. Pemeriksaan calon jemaah haji.
  10. Pengamatan Penyakit Tidak Menular (PTM)

  1. Upaya Pengobatan
  2. Pemeriksaan pasien ( Balai Pengobatan Umum, BP KIA dan BP Gigi ).
  3. Pemberian dan penggunaan obat rasional
  4. Pemberian rujukan pasien ke rumah sakit

  1. Program Penunjang.
  2. Program Pengembangan Manajemen, Kebijakan, dan Hubungan Masyarakat.
    • Peningkatan advokasi, dan kemitraan dengan sektor terkait dalam manajemen kesehatan, terutama dengan Kelurahan dan Kecamatan serta masyarakat.
    • Peningkatan monitoring, supervisi dan evaluasi program-program kesehatan
    • Peningkatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu kegiatan program melalui Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas, Laporan Tahunan, P2KT (Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu), Evaluasi Hasil Program Kesehatan.
  3. Program Pelayanan Kesehatan Khusus

Pembinaan peningkatan pelayanan kesehatan khusus :

1).   Kesehatan jemaah haji,

2).   Kesehatan tenaga kerja,

3).   Pelayanan kesehatan jiwa,

4)    Kesehatan mata,

5).   kesehatan para remaja dan penduduk usia produktif.

  1. Program Pengembangan Sistem Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin melalui Program JAMKESMAS dan CMS

d). Program Pengembangan Sarana, Prasarana dan Perbekalan Kesehatan

  • Peningkatan dan Pengembangan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dasar (Rehabilitasi bangunan puskesmas, pengadaan alat medis dan non medis)
  • Penyediaan obat pelayanan kesehatan dasar, vaksin, reagensia dan perbekalan kesehatan

  1. Program Prioritas.

Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru yang optimal, memerlukan upaya-upaya pemantapan dan pengembangan strategi yang menjadikan program lebih terarah, terukur, efektif dan efisien, produktif dan bermutu. Disamping penerapan program operasional secara keseluruhan, perlu pula diprioritaskan pada program intervensi yang dapat mempengaruhi perubahan indikator-indikator utama pembangunan kesehatan dan indikator-indikator pencapaian program.

Program-Program prioritas tersebut adalah:

  1. Peningkatan pelayanan kesehatan pada pasien rawat jalan yang datang ke Puskesmas ( Pelayanan di BP Umum, BP KIA dan BP Gigi )
  2. Program Kesehatan Ibu dan Anak untuk mempertahankan dan meningkatkan cakupan program KIA (K1 dan K4) terutama kelompok ibu hamil risiko tinggi melalui pemberdayaan kampung siaga.
  3. Program Perbaikan dan Peningkatan Gizi Keluarga terutama perbaikan balita gizi buruk dan ibu hamil serta ibu menyusui
  4. Program Perbaikan Sanitasi Lingkungan pemukiman melalui pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
  5. Program Pembinaan dan Peningkatan Imunisasi dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) melalui surveilan epidemiologi dalam rangka pengendalian dan pencegahan penyakit melalui penyediaan data dan informasi yang handal. Terutama menurunkan angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

 

BAB IV

KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN HARAPAN

 

  1. Kesimpulan

              Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Jagasatru tahun 2014-2018 ini mengacu pada visi dan misi Dinas Kesehatan Kota Cirebon yang disesuaikan dengan Arah dan Pembangunan Kota Cirebon.

              Renstra ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan memfokuskan upaya Puskesmas Jagasatru dalam menghadapi tantangan pembangunan kesehatan di Kota Cirebon ini yang semakin kompleks.

              Renstra ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan di Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon dalam 5 tahun ke depan, serta diharapkan lebih terarah dan terukur.

  1. Rekomendasi
  2. Rencana Strategis ini merupakan acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) kegiatan Puskesmas Jagasatru, setiap tahunnya mulai tahun 2014 sampai dengan 2018.
  3. Penyelenggara atau pelaku Rencana Strategis ini adalah seluruh staf puskesmas yang terbagi dalam kegiatan-kegiatan di dalam gedung (Upaya Kesehatan Perorangan) dan kegiatan di luar gedung (Upaya Kesehatan Masyarakat).
  4. Penyelenggaraan Rencana Strategis ini dilakukan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
  5. Program-program yang termuat dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dalam pelaksanaannya membutuhkan kerjasama dan koordinasi antara lintas program dan lintas sektor dan kemitraan dengan swasta. Dan dukungan dari kader kesehatan dan tokoh masyarakat.

  1. Harapan

            Rencana strategis ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Puskesmas Jagasatru dalam kurun waktu lima tahun (2014 – 20018). Rencana strategis ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Puskesmas Jagasatru

            Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Jagasatru Tahun 2014 – 2018 disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang tinggi serta kerja keras demi tercapainya visi dan misi Puskesmas Jagasatru dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kelurahan Jagasatru khususnya dan umumnya di Kota Cirebon.

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

AKREDITASI PUSKESMAS JAGASATRU

Pengertian Akreditasi

Akreditasi adalah pengakuan formal yang diberikan oleh badan akreditasi terhadap kompetensi suatu lembaga atau organisasi dalam melakukan kegiatan penilaian kesesuaian tertentu.

Berdasarkan Permenkes no 75 tahun 2014 yang dimaksud dengan akreditasi puskesmas adalah pengakuan yang diberikan kepada puskesmas oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetepkan oleh menteri setelah dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan

Dasar Hukum akreditasi Puskesmas

Dasar hukum dilaksanakannya akreditasi pada puskesmas adalah

# Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, pasal 39 ayat 1;

# Permenkes no 71 tahun 2013 tentang pelayanan kesehatan pada JKN pasal 6 ayat 2

Akreditasi Puskesmas Jagasatru

Pemerintah menetapkan salah satu sasaran pokok pembangunan kesehatan dalam RPJM 2015-2019 adalah peningkatan mutu kesehatan dasar. Peningkatan mutu juga sebagai salah satu strategi penguatan kesehatan primer. Sehingga puskesmas sebagai pelaku pelayanan kesehatan tingkat pertama didorong dan diharuskan untuk meningkatkan mutunya, baik di wilayah perkotaan, pedesaan maupun sangat terpencil.

Pada prinsipnya mutu seluruh puskesmas harus sama dalam standar pelayanan minimal, standar SDM kesehatan minimal, standar alkes-obat minimal dan standar sarana prasarana dan hal ini dapat dinilai melalui akreditasi.

Akreditasi akan memperkuat puskesmas sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan  yang akan menjamin terlaksananya 4 hal, yaitu :

  1. Menjamin Puskesmas melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal
  2. Menjamin kepuasan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
  3. Menjamin terlaksananya kendali biaya dan kendali mutu
  4. Menjamin tercapainya indikator pelayanan

UPTD Puskesmas Jagasatru adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kelurahan Jagasatru Kota Cirebon. Sebagai salah satu puskesmas yang wilayah kerjanya berada di daerah perkotaan sudah selayaknya meningkatkan mutu dan mencapai standar yang diharapkan oleh pemerintah melalui proses akreditasi.

UPTD puskesmas Jagasatru melakukan kegiatan-kegiatan dan tahapan-tahapan dalam mencapai akreditasi dengan menetapkan action plan sebagai berikut :

ACTION PLAN AKREDITASI UPTD PUSKESMAS JAGASATRU
NO KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
SEPT OKT NOP DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT
1 Sosialisasi Akreditasi Puskesmas Kapus
2 Sosialisasi Akreditasi Puskesmas dengan Lintas Sektoral Kapus
3 Pemetaan dokumen akreditasi Ketua TIM
4 Koordinasi Tim Akreditasi Ketua TIM
5 Koordinasi Tiap Pokja Ketua TIM
6 Lokakarya Akreditasi Puskesmas Kapus
7 Pelatihan Pemahaman Standar & Instrumen Akreditasi Puskesmas Kapus
8 Self Assesment oleh Staf Puskesmas, Pembahasan Hasil Self Assesment dan Penyusunan Action Plan untuk Persiapan Akreditasi Ketua TIM
9 Pendampingan Dinas Kesehatan
10 Penyusunan Dokumen Akreditasi : Surat Keputusan, Pedoman yang terkait dengan KA, SOP, Rekam Implementasi Ketua Pokja
11 Penilaian Pra Sertifikasi oleh Tim Pendampingan (Rekomendasi Hasil Pra Survey oleh Tim Pendamping) Dinas Kesehatan
12 Pelaksanaan Survey Akreditasi Dinas Kesehatan

 

  1. Lokakarya dan sosialisasi Akreditasi puskesmas

Kegiatan ini adalah tahapan paling awal yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan akreditasi puskesmas jagasatru. Dalam kegiatan ini dilakukaan :

# Pemaparan tentang gambaran umum tentang akreditasi puskesmas

# sosialisasi manfaat akreditasi

# Peran puskesmas dan stakeholder

# Pemahaman tentang kebijakan akreditasi

# Membangun/menggalang komitmen pimpinan, staf puskesmas dan lintas sektor

# Penandatanganan kesepakatan bersama sebagai bentuk komitmen bersama. Seluruh peserta yang hadir menandatangani lembar kesepahaman tanpa terkecuali

Kegiatan ini kemudian disusul dengan pembentukan tim Akreditasi Puskesmas Jagasatru dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Jagasatru

gambar-1

 

  1. Work shop / pelatihan pemahaman standar dan instrument akreditasi Puskesmas

Dalam kegiatan ini tim pendamping akreditasi puskesmas memandu dalam memahami standar dan instrumen penilaian. Di dalam akreditasi, terdapat 9 bab dan 802 Elemen Penilaian (EP). Tim pendamping  membahas  beberapa EP lalu memberikan teknik dan trik dalam menyelesaikan setiap EP yang ada.

 

 

  1. Self assessment

Dalam kegiatan ini dilakukan penilaian diri sendiri yaitu puskesmas menilai dirinya sendiri dengan elemen penilaian yang ada. Setiap elemen penilaian diberikan skor sesuai dengan kondisi yang ada. Hasil dari self assesment kemudian dibahas dan kemudian disusunlah langkah-langkah untuk persiapan akreditasi.

  1. Penyusunan dokumen akreditasi

Dalam kegiatan ini Tim pendamping dapat menyampaikan panduan, bimbingan atau cara-cara membuat surat keputusan (SK), standar operasional prosedur (SOP) dan membahas masalah-masalah lain yang menjadi kendala di puskesmas.

Dalam tahapan ini pula hendaknya di identifikasi dokumen yang di butuhkan dalam menyelesaikan setiap elemen penilaian, penyiapan tata naskah, sarana dan prasarana, penyiapan dokumen internal dan external, penataan dokumen lalu di tindaklanjuti dengan pengendalian dokumen dan perbaikan sistem yang ada di puskesmas.

Masing-masing pokja akan mengadakan rapat-rapat internal untuk menyelesaikan tugas-tugas pokjanya masing-masing. Selama penyusunan dokumen ini pokja masih dapat berkonsultasi pada tim pendamping akreditasi.

 

Beberapa hasil dan peraturan yang telah disetujui juga disosialisasikan, baik pada masyarakat/pasien maupun pada karyawan puskesmas Jagasatru.

 

Tim mutu yang dibentuk oleh puskesmas Jagasatru selain bekerja menyiapkan beberapa dokumen yang diperlukan juga melakukan audit internal terhadap kesiapan tiap pokja dalam mempersiapkan dokumen akreditasi.

Berikut download artikel Akreditasi Lengkap di bawah link :

artikel-akreditasi-pkm-jgs

“ BERSAMA KITA BISA…..”

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Peta Wilayah Puskesmas Jagasatru

peta-jagasatru

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Penilaian kinerja lima Puskesmas di kota Cirebon

Penilaian kinerja lima Puskesmas di kota Cirebon dengan pendekatan Balanced Scorecard

Abstrak:

Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat dan sarana kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat dalam melayani masalah kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit masalah yang dialami puskesmas dalam rangka melayani masyarakat dibidang kesehatan. Dalam laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Cirebon 2004 disebutkan masih belum optimalnya kemampuan, motivasi dan komitmen dari pengelola program di puskesmas, terbatasnya tenaga medis dan non medis di puskesmas sehingga banyak petugas puskesmas yang melakukan tugas rangkap, dukungan dana terbatas pada puskesmas, fasilitas ruangan dan sarana/pra-sarana pada beberapa puskesmas masih kurang mendukung dalam melayani pasien, sosialisasi dan penyebaran informasi kesehatan di puskesmas belum optimal, rendahnya kinerja manajemen program di puskesmas, dan yang paling disorot dalam permasalahan tersebut, adalah keluhankeluhan masyarakat/pasien terhadap sikap petugas yang terkadang ernosi/tidak ramah dan sabar dalam menghadapi pasien. Oleh karena itu, perlu mengetahui bagaimana kinerja puskesmas di Kota Cirebon, khususnya puskesmas penelitian, dengan pendekatan Balanced Scorecard yang menyangkut beberapa hal, yaitu1) Kemampuan dan motivasi pegawai (perspektif pertumbuhan dan pembelajaran),

2) Kualitas proses pelayanan (perspektif proses internal),

3) Kepuasan pasien (perspektif pelanggan), dan

4) Penerimaan retribusi pelayanan kesehatan (perspektif keuangan).

Denis penelitian non eksperimental dengan rancangan cross sectional dan menggunakan metode kuantitatir dan kualitatif. Penelitian dilakukan pada lima puskesmas di Kota Cirebon, yaitu: Puskesmas Kejaksan, Puskesmas Gunungsari, Puskesmas jagasatru, Puskesmas Kesunean dan Puskesmas Kalitanjung. ]umlah responder sebanyak 129 pegawai puskesmas dan 400 pasien yang berkunjung ke puskesmas. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan data sekunder. Hasil penelitian dari kelima puskesmas menunjukkan bahwa kemampuan dan motivasi pegawai pada kelima puskesmas termasuk kategori baik, namun ada yang perlu diperhatikan yaitu mengenai kekurangpuasan pegawai terhadap gaji/tunjangan yang mereka terima; Pada kualitas proses pelayanan pada kelima puskesmas termasuk kategori baik; Kepuasan pasien pada kelima puskesmas menunjukkan kategori baik, namun masih ada yang perlu diperhatikan yaitu mengenal kekurangpuasan pasien terhadap penyampaian informasi bare tentang pelayanan kesehatan, pengertian petugas terhadap keinginan pasien kurang, dan khusus pada Puskesmas Jagasatru, masih kurang baiknya sarana fisik dan peralatan operasional dan kurang baiknya kebersihan dan kenyamanan pada Iingkungan. Hal ini disebabkan oleh adanya rehabilitasi gedung puskesmas; dan Kinerja keuangan, dalam hal ini ratio penerimaan retribusi pelayanan kesehatan terhadap potensinya, pada kelima puskesmas menunjukkan hasil yang sangat baik. Dari hasil evaluasi terhadap seluruh perspektif pada masing-masing puskesmas menunjukkan bahwa kinerja puskesmas penelitian selama tahun 2004 termasuk kedalam kategori baik.

H

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Prolanis

[000009]Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) berupa pengobatan serta pencegahan penyakit-penyakit Kronis seperti DIABETES dan HIPERTENSI, Kamis (12/02/2015) lalu digelar di Puskesmas Jagasatru, Kota Cirebon

Bagian pengelolaan Pronis Puskesmas Jagasatru, dr. Hj. Wasilah Dinijati menyebutkan program tersebut sengaja digelar untuk pengobatan dan pencegahan serta himbauan tentang Pronis yang diprioritaskan untuk penyakit DIABETES dan HIPERTENSI.

Menurut dr. Hj. Wasilah Dinijati, kedua penyakit tersebut komplikasinya sangat menakutkan karena bisa menjalar ke penyakit-penyakit berat seperti stroke, serangan jantung, gangguan penglihatan, glikoma, katarak, gagal ginjal dan gangguan syaraf yang apabila sudah terjakit sangat parah dan dalam penyembuhannya memerlukan waktu yang sangat lama serta biaya sangat besar.

Apalagi untuk kaum pria lanjut usia, komplikasi kedua penyakit tersebut bisa juga mengakibatkan impoten, ungkap dr. Hj. Wasilah Dinijati. Makanya lanjut dr. Hj. Wasilah Dinijati, setelah terjalin kerjasama antara Apotek Sana Farma dan BPJS Kota Cirebon dengan Puskesmas Jagasatru ini, sejak Bulan Februari 2015 lalu Puskesmas ini bisa melaksanakan Program Pengelolan Penyakit Kronis.

PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secaraterintegrasi yang melibatkan Peserta, FasilitasKesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangkapemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatanyang menderita penyakit kronis untuk mencapaikualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Tujuan PROLANIS adalah Mendorong peserta penyandang penyakit kronismencapai kualitas hidup optimal dengan indikator75% peserta terdaftar yang berkunjung ke FaskesTingkat Pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.Sasaran PROLANIS adalah Seluruh Peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakitkronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi)

Aktifitas dalam Prolanis meliputi aktifitas konsultasimedis/edukasi, Home Visit, Reminder, aktifitas klub dan pemantauan status kesehatan.Penanggungjawab adalah Kantor Cabang BPJSKesehatan bagian Manajemen Pelayanan rimer. Pengisian formulir kesediaan bergabung dalamPROLANIS oleh calon peserta PROLANIS.

Peserta PROLANIS harus sudah mendapat penjelasan tentang program dan telah menyatakankesediaannya untuk bergabung. Validasi kesesuaian diagnosa medis calon peserta. Peserta PROLANIS adalah peserta BPJS yang dinyatakan telah terdiagnosa DM Tipe 2 dan atau Hipertensi oleh Dokter Spesialis di Faskes Tingkat Lanjutan. Peserta yang telah terdaftar dalam PROLANIS harus dilakukan proses entri data dan pemberian flag peserta didalam aplikasi Kepesertaan. Demikianpula dengan Peserta yang keluar dari program. Pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasiPelayanan Primer (P-Care).

(Edoe)

Posted in Uncategorized | Leave a comment